What if the world is against our love?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Malam ini setelah ia selesai menjaga toko miliknya,eli mendapati seorang gadis yang tampak familiar.
Lulu adik tingkatnya kuliah sedang menangis di bawah sorot lampu jalan kecil di samping rumahnya. Tampak berantakan dan terlihat di sampingnya terdapat koper dan tas besar.
Eli mendekati lulu, ia menepuk pundaknya lirih tampak setelah itu wanita di depannya kaget.
"Kak-kak eli?" Ia samar samar melihat eli yang membelakangi cahaya lampu.
"Hei kamu ngapain di sini sendirian?"tanya eli seraya berjongkok memposisikan dirinya sejajar dengan lulu.
"Aku di usir dari rumah" jawab lulu sambil tetap menangis
"Tinggal di rumah aku sementara udah malem ngga baik sendirian di sini ayo!" Eli mengajak lulu beranjak pergi dari jalan gang itu.
Beberapa saat kemudian mereka sampai pada rumah minimalis berukuran 6 x 12 milik eli. Ia membeli rumah itu dari usaha kerja kerasnya sendirian karena ke dua orang tuanya telah tiada.
"Ini ada kamar kosong kamu bisa tidur di sini aja" eli mengantar lulu ke kamar tamu kebetulan rumahnya punya 2 kamar jadi ia bisa menampung lulu di sini.
"Kak eli terimakasih banyak aku ngga tau lagi kalo ngga ada kaka nasib ku gimana mungkin sudah menjadi pelacur di pinggiran Jakarta" ucap lulu
"Jangan bilang gitu lagi ya... Udah bersih bersih lalu istirahat ya? Aku mau istirahat juga" ucap eli lembut sambil mengelus rambut lulu sekilas
"Iya kak makasih" senyum nya mekar karena salang tingkah hanya kerena di perhatikan kaka tingkat nya itu lalu beberapa detik kemudian ia menggelengkan kepalanya sambil berkata "ah sadar lulu kita sama sama perempuan dan harus normal".
Lulu membersihkan dirinya lalu ia menuju dapur untuk minum karena tenggorokan nya kering se dari tadi.
Saat melewati kamar eli terlihat kamar nya terbuka sedikit ia pikir eli belum tidur jadi dia berniat untuk menyapa eli.
Setiba di kamar yang berbau khas teh keraton itu lulu mendapati eli yang tidur tetapi tak melihat rasa nyaman dalam tidurnya.
Keringat dingin terus membanjiri wajahnya, lulu yang melihat itu langsung mengusap wajah eli dengan lembut.
"Ust...ust...ust...gapapa kak ada aku di sini" ucap lulu yang menenangkan eli.
Ia beranjak naik ke kasur lebar milik eli menarik eli dalam dekapan peluknya. Sesaat kemudian lulu merasakan nafas teratur eli yang mulai nyaman tertidur dalam pelukan lulu.
Pagi tiba nampaknya dua gadis itu masih nyaman tidur dengan saling berpelukan.Eli membuka matanya dan terkejut melihat ia yang sedang tertidur tepat di leher jenjang lulu. Eli segera bangun untuk bekerja pagi itu.