HappyReading ☕
Dari parkiran, Clara tersenyum menyeramkan. Gadis itu turut menekan pedal gasnya mengikuti mobil Miguel di depan.
Clara memang sengaja mengatur semua ini agar Miguel kembali ke zona dimana dia tidak bisa melakukan apapun tanpa Clara, merasa tidak ada yang menyukainya kecuali Clara, tidak ada gadis yang mengerti rahasia self injure nya kecuali Clara dan lelaki itu akan kembali mengira bahwa Clara lah yang terpantas untuknya.
Sejauh apapun Miguel pergi, Clara adalah satu-satunya tempat kembali.
Bersama Miguel dari kecil membuat Ia tau banyak kelemahan cowok itu dan bagaimana cara melumpuhkannya.
Clara jahat? Oh, tidak sayang. Dunia ini tidak se naif dirimu. Kehidupan adalah panggung sandiwara, yang menang lah yang akan jadi idola.
Berhenti berpikir bahwa menjadi baik akan mendatangkan banyak hal baik untukmu. Coba lihat Miguel. Lelaki itu baik, sangat baik. Sampai membuka semua kekurangannya di depan gadis setan yang membuat pergerakan lelaki itu hanya berputar di atas telapak tangan Clara.
Jangan terlalu lugu, licik juga perlu.
Setidaknya itulah cara Clara menjalani hidup.
Miguel masuk ke dalam rumah. Mengacak semua isinya, membuat Mona dan Alwar ketakutan.
Lelaki itu mencekik Mona lalu membantingnya ke bawah, "lo ngebunuh mama!"
Alwar tampak kebingungan, "Miguel?! Bicara apa kamu?" Bentaknya.
Miguel menunjukkan flashdisk tepat di depan muka ayah lalu menghubungkan dengan televisi yang ada di ruang tengah.
Mona tampak terengah-engah dengan degup jantung yang berpacu hebat.
Miguel menunjukkan foto Mona yang tengah selingkuh membuat kedua mata Alwar hampir lompat dari tempatnya, lalu cowok itu memutar rekaman suara Mona.
Alwar sangat terkejut, pria itu terpukul sambil menatap Mona tak percaya.
Mona segera berdiri lalu memeluk Alwar, "kamu tau kan kalau anak kamu sekolah tehnik dan bisa manipulasi semua ini? Tolong jangan percaya!"
Wajah Miguel sudah merah padam, Ia menatap Mona tajam, berganti pada Ayahnya lalu keluar dari rumah membanting pintu sekeras mungkin. Tidak peduli dengan apa yang akan terjadi setelah kepergiannya.
Apakah ayah akan membunuh Mona? atau Mona lah yang akan membunuh ayah? Atau mungkin ayah kembali mempercayai Mona dan menerima wanita jalang itu lagi?
Sepertinya opsi ketiga lebih masuk akal.
Miguel tidak peduli dan tidak akan pernah peduli lagi. Dia muak dengan semuanya.
Kedua tangan ini ingin sekali mencekik Mona hingga wanita itu tidak bernafas tapi kali ini Miguel lebih ingin membunuh dirinya sendiri.
Dari dalam mobil, Clara tersenyum menatap Miguel yang mengendarai Ferrari nya dengan ugal-ugalan.
"Gue selalu dapat apapun yang menjadi milik gue," gadis itu mengeluarkan ponselnya lalu menelpon Zidan.
"Bawa Railey ke tempat yang kita bicarain kemarin," Clara menutup telfon lalu menyusul Miguel.
* * *
Darah mengucur dari hidung dengan wajah penuh lebam dan pelipis yang sobek. Miguel terus memaksakan pertandingan membiarkan lawannya memukul perutnya hingga Ia muntah darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasa Boga✔️
Teen Fiction"SMK itu terdiri dari tiga hal; ujian, praktek dan cinta."