1.1 NAMANYA SHAGA

4 1 0
                                    

Halo semuanya
kalian tau cerita ku dari mana nih? absen dulu dong
aku buat cerita ini dengan topik yang ringan. sedikit ada plotwish dan misteri yang bakal kita lewatin sama sama hahaha. aku suka banget kayak gitu.
but jangan berlama-lama, enjoy guys.




Seorang istri dari salah satu keluarga kaya melahirkan anak kembar laki-laki yang sangat di idam-idamkan suami juga keluarganya. Dengan paras tampan, bibir yang mengikuti ibunya dan mata yang mengikuti ayahnya.

Namun sang anak kedua dinyatakan berbeda dengan sang kakak, dokter mengatakan bahwa dirinya memiliki kelainan jantung dan cukup sulit jika bertahan lama tanpa adanya donor jantung. Namun sang kakak lahir dengan sehat dan fisik yang utuh. Bayi itu bernama Shaga Haidar Zaheen dan Marcello Zaheen.

Sejak kecil perlakuan orangtua kepada mereka tentu berbeda. Karena Ello yang membutuhkan kasih sayang lebih karena kondisinya. Sedangkan Shaga yang memang sudah sendari kecil di didik berani, kuat dan bertanggungjawab.

Mungkin di masa kecil hingga remaja, Shaga selalu melontarkan pernyataan seperti anak yang tidak diberikan kasih sayang yang sama, lalu tidak diberikan haknya yang sama. Namun setelah beranjak dewasa, di usianya 18 tahun ini semuanya terungkap ketika Ello dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang drop parah.

Mulai dari hal itu, Shaga paham bahwa kondisi saudaranya sedang tidak baik-baik saja. "kenapa Mama gak bilang kondisi Ello seperti ini" ucapnya murung, menatap sang ibu dan bergantian menatap ruangan yang didalamnya terdapat Ello.

"Papa yang gak pengen kamu terbebani dengan kondisi Ello dan kalian bisa bermain bersama-sama hingga Ello sendiri yang minta papa untuk tetap bungkam" kini ayah yang angkat bicara.

Kenapa bisa Shaga tidak tau hingga detik ini? karena orangtua mereka yang selalu menyembunyikan dengan rapat seperti saat kecil ketika Ello sedang kontrol, shaga selalu dititipkan dirumah neneknya. Ketika Ello sakit, shaga selalu di asuh oleh pembantu yang bertugas dirumahnya. Namun Shaga kecil selalu berfikir bahwa pada saat itu dirinya anak yang dibuang, tidak di anggap keberadaannya dan masih banyak lagi.

Saat kecil shaga selalu menyakiti Ello, karena baginya Ello lah yang merebut orangtuanya. Namun Ello justru senang jika shaga menyakitinya. Karena baginya sang kakak sedang perhatian padanya, jika tidak terjadi masalah maka Shaga dan Ello tidak akan berbincang-bincang bersama, jadi menurut Ello walaupun itu sebuah kekerasan, kakaknya akan tetap menjadi kakaknya. Dan tidak akan ada yang bisa merubahnya, bahkan Ello juga tidak akan marah dengan hal yang sudah shaga lakukan.

"Mama, Aga jahat sama Ello. Mama sama Papa juga jahat karena nutupin ini semua dari Aga. Mama Aga minta maaf" ucap Shaga terisak sambil memeluk ibunya. Ketika ibunya ingin menjawab sang dokter keluar dari ruangan Ello.

"Pak Bu, sepertinya Mas Ello dirawat inap sampai setelah kondisinya membaik. Saya pikir akan beresiko tinggi jika pihak keluarga tetap memaksa untuk rawat jalan" pernyataan dari dokter tersebut langsung disetujui oleh pihak keluarga. Shaga diam merenung disana, lalu ia beranjak pergi ke taman rumah sakit.

Langit sudah mulai gelap, namun shaga masih tetap disana. Berdiam diri sampai akhirnya ada seseorang yang menghampirinya. "kamu yang namanya Mas Shaga ya? kakaknya Mas Ello" ternyata itu dokter yang membantu Ello.

"Kenalin mas, saya Abimana. Biasa di panggil Abi, saya sudah bersama Mas Ello sejak tiga tahun terakhir ini" ucapnya sambil duduk disebelah Shaga.

"Adik saya selama ini menderita ya dok?" hanya kalimat itu saja yang terlintas dibenak Shaga.

"Akhir-akhir ini Mas Ello sering lebih senyum mas setelah saya periksa. Mas Ello cerita ke saya, katanya kamu habis menang lomba Taekwondo. Mas Ello juga sering bilang, katanya pengen mengajak Mas Shaga touring ke Bandung. Soalnya Mas Shaga suka sekali dengan Bandung. Tapi karena kondisi fisik yang mudah lelah, Mas Ello jadi sedih tidak bisa menikmati waktu tumbuh besarnya dengan Mas Shaga. Dan masih banyak lagi hal yang sering diceritakan Mas Ello ke saya, sorot mata sayangnya ke Mas Shaga yang paling saya mengerti. Jika bercerita mengenai orangtuanya Mas Ello kurang excited. Namun jika membahas Mas Shaga, Mas Ello rasanya bahagia sekali" ucap Abi dengan tersenyum menatap Shaga yang masih bungkam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHAGA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang