Forgive me [Jensoo]

266 18 7
                                    

Happy Reading

.

.

.

Malam itu, malam yang selalu berarti bagiku

Tepat 365 hari setelah kita mengikrarkan janji suci aku tak lepas dari senyuman di wajahku. Kau mampu memberikan dan mengajariku akan warna-warna kehidupan. Menyinari duniaku, memberikan arti penting dalam hidupku, dan membangkitkan semangat yang telah lama ku kubur. 

Cinta. Benar, sekali. Kau mengajariku makna cinta dan aku pun terlena akan sisi terang cinta itu tanpa mengetahui bahwa cinta juga memiliki sisi gelap. Setelah hari itu, hari dimana aku meminang mu tepat di depan rekan kerjamu bahkan orang tua mu pun menyaksikan betapa dashyatnya cinta kita. Kita bagaikan api yang membara dikarenakan cinta kita. 

Tepat seminggu sebelum pernikahan kita, ingatkan kau bahwa aku berlutut di depanmu melamar dirimu untuk menjadi istriku. Aku sangat amat gembira kala itu. Aku menyematkan cincin yang kubeli dari hasil kerja kerasku. Aku tau, aku bukan orang yang kaya akan materi. Namun, aku percaya dengan cintaku dan usahaku, aku akan selalu membuatmu bahagia dengan caraku. 

Sayang. Kau tahu bahwa kau merupakan cinta pertamaku? aku rasa kau juga tidak tau. Semasa Sekolah menengah akhir, kau mampu menarik perhatianku. Aku selalu terbayang akan wajah indahmu itu, senyummu itu, dan juga bibir hati yang sangat ku dambakan. Dulu, aku hanya seorang anak laki-laki yang biasa saja, bahkan terkesan cupu. Di sekolah aku hanya belajar, belajar dan belajar. Aku rasa selama 3 tahun itu hidupku aku dedikasikan untuk belajar. Ya, itu karena itu hal yang paling aku kuasai. Manusia culun nan kutu buku seperti ku ya tidak ada apa-apa nya dibandikan kau, sayang. Saat itu, aku ingat betul, kau merupakan siswi terpopuler seantero sekolah. Banyak yang menyukaimu dan berusaha mendekatimu dari adik kelas hingga kakak kelas. 

Aku pun tidak tahu kapan rasa aneh namun mengembirakan itu hadir dalam hatiku. Kesepian, hambar, serta hampa yang ada dalam hidupku mendadak sirna begitu saja dan digantikan dengan rasa bahagia begitu menatapmu walau dari kejauhan. Aku ada satu rahasia lagi sayang. Surat yang ada di lokermu semasa sekolah, yang selalu kau buang cokelat dan susunya itu. Asal kau tau, itu adalah pemberianku. Aku selalu bangun pagi, sekitar jam 6 pagi hanya untuk menaruh surat beserta susu atau cokelat di loker mu itu tanpa harus ketahuan oleh orang. 

Jujur, itu menyakitkan melihatmu membuang surat dan susu atau cokelat pemberianku. Tidak apa, aku tidak kesal kok. Itu bahkan membuatku semakin bersemangat untuk memenangkan hatimu dan menjadi juara di antara banyaknya pria yang mendekati mu. Itu lah rutinitasku selama 3 tahun bersekolah selain waktu yang kugunakan untuk belajar. Bahkan, aku bertanya pada sahabat satu-satu ku, yaitu Lim. Bertanya serta berkonsultasi perasaan apa yang aku alami saat melihatmu, berada di sekitarmu atau mungkin melihatmu dengan pria lain. Kata Lim, aku itu jatuh cinta padamu dan merasa cemburu saat ada pria yang mendekatimu. Aku pun menyetujui perkataan Lim hari itu dan mulai melakukan segala cara agar kau mengetahui keberadaanku dan juga cinta tulus dariku. Lim juga menyemangatiku, aku semakin gencar mencoba ini itu.

Di tahun ketiga, di hari kelulusan kita. Aku sudah menyiapkan diriku untuk menembakmu. Bukan menembak pakai pistol ya. Maksudku menjadikanmu kekasihku. Setiap harinya, aku mempersiapkan diriku dan kepercayaanku bahwa orang cupu sepertiku juga memerlukan kamu untuk mengisi ruang hampa di hatiku. Dengan senyuman lebar aku menuju ruang kelasmu, hendak mengatakan selamat atas kelulusanmu serta membawa sebatang bunga untuk menembakmu. Lagi dan lagi aku harus menelan pil pahit mengetahui realita yang terjadi. Kala itu kau tersenyum riang menerima sebucket bunga dan cokelat dari pria sialan itu. Pria yang telah merebut kau dari aku. Tidak hanya itu ada ratusan murid di sekitar lapangan menyaksikan momen bahagiamu, tetapi tidak untuk ku. Itu adalah momen terburuk dariku. Aku sempat membencimu walau sesaat. Setelah momen itu, aku pun tidak pernah menemui mu karena kau kuliah di luar negeri. 

The Short Story | BlackpinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang