BAB 4

1.4K 95 0
                                    

Halo guys maaf chapter 3 pendek soalnya author kehabisan data dan langsung publish aja huhu maaf ya 🥺

Saat selesai makan Xander yang ingin pergi terhenti ketika dua suara dingin itu berkata serentak "Mau kemana?" ucap avin dan Chris secara bersamaan sehingga membuat semua yang ada di kantin itu hening kemudian Xander pun menjawab "kelaslah terus kemana lagi!" ucap Xander malas lalu lanjut ingin pergi tetapi pergelangan tangannya di cekal oleh avin di sebelah kiri dan Chris di sebelah kanan membuat aura Xander langsung mencekam.

Semua siswa-siswi yang melihat menelan ludah mereka susah payah akibat aura yang tiba-tiba mencekam sehingga suara seseorang terdengar "ahem.. Itu.. Mending kalian lepasin dulu deh tu tangannya si Xander.." ucap pemuda yang adalah Alben dengan canggung kerana suasana yang mencekam.

Kemudian avin dan Chris langsung melepaskan tangan Xander sambil menghela nafas kasar kemudian avin berkata "dek.. Kamu duduk dulu ya teman abang makan" ucapnya dengan wajah datar tetapi terdapat kelembutan di matanya ketika melihat Xander sedangkan mereka yang melihat hanya melongo saja, bagaimana tidak seorang avin bisa menatap orang dengan lembut juga meminta orang itu untuk menemaninya.

Semua orang mulai berfikir dengan fikiran masing-masing sambil menatap ke arah Xander dengan tatapan penuh arti dan juga rumit.

Kenapa dia berubah?

Apa sebenarnya yang terjadi..

Dek.. Kau terlihat asing bagiku

Kemana Xander yang lemah dan selalu tersenyum itu pergi?

Apa sebenarnya yang telah kau lalui Xander..

Aku ingin mendekati mu tapi kenapa kau seakan ingin menjauh dari ku..

Xander siapa kau sebenarnya?

Kenapa Xander seperti orang asing yang tidak pernah kami kenal..

Batin mereka masing-masing dengan fikiran yang berkecamuk akibat perubahan Xander dalam beberapa hari ini sehingga membuat mereka penasaran dengan apa yang terjadi padanya dan apa yang membuat dirinya berubah dalam satu hari ia langsung jadi orang yang dingin dan tidak tersentuh jika dulu ia adalah orang yang lemah juga selalu menunjukkan senyuman pada semua orang walaupun orang selalu menatap dirinya dengan sinis dan tidak suka.

Tapi sekarang ia seakan tidak perduli lagi dengan sekitarnya juga tatapan yang terlihat lelah dan kekosongan yang mendalam itu membuat mereka sesak jika melihatnya langsung, Xander yang melihat mereka diam melamun langsung pergi tanpa mereka sadari.

Saat mereka tersadar dari lamunan mereka masing-masing barulah mereka sadar jika Xander sudah tidak ada langsung sajalah mereka menyusul Xander tanpa memperdulikan sekitar yang masih menatap mereka tanpa mengalihkan pandangan mereka akibat geng yang seharusnya bermusuhan malah berkumpul duduk bersama walaupun ada tatapan permusuhan tapi itu adalah pandangan yang langka bagi mereka semua.

Skip

Saat pelajaran selesai dan semua siswa-siswi berhamburan untuk pulang dan Xander pun melangkah keluar dengan santai tanpa memperdulikan jika geng antagonis mengikutinya dari belakang.

Saat di parkiran Xander hendak masuk kedalam mobilnya tetapi terhenti akibat suara Cempreng dari gadis "AVIN! kenapa gak nungguin ella!" ucapnya dengan cemberut sedangkan avin yang dipanggil hanya menatapnya datar dan geng avin hanya memutar bola mata mereka malas kerana jika gadis itu sudah berteriak dan menghampiri avin pasti akan ada drama lagi yang membuat mereka muak.

Dan benar saja Azabella menghampiri avin kemudian tiba-tiba saja seorang gadis langsung muncul dengan wajah penuh amarahnya yaitu adalah Aulia antagonis wanita langsung menghampiri Ella dan menjambak rambutnya sehingga terdengarlah alunan suara merdu seperti itik yang menangis itu "hiks.. Hiks.. Sakit.. Kenapa kak Lia jahat sama Ella.. Salah.. Hiks.. Ella.. Ap.. Apa.. Hiks.." ucapnya dengan tangisan babi itu.

Sedangkan aulia langsung membentaknya kesal "lo! Berani beraninya lo dekatin avin!! Hah! Dia itu milik gua sialan dasar cewek caper!!" ucapnya sembari melepaskan rambut Ella yang dijambaknya sehingga membuat Ella terjatuh di lantai sambil menangis sesegukan dan para siswa-siswi menatap iba padanya tetapi tidak dengan geng antagonis dan protagonis pria kerana mereka malah melihat Xander yang berdiri sambil memutar matanya malas ketika melihat drama lawak di hadapannya itu.

Dan geng antagonis dan protagonis pria tersenyum tipis melihat Xander yang terlihat mengemaskan ketika mulutnya menggerutu pelan tetapi mereka memahami gerakan bibir Xander.

"Cih! Drama apaan ini babi sama ayamnya lagi berperang ka? Lihatlah yang menangis itu mirip sekali dengan babi dan yang satu persis kayak ayam yang gak berhenti kokoknya" gerutu Xander lirih kemudian langsung masuk ke mobilnya dan pergi dari kawasan sekolah kerana malas melihat drama gak berfaedah itu.

Saat tiba di mansion Argarius Xander pun yang ingin pergi ke kamarnya terhenti kerana suara elgard "berhenti! Aku ingin mengatakan sesuatu!" ucapnya dingin pada Xander dan langsung saja Xander duduk ke sofa sambil berhadapan dengan elgard kerana ia juga merasa penasaran dengan apa yang akan di katakan oleh pria tua itu "apa?" tanya Xander tak kalah dingin dari elgard.

Elgard pun langsung berkata "aku ingin kau berteman dengan anak dari keluarga Raven" ucapnya seperti perintah yang mana itu membuat Xander langsung mengeluarkan aura membunuhnya tetapi elgard tetap melanjutkan perkataannya "namanya adalah Chris Raven.. Dia satu sekolah dengan mu lagipula kau harus menjadi anak yang berguna untuk keluarga Argarius untuk menembus budi kerana sudah membesarkan anak tidak berguna seperti mu" ucap elgard dingin tanpa perasaan.

Ucapan yang dikatakan oleh elgard membuat hati Xander sesak tetapi itu bukan perasaannya tetapi itu adalah perasaan Xander asli kemudian Xander pun menatap elgard dengan intens lalu berkata "baiklah seperti yang kau inginkan!" ucapnya dingin kemudian berdiri pergi ke kamar meninggalkan elgard yang menatapnya dengan rumit.

Disisi lain

Seorang pria paru baya yang masih terlihat tampan dengan rahang tegas sambil menghisap rokok yang ada di jarinya sedang duduk di kursi kebesaran layaknya boss kemudian berkata "bagaimana?" ucapnya dengan suara berat sembari melirik sekilas pada asistennya yang berdiri sambil memegang tablet di tangannya lalu menjawab perkataan pria paru baya itu dengan sopan "dia terlihat berbeda tuan.. Dia tidak lagi lemah seperti dulu juga aku mendapat informasi jika dia disuruh oleh ayahnya untuk mendekati tuan muda dari keluarga Raven" ucap asisten itu pada pria paru baya yang diketahui adalah tuannya.

Pria paru baya itu bernama Azior Deastrus seorang pengusaha terkenal di dunia Perbisnisan ia juga adalah ketua mafia no 1 di dunia bawah akan tetapi indentitinya sangat tersembunyi dan orang-orang tidak pernah melihat wajahnya kerana dia menolak untuk mempublikasikan dirinya pada media.

Azior menatap asistennya yaitu Valen kemudian berkata "awasi terus.. Jangan sampai ia terluka.. Jika itu terjadi.. Maka bersiaplah Aku akan langsung menghancurkan dunia ini!" ucapnya dengan aura membunuh yang sangat kental sehingga membuat Valen berkeringat dingin akibat aura sang tuan yang tidak main-main.


Guys jangan lupa vote dan komen like ya kalo kalian suka❤😘
Terima kasih kerana sudah membaca cerita aku 🥰

Transmigrasi Alexanderix to AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang