Bagian 1 🔞

997 48 12
                                    

"Ahh uhh ge.. ah ah.. gee..pelanhh ahh.." pihak paling bawah tidak berhenti untuk terus mengeluarkan suara, walau dia tak bisa melihat wajah pria di belakangnya, namun dia tetap bisa menikmatinya walau hanya dari pantulan kaca, dia tidak pernah kecewa dengan Gege kebanggaannya ini, tak sekalipun membuatnya kecewa jika itu persoalan dengan memuaskan hasrat seksual.

"Ge..hh ahh terlaluhh cepathh ahhh..ahhh Gege..hh AHH!" suaranya melengking ketika gege mengeluarkan semuanya di dalam tubuh,  memeluknya dari belakang dan mengisap punggungnya. 

"Yibo..ayo lagi sekali.."

Yibo menggeleng, bukan tidak ingin memuaskannya hanya saja ini mulai dari 4 jam yang lalu, dia merasa sangat lelah, berdiri selama berjam-jam kakinya ingin lepas.

"Ah! Ge..aku sudah mengantuk, ayo istirahat saja."

"Ayoo sekali lagi.."

Tanpa niat untuk mengeluarkan rudalnya, sang dominan menghujam kembali tanpa persetujuan, Yibo menggeleng cepat, lelah sekali melayani kekasihnya ini. Kepalanya terhantuk ke dinding kaca, embun dari mulutnya membuat kaca memburam dia mendesah lagi dan lagi, dia sudah keluar puluhan kali namun pihak dominan baru saja keluar pertamanya setelah berjam-jam.

"Ge..cium aku.."

Pihak dominan tidak menghiraukan, Yibo tak terlalu memikirkan itu, dia sudah kepalang nikmat, gaya cicak di kaca menjadi kesukaan dominannya. Sedangkan pria yang sibuk mengejar kenikmatan di belakangnya mendesah panjang berusaha mengejar hal yang tertinggal, dengan rambut setengah basah dia mendesah panjang lalu mengeluarkan miliknya.

Yibo seketika ambruk terduduk, cairan asing keluar dari celah ke lantai, dia tidak apa-apa lagi, lelah sekali. Sang dominan mengibas rambutnya tersenyum kecil lalu bangkit untuk mengangkat anak bayinya untuk dia bersihkan terlebih dahulu sebelum dia benar-benar meninggalkannya. 

"Tuan Zhan, ini sudah waktunya."kata sang sopir datang menghampiri tuannya yang sibuk merapikan dasi di cermin.

Zhan mengangguk lantas pergi tanpa melirik kekasih kecilnya yang tertidur nyenyak di atas ranjang, dia itu pembisnis putra mahkota perusahaan XiaoYan Company, putra mahkota yang di nobatkan kelak menjadi pemilik perusahaan terkemuka di bidang pembangunan real estate property serta menjadi perusahaan terkemuka di bidang aksesoris emas dan aksesoris pria yang memiliki brand besar.

"Tuan besar sudah menunggu anda disana, beliau memberi waktu 10 menit untuk sampai."

Zhan berdecak lidah berjalan lebih cepat dari sebelumnya untuk menuju ke mobil, wajahnya tenang, beberapa kali ia melirik ke langit dan pepohonan yang rindang di malam hari, ia sudah hilang setengah hari tentu ayah mengkhawatirkan dan memintanya agar segera kembali.

"Besok pagi, kau bawa anak itu ke sekolah, aku tidak ingin di teror karna ini."

Di masa lalu Zhan sempat melakukan hal yang sama dan meninggalkannya di hotel, tentu pria kecil itu memberinya pesan suara puluhan dan semuanya isi umpatan tertuju kepadanya. Zhan benar-benar tidak ingin ponselnya berisik seperti kala itu.

"Ayah!"

Pria yang lebih tua dengan benalu disebelahnya sedang mencari perhatian menembak ucapan berkata, "Aiyo..Zhan, kamu tidak datang rapat tadi sore? ayah sedang sakit menjadi harus datang ke kantor hal seperti ini."

Walau Zhan menjadi putra mahkota tapi dia bukanlah menjadi prioritasnya, "Aku melupakan janji temu itu, aku minta maaf."

"Dimana sekretaris Jim?"

"Hari ini dia izin tidak bekerja, dia sudah mengingatkan, hanya saja aku lupa."

Tuan besar hanya menghela nafas lantas bangkit, sambil di bantu berjalan oleh Xiao Yan dia melewati Zhan tanpa mengatakan sepatah kata apa pun, Zhan tidak kesal dia juga sudah terbiasa oleh sifat Xiao Yan yang notabene anak kandung ibu dan ayah.

The Price of Love ( Zhanyi Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang