2001
"Manjiro, berhenti menatapku" ucap Haruka pada Mikey yang terus menatapnya saat gadis itu sedang mengerjakan tugas dari sekolah
Mikey tersenyum, kepalanya menumpu pada kedua telapak tangannya yang bersandar pada meja. "habisnya, kak Haru cantik sekali"
"Aku memang cantik, Tapi berhenti menatapku"
"Tidak bisa. Pemandangan ini akan sia-sia jika aku tidak menatapinya"
Pipi Haruka sedikit memerah, gadis itu bergumam kecil sambil menunduk menatap tugas sekolahnya. "Bocah SD sialan"
Haruka kemudian memusatkan fokus pada tugas sekolah dan mengabaikan Mikey yang masih menatapnya
Setelah beberapa saat akhirnya tugas sekolah Haruka selesai, menutup buku tugasnya dan menyimpan di dalam tas
Haruka menengok ke arah Mikey yang sudah tidak bersuara, ternyata bocah itu sudah tertidur karena bosan di abaikan oleh Haruka
Haruka menghela nafas lalu bangkit dari meja yang menjadi tempatnya mengerjakan tugas di temani Mikey
Gadis albino itu berjalan keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur untuk membuat makan malam
Saat makan malam sudah hampir jadi, Mikey turun dari tangga sambil mengucek matanya. "Kak Haru, ku kira pergi ke mana"
Haruka melirik ke arah Mikey, "duduklah Manjiro, makan malamnya hampir jadi"
Mikey menuruti perkataan Haruka dan duduk dengan anteng di meja makan.
Bocah itu lagi-lagi menatapi Haruka, Mikey memang sangat suka menatap Haruka dalam waktu yang lama
***
Setelah makan malam selesai Haruka mengantarkan Mikey yang akan pulang ke pintu keluar. "Apa tidak apa-apa kau pulang semalam ini?"
"Aku kuat kok, tenang saja, kak"
Haruka menyipitkan matanya menatap Mikey, lalu menghela nafas
"Khawatir banget, kak. Udah suka aku ya?"
"Pede banget anak SD"
"Ck, padahal tinggal terima cintaku apa susahnya"
"Minimal lulus sd dulu"
"Oke, tungguin ya"
Haruka memutar matanya lalu mengibas-ibaskan tangannya, "pergi sana"
"Baiklah, aku pulang dulu. Dadah kak, jangan lupa kunci pintu"
"Iya"
Setelah memastikan Mikey keluar dari gerbang rumahnya, Haruka menutup pintu dan menguncinya
***
Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Haruka menghela nafas lelah, akhirnya sekolah berakhir
Haruka membereskan bukunya lalu menenteng tasnya. Saat ia hampir sampai di depan pintu, tiba-tiba seorang laki-laki sudah berdiri di depannya setelah berlari
Pria ini bukan teman sekelas Haruka, gadis albino itu hanya diam melihat pria itu membungkuk mencoba menetralkan nafasnya
Saat pria itu mengangkat wajahnya, terlihat kalau pipinya sudah lebam seperti habis di tonjok
"Ah, Wistaria-san! Syukurlah langsung bertemu kau"
"Kenapa?" Haruka memiringkan kepalanya
"Ada anak SD yang mencarimu"
Pikiran Haruka langsung terarah ke sosok pirang yang selalu menempel padanya itu. "Oh. Tapi kenapa pipi mu lebam? Dia melakukan sesuatu?"
Pria itu langsung gugup dan menggaruk belakang lehernya, pandangan mengarah kesana kemari. "A-ah itu... Tadi aku dan temanku mendatanginya, niat kami hanya bertanya tapi ia memukul kami"