C06 - [Lost]

385 128 5
                                    

Chapter 06 Open

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 06 Open.

"In the end of the time, we actually hurt each other. And the emptiness that occurs, is the biggest mistake of the actions we take."

"Aku tidak tau harus melakukan apa, segalanya seakan buntu, hidupku juga terasa kosong. Aku bingung, jalan apa yang harus aku ambil, karna semuanya seperti sudah terlambat
~Jaemin.

..

Tiga tahun kemudian.

Tiga tahun telah berlalu, kejadian fatal yang terjadi diantara empat pemeran utama kisah ini mulai terkikis waktu. Tetapi, segala cerita yang terjadi diantara mereka, tidak dapat terlupa begitu saja. Hubungan mereka yang semula begitu erat, kini terputus karna realita. Tidak ada lagi sapa, tidak ada lagi canda, dan tidak ada lagi tawa pada mereka. Awal indah yang mereka ukir bersama, harus berakhir karna kisah rumit yang mereka cipta. Jaemin, tiga tahun lalu dirinya nyaris meregang nyawa. Tetapi tuhan masih berbaik hati, dan memberikannya kesempatan kedua. Dirinya dapat membuka mata, setelah hampir dua puluh hari mengalami koma. Kini, dominant semata wayang taeyong dan ten itu, tengah menjalani pemulihan kakinya yang terluka cukup parah.

"Na."
Suara lembut seseorang terdengar, membuat jaemin menolehkan kepala. Dan disana, terlihat ibunya yang sudah berdiri didekat pintu.

"Sudah waktunya terapi."
Lanjut ten berucap, membuat jaemin menganggukan kepala.

Perlahan jaemin mengambil kruknya yang dia letakan disisi ranjang, kemudian dia berjalan dengan perlahan kearah sang ibu. Sesampainya jaemin dihadapan ten, submissive cantik paruh baya tersebut sigap membantu anak sematawayangnya untuk menuju tempat terapi. Ya, jaemin mengalami kelumpuhan pasca kecelakaan tempo hari. Setelah hampir dua tahun masa pemulihan melalui terapi, jaemin mulai bisa berjalan meski dengan bantuan kruk. Ten menuntun jaemin kearah mobil, kemudian membatu anaknya untuk masuk kebangku penumpang disamping kemudi, sebelum dia melajukan kendaraan tersebut menuju tempat tujuan mereka.

Sepanjang jalan jaemin hanya terdiam, membuat ten sesekali terus menoleh memperhatikan sang anak. Jaemin, perubahan sikapnya begitu kontras sejak kepergian sang pujaan. Tidak ada lagi keceriaan diwajah tampan dominant tersebut, tidak ada lagi rengekan manjanya pada sang ibu, tidak ada lagi keramahan yang selalu dia tunjukan pada setiap orang. Na jaemin yang sekarang, bukan lagi na jaemin yang ten kenal. Sedih, perasaan itu lah yang menghantui ten sejak tiga tahun lalu. Dirinya seakan gagal, untuk memberikan kebahagiaan pada sang anak.

Hingga selang beberapa saat kemudian, keduanya tiba ditempat terapi tersebut. Ten duduk disudut ruangan terapi jaemin, manik indahnya terus memperhatikan segala pergerakan terapi yang jaemin lakukan. Seperti biasa, jaemin melakukan terapi dalam diam. Dirinya seakan kehilangan minat hidup, setelah kejadian naas beberapa waktu lalu terjadi. Jaemin tidak hanya kehilangan sosok pengunci hatinya, tetapi dia juga kehilangan calon buah hati mereka yang baru berusia tiga minggu didalam perut ibunya. Setelah hampir satu jam terlewat, sesi terapi jaemin selesai, lalu mereka bergegas kembali kerumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Complicated [00Line] || OnGoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang