shinyu dan rahasia

109 14 8
                                    


Dalam pikiran hiyyih yang sedang berlari hanya satu yaitu shinyu, Tanpa memperdulikan tatapan anak kelas lain karena dirinya berlari dengan mata yang bengkak menangiskan sang teman pertama nya di sekolah ini.

"shin makasih udah mau bertahan dan makasih atas semua hal yang lo lakuin buat gua," gumam hiyyih kecil.

Secara mendadak sebuah tangan menarik tangan hiyyih membuat langkah gadis itu terhenti. "Woi bocah lo mau kemana, terus ini mata lo kenapa anjir bengkak? siapa yang jahatin bilang sama gua," tanya kai mengintrogasi.

"dih apansi gua ga dijahatin siapa-siapa cuma kelilipan seranga doang," elak hiyyih agar tidak ditanya lagi.

"Bohongg bang dia nangisin si shinyu,"sembur youngeun yang baru tiba bersama yang lain.

kai memberikan tatapan bertanya pada youngeun,"maksud lo shinyu nyakitin ade gua kah? sialan tuh bocah".

youngeun memberikan gestur salah atas opini kai. "bukan gitu bang maksud gua sih hiyyih nangisin shinyu karena tuh bocah dibawa ke UGD sehabis nyelamatin adek lo," kilahnya.

"jadi maksud lo shinyu nologin adek gua? sampai celaka gitu terus nih bocah nangisin shinyu?," tanya kai yang masih belum paham.

"iya anjir gua udah muak ngejelasin ya bang! ya kali hal sesimpel ini lo ga paham," protes youngeun kesal.

kai terkekeh geli sembari mengeluarkan air mata,"anjir ternyata cinta monyet! HAHAHAHA GELI BANGET SUMPAH".

hiyyih sangat kesal dengan wajah yang memerah dia memukul bagian sensitif kai agar abang nya berhenti menertawai hal yang tidak lucu.

"Ga lucu TAU! orang gua panik setengah mati karena shinyu berdarah banget tadi takutnya tuh anak ga selamat," dengus hiyyih.

"anjir ternyata beneran naksir," ujar kai sembari meringis.

"tau ah gua males nanggepin nyamuk rabies," ketus hiyyih meninggalkan kai.

Tentu saja youngeun menyusul teman nya itu agar pikiran gila hiyyih tak muncul untuk jalan kaki sampai RS dimana shinyu berada.

ꨄ︎

  Saat tiba diparkiran RS bersama yunseo kini hiyyih meninggalkan teman nya itu untuk sekedar bertanya pada seorang suster dimana siswa korban pecahan kaca.

"ah itu dia sekarang ada diruangan lantai 3 no 345 bersama guru nya, kalau boleh tau kamu siapa nya ya?," jelas suster dengan wajah yang tertutupi masker.

"saya teman kelas nya sus, kalau begitu terima kasih ya saya pamit dulu," hiyyih membungkung sebelum meninggalkan yunseo kembali bersama sang suster.

suster tersebut mengaruk tengkuknya gatal. "saya heran sama anak jaman sekarang teman tapi sepanik itu," monolognya.

"apalagi saya sus saya juga heran sama tuh dua curut udah tau prenjon masih aja denial," cicit yunseo kesal.

suster itu hanya manggut-manggut saja kemudian meninggalkan yunseo yang sedang menunggu teman nya yang masih belum tiba.

Kembali pada sudut pandang hiyyih yang kini keluar dari lift kemudian mulai menelusuri koridor lantai 3 untuk mencari ruangan dimana shinyu berada, Saat mendapati ruangan shinyu mata hiyyih berbinar dengan semangat hiyyih mengeser pintu ruangan mendapati shinyu yang sedang pulas dalam tidurnya.

"Shtt jangan ribut shinyu masih perlu istrahat," ujar bu IU dengan suara kecil.

Hiyyih yang tadi nya mau langsung mengucurkan air mata dramatis langsung mengulum bibir nya kemudian menunjukan jempol nya canggung.

"bu, shinyu ga luka parah kan?," tanya hiyyih berbisik.

bu IU merespon dengan senyuman lembut dan memberi isyarat agar hiyyih duduk didekat nya, tentu saja hiyyih kini menatap bu IU menunggu jawaban.

bu IU menarik napas. "sebenarnya shinyu sudah baik-baik saja namun tadi sempat ada situasi dimana kalau shinyu terlambat dievakuasi nyawa nya bisa terancam," terang nya.

hiyyih membulatkan matanya terkejut,"maksud ibu gimana? berarti tadi shinyu hampir kehilangan nyawa karena kesalahan saya?".

"bukan begitu hiyyih ... sebenarnya shinyu tadi memang kehilangan banyak darah namun itu bukan kesalahan mu apalagi itu kemauan shinyu untuk menyelamatkan kau dan Bae bukan?," jelas bu IU ulang.

hiyyih larut dalam imajinasi nya dan memilih diam tanpa kata walau teman kelas nya mulai memasuki ruangan dimana shinyu berada dengan keadaan sempat rusuh namun ditegur bu IU.

"eh ini shinyu kok ga bangun ya?," tanya liz.

"shinyu butuh istrahat sebentar liz nanti dia bakal bangun kalau udah baik-an," jelas bu IU.

liz manggut saja. "oh iya bu terus ini shinyu tadi ga luka parah kan?,"tanya liz dengan topik seperti hiyyih.

bu IU memijat pelipis nya pusing,"haduuh kalian bertanya terus tidak lama saya yang sakit parah kalau begini".

yang lain langsung menahan tawa mereka sebelum liz memicingkan mata kearah yang lain karena malu.

"hie.. lo gapapa kan?," youngeun memecahkan lamunan gadis ini.

hiyyih menatap youngeun sekilas sebelum kembali memfokuskan perhatian kepada shinyu,"gua gapapa tenang aja tapi shinyu yang kenapa-napa".

"maksud lo gimana?".

"shinyu hampir kehilangan nyawa karena gua yang ceroboh. harusnya gua juga ga usah semarah itu karena opini shinyu emang gua terlalu ke kanakan," ujar hiyyih yang masih menyesali tindakannya.

youngeun tau sekarang emosi hiyyih masih belum stabil jadi dirinya hanya bisa mengelus punggung hiyyih agar gadis itu lebih tenang.

mungkin 20 menitt... hingga 1 jam mereka berada diruangan itu namun shinyu tak kunjung sadarkan diri.

"anak-anak sebaiknya kalian pulang istrahat berhubung sekolah sudah memberikan izin khusus kelas kalian, jadi kalian bisa menjenguk shinyu besok setelah pulang sekolah dan jangan ada yang singgah-singgah lagi," terang bu IU.

jungwon pun inisiatif mengajak teman nya pulang,"yaudah yuk guys kita pulang besok habis pulang kita kumpul lagi di ruang tunggu penjeguk".

Yang lain hanya manggut-manggut saja kemudian pamit pada bu IU meninggalkan ruangan satu persatu, tadi nya jungwon sudah berpamitan namun saat dirinya akan keluar pandangan nya dialihkan oleh hiyyih yang masih saja melamun menatap shinyu.

"hiyyih.. pulang dulu yuk? besok kita kesini sama-sama lagi," ujar jungwon memecah lamunan hiyyih.

hiyyih menatap jungwon dengan mata yang mulai memerah. "tuh kan lo udah capek jadi pulang dulu yuk istrahat," jungwon kembali mengajak.

hiyyih yang memang lelah hanya bisa manggut-manggut saja kemudian keluar bersama jungwon yang kini mengandeng tanggan nya karena takut gadis itu jatuh.

saat akan menaiki motor jungwon menahan pergelangan gadis itu dan memasangkan helm kemudian merapikan rambut hiyyih.

"yuk naik. kita pulang," seru jungwon dengan senyum yang menampilkan lesung miliknya.

ꨄ︎

makin ga nyambung ya?? maapin pls.. oh ya maaf ya readers aku beneran sibuk sama tugas sekull sesusah itu kah jadi anak akutansi hiks..

oh yaa sekarang aku udah uncrush karena crush ku punya pacar hiks.. jadi tolong vote dan komen nya agar aku tersenyum melihat notif kalian hehek-!!

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang