01

263 12 0
                                    

Mian kalo ada typo😁

Happy reading

"Woy Kala" pria manis yang merasa namanya nya terpanggil pun menengok ke arah asal suara.

Tangan indah nya melambai ke arah seorang yang barusan memanggil nya 'Javen' . Javen berlari kecil menghampiri nya dan menepuk pundak Sekala.

"Pr fisika udah belom lo?" tanya Javen to the point saat sampai di depan Sekala.

"Pr? fisika? emang ada pr?" yang ditanya malah kebingungan sendiri.

"Salah emang gua nanya sama cecunguk kayak lo" Javen memutar bola mata malas, tidak seharusnya ia menanyakan pr pada Sekala.

Bagaimana Sekala bisa tau jika saat guru menjelaskan materi bukannya mendengarkan malah matanya langsung tertutup rapat.

'Suara guru-guru kita tuh enak yaa, tiap hari gua dibacain dongeng jadi ngantuk mulu gua bawaannya'

Kata-kata andalan seorang Sekala Pradikta 👊.

Sesampainya dikelas mata Sekala langsung celingak celinguk mencari target, target untuk dimintai contekan haha.

"Jen pr fisika udah belom?" tanya Sekala sambil memangku wajah dengan kedua tangannya tidak lupa dengan wajah memelas.

Jena yang dihadapkan dengan cecunguk kelas pun langsung memutar bola mata malas dan langsung menyerahkan buku pr fisika yang ia punya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Sebenarnya ia tak rela arus berbagi jawaban yang ia peroleh dari otaknya sendiri, tapi jika tidak ia beri contekan pasti si biang kerok kelas ini akan mengganggu nya sepanjang hari.

"Aww makasih jenaaa mwuahh" Sekala langsung dengan sigap mengambil buku yang ada dihadapan nya tidak lupa mengucapkan terimakasih ala-ala anak perempuan dikelas nya.

Sekala menjadi ngondek untuk beberapa keadaan tertentu, tidak-tidak ini tidak seperti yang kalian pikirkan, Sekala tidak ngondek ataupun lemah gemulai, ia melakukannya hanya untuk candaan. Walaupun memang Sekala ini lebih terbilang manis dan imut dari pada tampan.

Wajahnya yang seperti bayi pasti akan membuat semua orang akan gemas tapi akan beda cerita ketika sudah mengetahui tingkah laku si menggemaskan ini.

Ini tidak dilebih-lebihkan memang benar wajahnya benar-benar menggemaskan apalagi saat ia tersenyum.

Tanpa membuang waktu sedikit pun Sekala langsung menyalin jawaban yang ia peroleh dengan jerih payahnya sendiri. (Hasil muka memelas).

Setelah selesai Sekala langsung mengembalikan buku pr tersebut kepada Jena, dengan cara yang sangat sopan😁.

"Aduhh sialan lo kal" umpat Jena saat bukunya sendiri terlempar mengenai kepala Jena.

"Bangsat, babi, anak setan" hardik Jena kepada Sekala seraya menunjukan jari tengahnya. Dasar tidak tau terimakasih Sekala itu.

Sekala hanya tertawa saja melihat Jena yang terus mengumpat untuk dirinya. Menjadi orang yang tengil itu menyenangkan bagi Sekala.

***

Bel sekolah berbunyi menandakan sudah waktunya belajar mengajar.

Seorang guru yang sudah sedikit beruban memasuki ruang kelas Sekala 'XI IPA 2'. Dengan tongkat andalan nya yang selalu ia bawa sepanjang hari disekolah agar memudahkan nya untuk menegur anak-anak seperti Sekala.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, bapak minta tolong sama kalian semua untuk bisa membantu murid baru ini beradaptasi. Kalo ga bisa membantu tolong jangan buat gara-gara ya" kalimat terakhir itu sudah pasti tertuju pada 1 murid yang memang menjadi biang kerok seantero XI IPA 2.

Obsession With Him 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang