Chap.13 Diversions

311 49 22
                                    

Mansion Ounsa-ard malam ini begitu tenang, tetapi tampak suram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mansion Ounsa-ard malam ini begitu tenang, tetapi tampak suram. Tuan Ounsa-ard yang tengah duduk di kursi tengah pun memperhatikan kedua putranya yang terlihat galau dan lesu. Tangan mereka sibuk mengaduk-aduk makanan tanpa ada niatan untuk memasukkannya ke dalam mulut.

Diiringi embusan napas panjang ia bertanya, “Ada apa lagi dengan kalian? Bertengkar lagi?” Matanya tak lepas dari dua putranya yang masih saling bungkam.

Tiba-tiba saja Billy berdiri. “Aku sudah selesai,” katanya kemudian membalikkan badan dan bersiap untuk pergi.

Namun, Tuan Ounsa-ard langsung memanggil dan menghentikannya. “Billy, bisa ayah bicara denganmu?”

Tuan Ounsa-ard meneguk air mineral di depannya kemudian bangun dan berjalan melewati Billy yang masih berdiri diam. “Ikut ke ruangan ayah!”

Dengan malas Billy melangkah mengikuti sang ayah. Ia tidak tahu apa yang akan dibicarakan oleh ayahnya, tetapi jika itu tentang harta atau tentang hubungannya dengan Saint lebih baik ia pergi sekarang juga.

“Kali ini apa?”

Billy menatap punggung sang ayah sembari mengernyitkan dahi. “Apa maksud Ayah?”

“Kau dan kakakmu. Apa lagi yang kalian ributkan? Padahal kemarin ayah lihat kau sudah mulai tersenyum cerah, tapi kenapa sekarang murung lagi? Ditambah kakakmu juga seperti itu, apa yang terjadi di antara kalian?”

“Ayah,” panggil Billy dengan nada datar. “Sebenarnya Ayah ini, mengkhawatirkanku atau P'Saint?”

“Tentu saja kalian berdua. Kalian berdua ini putra ayah, tentu saja ayah khawatir dengan apa yang terjadi pada kalian.”

Billy tersenyum remeh. “Ayah tidak perlu khawatir. Kami bukan anak kecil lagi dan kami bisa menyelesaikan masalah kami sendiri.”

“Apa ini ada hubungannya dengan percintaan?”

“Huh?!”

“Kemarin malam, Saint mengajak ayah untuk makan malam sekaligus memperkenalkan seseorang pada ayah. Tapi tiba-tiba saja dia membatalkannya dan berkata kalau seseorang berusaha mencuri miliknya.”

“ ... ”

Kedua mata Billy menyipit, memperhatikan sorot mata sang ayah yang melemparkan tatapan menyelidik ke arahnya. “Tunggu! Apa Ayah sedang menuduhku.”

“Tidak, tidak. Ayah hanya ingin memastikan bahwa kalian tidak terlibat dengan cinta rumit atau semacamnya. Ayah tidak mau kalau ternyata kalian menyukai orang yang sama. Ayah tidak ingin hal itu terjadi.”

“Andaikan ... andai saja hal itu terjadi, apa yang akan Ayah katakan?”

“Salah satu di antara kalian tentu saja harus mengalah. Apa lagi memang?” ujar Tuan Ounsa-ard tanpa berpikir panjang.

Caddy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang