Hai...salam kenal dari aku yang masih belajar dan terus belajar...maaf kalau ada salah dalam penulisan🙏
*******************
Tepat pukul 07 pagi deruman motor itu memecah keramaian lingkungan sekolah ,seorang pria dengan seragam putih abu abu yang berbalut dengan jaket hitam itu masuk ke area parkir. ia membuka helm full face-nya memperlihatkan wajah tampan dengan rambut sedikit acak acakan
Di belakang pria itu, ada dua sahabat lelaki itu menyusul setelah mereka memarkirkan motor masing-masing.
Nama Alaska begitu populer di sekolahnya. Ia menjabat sebagai ketua geng motor The Galaxy, sebuah perkumpulan anak-anak sekolah ini dengan jumlah yang cukup banyak.
Ada Alzy, wakil ketua Alaska. Lelaki itu juga cukup populer. Selain itu, ia juga anak dari pebisnis sukses di kota ini.
Selanjutnya ada Garen, si anggota inti. Lelaki itu terkenal tidak bisa diam. Bahkan kini ia yang memulai pembicaraan. "Kita ke kelas atau ke basecamp nih ketua?" tanyanya.
Meski terkenal banyak bicara ketika bersama teman-temannya, Garen berubah dingin ketika di depan siswa-siswi lain di SMA Cipta Bangsa.
"Ke basecamp aja." jawab Alaska agak malas. "Males gue ketemu Bu Anggia."
Ketiga lelaki itu kemudian berjalan meninggalkan lingkungan sekolah dan menuju tempat kecil yang sudah tak terpakai di belakang sekolah.
Disebelah basecamp itu ada sebuah warung kecil bernama warung Bu Erna. Pemilik warung itu sudah seperti ibu bagi anak anak The Galaxy yang sudah lama menjadikan warung itu tempat tongkrongan mereka.
Dipojok paling kanan, terlihat Alaska sedang menghisap sebatang rokok. Sementara tangan kanannya memegang sebuah ponsel yang menampilkan notifikasi pesan dari seseorang bernama Andini.
“Hei, bro! Bengong aja lo?” Garen menepuk bahu Alaska yang sedari tadi terlihat melamun menatap ke depan. “Ada apa, sih?”
“Nggak apa-apa.” Alaska berdiri, lalu mengambil jaket kebanggaannya diatas meja. Ia menyodorkan uang tunai seratus ribu rupiah kepada Garen. “Nih, bayar buat kalian semua, gue cabut dulu.”Anak anak The Galaxy langsung riuh mendengar kata kata ketua mereka, Alaska memang sosok ketua yang baik. Ia selalu memperlakukan anggota gengnya seperti keluarga. Meski begitu, tak bisa dipungkiri, masih ada yang tidak menyukainya dan menganggapnya sebagai anak nakal yang tidak tahu aturan.
Alzy menatap kepergian Alaska dengan tatapan penuh tanya. Sepertinya ada sesuatu yang di sembunyikan oleh sahabatnya itu.
Alzy adalah sosok sahabat dekat sekaligus sepupu dari Alaska, di bandingkan anggota lain hanya lelaki yang memiliki hak istimewa. Selain itu, ia juga menjadi wakil ketua di geng tersebut.
Beberapa saat kemudian Alzy ikut menyusul Alaska yang sudah tak terlihat lagi keberadaannya.
…
Alaska mengetik pesan balasan di ponselnya. Pesan yang sempat terabaikan tadi kini mendapat perhatiannya.