1. The Night We Met

618 50 14
                                    

Hambar.

Itulah topik pembahasan yang akan Kanaya presentasikan perihal hubungannya dengan sang pacar, Jeffry.

____________________

"Sayang?"

Kanaya memalingkan muka ke arah laki-laki di sebelahnya, "Ada apa?" jawabnya pelan.

Merasa Kanaya lebih banyak melamun memandangi jalanan dengan sorot mata sendu, Jeffry jadi khawatir.

"Kamu kenapa? Mikirin sesuatu?" tanya Jeffry lembut seraya menggapai tangan mungil Kanaya untuk digenggam.

"Enggak, aku gapapa kok," seru Kanaya sembari tersenyum, tangan kirinya bergerak mengelus genggaman tangan Jeffry lalu melepaskannya secara perlahan-lahan.

Jeffry Alex Diego, laki-laki mapan yang mempunyai segalanya sejak lahir. Kanaya memilihnya sebab good attitude, bukan karena hartanya.

Tapi, apakah Kanaya bahagia?

Tentu saja Kanaya bahagia karena menemukan laki-laki sebaik Jeffry.

Namun, pertanyaan yang paling penting itu...

Apakah Kanaya mencintai kekasihnya?

Tidak, dia sudah berusaha berkali-kali mencoba mencintai Jeffry dan nyatanya gagal.

Bayang-bayang kenangan indah bersama sesosok perempuan yang hingga sekarang tidak diketahui keberadaannya, alias menghilang dari peradaban itu membuat Kanaya terkungkung dalam rasa penyesalan yang amat besar.

"Kamu lagi banyak pikiran ya?"

Jeffry melepas sabuk pengaman selepas berhasil memberhentikan mobilnya di valet parking. Ia menelisir dengan teliti pahatan yang nampak sempurna ini.

"Cuma kepikiran sesuatu hal yang seharusnya nggak aku lakuin kok."

Gadis itu menarik sudut bibirnya setinggi mungkin, menyakinkan jika dirinya baik-baik saja.

Jeffry mengerutkan kening, "About what??" tanyanya bingung.

Sewaktu ingin membuka mulut, terdengar alunan merdu melodi lagu Take Me Back The Night We Met dari radio mobil.

Kanaya membungkam mulut kembali, lantas bergegas melepaskan sabuk pengamannya kemudian membuka pintu mobil.

"Mendingan kita keluar sekarang deh, keburu nggak kebagian kursi."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jeffry itu tak berhenti mengucap syukur dalam hati sewaktu menyaksikan figur nyaris prima dari seorang Kanaya. Meskipun hanya tersorot cahaya bulan serta lampu taman yang menyala remang, kecantikan alami dari sang pujaan hati kian terpancar kuat. Terbukti banyak sepasang mata yang terpaku melihat kehadiran Kanaya di taman ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jmj's Point Of ViewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang