Kita Berteman

2 1 0
                                    

Aku Laurashati dan sahabatku Sylvyana Putri Reynaldi, kita berteman sejak sekolah dasar kira-kira kelas tiga karena aku murid pindahan. Sejak kelas tiga sekolah dasar itu kita berteman kemudian bersahabat sampai saat ini, ini kisah kita berdua.

Panggil aja aku Ala dan sahabatku Livy, kita satu kelas waktu kelas tiga sampai kelas enam sekolah dasar, kebetulan rumah kita juga masih satu daerah jadi sering banget pergi dan pulang bareng. Livy ini anaknya aktif banget temennya banyak setiap jalan pasti ada aja yang nyapa atau ngajak dia ngobrol, beda banget sama aku yang gak bakal ngomong kalo gak diajak ngomong duluan haha.

Sampe akhirnya kita masuk sekolah menengah pertama, kita masih satu sekolah dan satu kelas lagi tapi jarak sekolah sama rumah kita masing-masing lumayan jauh gak sedeket jarak ke SD. Livy kadang dianter papihnya kalo aku selalu jalan kaki, kadang kita bareng jalan kaki.

Di sekolah menengah ini kita merasa cupu banget, kita sama-sama berkerudung yang beda Livy pake kacamata, model kerudungnya kita juga duh maju banget lancip lagi ujung kerudungnya.

Dan dari sekolah menengah ini aku mulai sering membedakan diriku dan Livy yang kadang bikin aku iri, mulai dari aku yang bertambah banyak jerawat, punya badan yang kurus juga pendek dan kehidupan ku yang berubah karena orang-tua ku berpisah sejak aku lulus sekolah dasar, yang aku alami ini biasa orang sebut broken home jadi aku tinggal bersama nenek dirumah kontrakan, memang dari kecil aku belum pernah merasakan punya rumah sendiri mungkin itu salah satu orang tua ku berpisah mungkin juga mereka merasa tidak ada perubahan dalam hidup mereka, tak apa aku masih punya nenek ku aku ingin terus bersama nenek sampai kapanpun.

Berbeda dengan Livy dia cantik apalagi dia berkacamata tambah bikin manis, kulitnya putih setiap ke sekolah selalu wangi, orang-tuanya harmonis dia dan maminya kaya temen deket, walau papinya sibuk tapi mereka deket banget setiap minggu pasti jalan-jalan dan terakhir adiknya laki-laki, adiknya ini pinter banget gak jauh bedalah sama Livy, diruang tamunya aja satu lemari isinya piala sama piagam semua.

Di sekolah menengah kita satu kelas lagi dan ya Livy selalu juara kelas apalagi dia aktif banget di organisasi dan bakal jadi calon ketua osis, sedangkan aku biasa-biasa aja dikelas aku cuma ikut ektrakurikuler seni, tapi aku suka walau gak selalu menonjol dan selalu dibelakang setiap ada pementasan.

Akhirnya kita lulus, waktu itu aku bingung mau lanjut dimana banyak pilihan sekolah yang aku mau, beda sama Livy yang udah ada persiapan dan rencana mau lanjut sekolah menengah atas atau kejuruan. Sampe akhirnya aku di ajak Livy  buat lanjut di sekolah pilihannya, di sekolah menengah kejuruan dan mengambil jurusan rekayasa perangkat lunak.

Dan ya aku memang lanjut disekolah pilihan Livy, dan di sekolah menengah ini kita beda kelas dia dikelas 10-A kelas yang katanya pinter-pinter, dia bahkan udah punya temen deket, gampang banget dia mau berteman sama siapapun skill bersosialisasinya bangus banget beda sama aku yang dikelas masih canggung banget sama temen baru.

Disekolah ini pun Livy aktif di organisasi dan dia jadi ketua osis makin sibuk kalo dilihat-lihat, kita jadi jarang pulang bareng tapi tak apa-apa dunia kita gak selalu berputar disitu-situ aja gak selalu harus denganku aja, aku mengerti mulai beranjak remaja ini kita udah punya dunia kita masing-masing.

Dan ya masa sekolah menengah selesai, aku selalu bingung arah tujuanku selanjutnya lagi lagi mengekori kemana Livy melanjutkan sekolahnya. Dia sudah diterima di Universitas Negeri dan dia ambil program studi Informatika, aku juga jadi ikut masuk masuk kesana yang untungnya ada beasiswa penuh yah setidaknya tidak memberatkan bagiku.

Di Universitas pun aku dan Livy berada di kelas yang berbeda, jadi sedikit-sedikit aku mulai membatasi diri gak tahu kenapa, aku cuma ingin liat dia dari jauh dan akhirnya semakin jauh. Aku melihat dia semakin tinggi sekarang, dia sudah jadi ketua himpunan mahasiswa, wakil ketua ukm , sering jadi pembawa acara di acara-acara kampus. Sampai aku pernah dengar tentang dirinya dari orang-orang banyak yang tertarik mulai dari kakak tingkat dan yang seangkatan, ada banyak juga yang suka kirim-kirim salam.

Dan aku menyelesaikan masa kuliahku hanya kuliah pulang kuliah pulang, sampai pertemanan kami sudah jauh tak banyak berinteraksi. Livy bagaikan bintang yang terus bersinar dan aku dasar tanah yang paling bawah.

Aku tidak menyesal bisa berteman dengan Livy, aku banyak belajar darinya walau tidak berakhir selalu bersama tapi aku bersyukur, aku dan teman dekatku Livy adalah kebahagiaan di masa remaja.

Aku Laurashati dan terimakasih untuk Sylvyana Putri




SELESAI
20september2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

152cm with 160cm || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang