Prolog 🍁

76 41 29
                                    

Halo guyss, salam kenal dari aku yang masih jadi pemula 🙏🏻

Pokoknya siapapun itu kalian, aku berterimakasih banget banget sama kalian yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membaca karyaku🤗

HAPPY READING 🦋

Ada banyak cara untuk bisa mendapatkan kebahagiaan. Tapi sepertinya banyak manusia yang belum mengerti tolak ukur kebahagiaan terletak dimana.

Disinilah Ayana shoufiah, duduk di kursi empuk dengan berkutat pada isi pikirannya yang mulai berkecamuk. Menatap selembar kertas yang bertuliskan kontrak nikah.

Bagaiman bisa, sahabatnya tega menjual dirinya pada seorang pewaris perusahaan ternama di Dubai? Tolong garis bawahi temanya telah menjualnya dengan seorang pewaris tunggal!

Tidak pernah terpikirkan dalam kepala otaknya untuk menghadapi situasi ini. Bahkan temanya telah kabur melarikan diri entah kemana!

Sial! Umpat Ayana dalam hatinya. Iya tidak boleh menyerahkan dirinya begitu saja pada pria di hadapannya. Tujuannya pergi ke Negera ini untuk mengubah nasibnya, malah sekarang terjebak pada situasi yang mengerikan.

"Apa kau tak punya tangan untuk segera menandatangani kontrak nikah itu!"Sentak pria itu menatap Ayana tajam.

"Saya tak ingin menikah dengan Anda!"bantah Ayana.

"Silahkan ganti kerugian yang sudah dibuat teman Anda!"

"Kenapa harus aku yang mengganti kerugian yang disebabkan temanku?!"

"Kau bertanya padaku? Karena kau telah menjadi jaminanya, jika dia kabur!"

"Persetan dengan semuanya! Aku bahkan tidak memakan uang Anda!"

"Aku tidak perduli!"Pria itu melipat kedua tangannya di depan dadanya yang bidang.

Ayana melirik poin-poin perjanjian pernikahannya. Baiklah tuan, kau sangat ingin bermain denganku.

Perjanjian pernikahan tertulis :

1. Pernikahan ini berlaku untuk seumur hidup.
2. Pihak kedua tidak diperbolehkan untuk bekerja atau berkarir.
3. Pihak kedua harus melahirkan anak untuk pewaris keluarga.
4. Pihak pertama tetap memberikan nafkah kepada pihak kedua.
5.  Pihak kedua tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam urusan pribadi pihak pertama.

YANG BERTANDA TANGAN DI BAWAH INI BERDASARKAN PERJANJIAN PRANIKAH ADALAH TUAN MUDA,  Qufeel Mateen El-Umairy SEBAGAI PIHAK PERTAMA dan Ayana shoufiah SEBAGAI PIHAK KEDUA.

"Saya tidak setuju dengan poin pertama dan kedua!"Tukas Ayana.

"Jadi Kau setuju untuk melahirkan anakku?"Qufeel malah memberikan pertanyaan.

"Saya akan melahirkan anak Anda jika poin pertama tidak berlaku seumur hidup!"

Mendengar itu, Qufeel terkesiap. Dia tidak tahu, bahwa gadis yang dulu dia kenal dengan lembut, sekarang telah berubah menjadi wanita yang keras kepala.

"Kau benar-benar egois!"

"Anda yang buat saya terjebak dalam situasi ini Tuan Qufeel!"

"Aku menawarkanmu sebuah keluarga yang harmonis!"Ucap Qufeel penuh penekanan.

Seketika lidah Ayana mendadak keluar, dan tercekat. Tidak, bukan sebuah keluarga lengkap yang dia harapkan. Dia tak ingin punya hubungan yang terikat. "Aku tidak membutuhkan keluarga!"monolog Ayana.

"Karena orang seperti Anda hanya ingin bermain dengan kalangan bawah seperti ku. Anda hanya membutuhkan anak sebagai pewaris, dan tidak lebih dari pada itu!"

"Sekarang kau lebih tahu diriku dari pada diriku?" Qufeel tertawa ringan.

"Saya tidak perduli dengan pemikiran Anda, jadi sekarang ubahlah poin-poin itu!"

"Aku tidak membutuhkan persetujuan darimu."

"Apa anda mencintaiku?"tanya Ayana melemah tepat saat menatap mata Qufeel. Dia benar-benar lelah dengan masalah ini

Qufeel diam seribu bahasa. Perlukah dia mengatakannya pada Ayana? Bahwa dia memendam nya selama 15 tahun ini.

Ayana tiba-tiba tertawa ringan,"Itu tidak mungkin terjadi. Karena anda hanya membutuhkan seorang pewaris. Tapi, jangan memberiku waktu seumur hidup. Karena aku percaya Anda pasti bisa merawatnya sebaik mungkin."

Dada Qufeel terasa sesak mendengar ucapan Ayana. Qufeel dapat merasakan tatapan penuh kebencian dari mata Ayana.

"Karena Anda tak ingin di ubah poinya, saya juga berhak menambahkan poin!"Tukas Ayana,"Tolong tambahkan beberapa poin di dalam sana!"Ucap Ayana pada pengacara Tuan Qufeel.

Qufeel mengeraskan rahangnya. Karena seorang Qufeel tidak suka di bantah perintahnya. Tidak lebih tepatnya sekarang ini, dia malah sangat menyukai keras kepada Ayana.

Perjanjian pernikahan tertulis :

1. Pernikahan ini berlaku untuk seumur hidup.

2. Pihak kedua tidak diperbolehkan untuk bekerja atau berkarir.

3. Pihak kedua harus melahirkan anak untuk pewaris keluarga.

4. Pihak pertama tetap memberikan nafkah kepada pihak kedua.

5. Pihak kedua tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam urusan pribadi pihak pertama.

6. Poin pertama tetap berlaku seumur hidup jika, pihak pertama tidak melakukan poligami.

7. Pihak kedua berhak pulang ke negara asalnya jika terjadi sesuatu yang tidak inginkan dalam pernikahannya.

8. Pihak kedua berhak mengasuh anaknya tanpa ada campur tangan dari keluarga pihak pertama.

9. Tidak ada larangan jika pihak kedua kembali pada keluarganya.

10. Jika perceraian terjadi, hak asuh anak di berikan pada pihak pertama. Namun, tidak ada larangan jika pihak kedua bertemu dengan anaknya.

YANG BERTANDA TANGAN DI BAWAH INI BERDASARKAN PERJANJIAN PRANIKAH ADALAH TUAN MUDA, Qufeel Mateen El-Umairy SEBAGAI PIHAK PERTAMA dan Ayana shoufiah SEBAGAI PIHAK KEDUA.

"Kau melarangku untuk berpoligami?"

"Benar! Say-"

"Aku tidak setuju dengan poin ketujuh!"potong Qufeel.

"Kalau begitu jangan menikahi saya! Bahkan saya juga harus menerima beberapa poin gila dari Anda. Kalau memang benar temanku membuat kerugian pada perusahaan, harusnya anda mencarinya sampai dapat, ataupun anda bisa antarkan saya langsung ke penjara!"Sarkas Anya yang benar-benar tidak perduli apa yang akan di pikirkan bos nya saat ini.

Qufeel saat ini, benar-benar menahan emosinya. Agar tidak hilang apa yang harusnya dia dapatkan setelah sekian lama dia menunggu.  Qufeel tahu, bahwa Ayana sudah sangat menderita hidup bersama keluarganya. Makanya dia ingin Ayana merasakan artinya di cintai dan memberikan keluarga yang harmonis.

Sepertinya luka yang ada pada dirinya memang belum bisa pulih untuk waktu lama. Dan Qufeel akan tetap berusaha untuk membuat Ayana percaya padanya.

Namun, apakah Qufeel mampu merawat luka yang ada pada diri Ayana? Bisakah perjalanan pernikahan mereka berakhir bahagia?







Resah jadi LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang