#03

310 71 15
                                    

Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin

☆☆☆

"Jimin, tunggu!"

Panggilan itu membuat Jimin menghentikan langkahnya. Pemuda tersebut lalu menoleh dan melihat Irene berdiri di depan pintu kelas. Kai nampak menyusul di belakangnya. Keduanya menatap Jimin yang memasang raut datarnya.

"Maafkan aku. Aku bisa menjelaskannya." Tambah Irene, kedua matanya berkaca-kaca siap menangis. Dia tidak menyangka jika akan ketahuan oleh Jimin hari ini. "Aku tidak bermaksud menyembunyikannya darimu."

Jimin mengernyit. "Sudah berapa lama?"

Pertanyaan Jimin membuat Irene dan Kai berpandangan. Irene lalu menatap Jimin lagi dan kali ini rautnya terlihat ketakutan.

"Sebenarnya, kami berkencan satu Minggu setelah kau putus." Jawab Irene dengan suara sangat lirih namun masih bisa didengar oleh Jimin karena tempat itu memang sedang sepi.

Tapi jawaban Irene benar-benar mengejutkan Jimin. Ia tidak menyangka sahabatnya sudah selama itu berkencan dengan mantan kekasihnya.

"Sebenarnya Kai sudah memintaku memberitahumu, tapi aku belum siap." Seakan takut Jimin menyalahkan Kai, Irene langsung memberi penjelasan tambahan. "Aku belum berani mengatakannya kepadamu, Jimin. Aku tau kau masih menyukai Kai."

"Huh?" Jimin semakin kaget dengan ucapan Irene. "Kata siapa aku masih menyukainya?"

Jimin lalu berjalan mendekati Irene dan Kai. Ia menatap Kai sepersekian detik sebelum menatap langsung ke Irene.

"Salah besar jika kau mengatakan aku masih menyukai Kai." Kata Jimin. "Kau tidak perlu merasa bersalah kepadaku. Aku justru ingin memberi kalian ucapan selamat."

Perkataan Jimin tentu saja membuat Irene terkejut. "Sungguh?"

"Tentu saja. Kalian berdua pasangan yang cocok." Perkataan Jimin jelas bertolak belakang dengan isi hatinya. Namun disaat seperti ini ia tidak mau terlihat seperti orang yang dirugikan.

Dan hal itu sepertinya tidak disadari oleh Irene. Ia justru bertanya dengan raut polosnya itu.

"Kalau begitu, kami boleh memberitahu orang lain jika kami berkencan?"

Jimin menaikan salah satu alisnya ke atas, agak shock juga dengan permintaan Irene yang menurutnya memang tidak tau diri itu karena walaupun Jimin tak mau kembali kepada Kai, namun Kai adalah mantannya dan Irene adalah sahabatnya sendiri.

Tapi sekali lagi, Jimin memberikan jawaban yang berlainan dengan isi hatinya.

"Tentu saja."

Ya, tak masalah jika Irene ingin mempublikasikan dirinya dengan Kai ke seluruh sekolah. Hal ini justru akan membuat semua orang tau orang seperti apa Irene dan Kai itu.

☆☆☆

Seperti yang sudah Jimin perkirakan sebelumnya, seluruh sekolah langsung heboh begitu tau Irene dan Kai berpacaran. Sahabat dan mantan kekasih Jimin itu sekarang terang-terangan menunjukkan kedekatan mereka setelah mendapatkan izin dari Jimin. Mereka bahkan tidak peduli dengan gunjingan para murid yang mencela keduanya. Mereka berlaku seperti tidak terjadi apa-apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ ⭐ ] Glimpse of usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang