“ sepertinya anda punya musuh Tuan Park”- Taeyong
" itu bukan menjadi rahasia umum lagi tuan Kim, keluarga Park memang memiliki banyak musuh "- Jaehyun
Beruntung meja yang menjadi tameng mereka berlindung terbuat dari besi jadi peluru agak sulit untuk menembusnya. Taeyong mencoba memperhatikan Ten disebrang sana dan dia baik baik saja, sosok Ten bersembunyi ditubuh besar milik Jhonny. Bukan apa apa walau Ten mulutnya tidak ada penyaring terkadang dia bisa berubah menjadi penakut.
BANG...
" akh... " rintih Taeyong, peluru berhasil melukainya tepat dilengan kanannya.
" tuan Kim, anda baik baik saja ?" Ucap Jaehyun dengan panik
" tidak apa apa tuan Park, kita perlu mencari cara menghentikan mereka terlebih dahulu "- Taeyong
' sial kalau saja aku tidak meninggalkan pistolku dimobil pasti aku sudah membunuh para kaparat ini' batin Jaehyun. Matanya tidak lepas dari luka Taeyong akibat peluru, dengan cepat dimembuka dasinya mengikat lengan yang terluka itu." maaf kalau sakit, ini akan memperlambat darah anda keluar "- Jaehyun
" apa akan ada ganti rugi lainnya untuk dasi ini, tuan Park ?" Pertanyaan Taeyong yang mencoba mencairkan suasan yang menegang namun Jaehyun hanya membalas dengan tatapan tidak suka akan hal itu.
" sekarang bukan waktunya untuk itu tuan Kim "- Jaehyun
" baiklah, maafkan saya. Kalau begitu anda diam disini saya akan menghabisi mereka " ucapnya sambil mengeluarkan Handgun dari belakang bajunya.
" anda mau kemana? Anda baru saja tertembak, luka itu akan semakin parah kalau anda banyak bergerak. Terus luka jahitan anda masih bel---"- Jaehyun
Taeyong menutup mulut pria itu mencoba untuk lebih konsentrasi karena musuh berhenti menembak dan benar saja, Taeyong mendapati ujung pistol merek AK-47 timbul di belakang Jaehyun dengan sigap Taeyong mengambil tindakan dan membunuh mereka ditempat.Jaehyun hanya menatap pria dihadapannya dengan heran ' pria ini siapa sebenarnya' pertanyaan yang langsung menampar pikiran Jaehyun. Tangan Taeyong masih dengan setia menutup mulut Jaehyun saat itu,
" oh, maafkah saya tuan Park melakukan hal seperti itu kepada anda " ucao Taeyong yang dengan cepat melepaskan tangan itu dari mulut Jaehyun.
Setelah keadaan mulai kondusif dan tenang akibat anak buah Jaehyun datang, Jaehyun tanpa memperdulikan tatapan orang lain kepadanya malah menyeret Taeyong masuk kedalam mobilnya." Kita mau kemana tuan Park ?"- Taeyong
" rumah sakit, kita harus memeriksa luka anda tuan Kim "- Jaehyun
" tidak perlu tuan Park, ini hanya luka goresan ringan. Hanya diberi obat salep dan diperban sudah cukup"- Taeyong
" saya benci penolakan tuan Kim, anggap saja sebagai ucapan terimakasih saya kepada anda"- kata Jaehyun yang terus melajukan mobil miliknya membuat Taeyong keheranan
" anda tidak perlu membawa mobil dengan laju tuan Park, itu sangat bahaya " peringatan yang Taeyong ucapkan namun dihiraukan oleh Jaehyun yang masih membawa mobilnya dengan cepat.
' mengapa reaksinya berlebihan seperti ini? Lagipula ini hanya luka gores bukan luka berat ' batin Taeyong
Sesampainya dirumah sakit Jaehyun langsung memesan ruangan VIP untuk perwatan Taeyong walau sempat ada penolakan dari Taeyong itu sendiri tapi mau bagaimana lagi Jaehyun benci penolakan. Pada akhirnya dia hanya bisa pasrah.
" ini hanya luka ringan tapi perlu adanya pengantian perban 2x sehari tuan Kim "- Dokter
" baik Dokter terimakasih "- Taeyong
Disisi lain Jaehyun hanya memandangi dari sofa yang ada didalam ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fate is Yours [ Jaeyong ]
Fanfiction" apa aku bagi mu, Jae? jika kau mencintaiku kau tak mungkin berbohong seperti ini " ucap Taeyong yang menangis, air matanya sembunyi dibawah derasnya hujan. " maafkah aku, Tae ku mohon jangan pergi aku membutuhkan mu " Jaehyun seorang pria yang ter...