_______________________________________
~Jika suka dengan cerita ini maka bantu author dengan memberikan vote&komen hal kecil itu sangat berarti besar~
_______________________________________
Sarapan sudah tersaji saat aku sampai di depan meja makan.Nasi goreng yang di tambahkan udang menjadi sarapan favorite yang kami santap setiap pagi ini merupakan resep ayah dari nenek,kata ayah udang sangat mudah di dapatkan di desanya sehingga membuat hewan kecil itu sering kali di jadikan lauk makan dan olahan lainnya.Mas Yusuf menggeser kursi di sebelahku tampaknya dia juga tak sabar ingin segera menyantap nasi goreng panas ini asapnya bahkan masih mengepul di udara.Bunda juga datang sambil menaruh piring pada setiap kursi yang kami duduki.Aku ikut duduk di samping Mas Yusuf.Suara gemuruh dari cacing perut menandakan agar mereka harus segera di berikan asupan,Bunda langsung menyendok nasi goreng yang panas itu ke piringku lalu piring Mas Yusuf lalu terakhir bunda.Semua makan dengan hikmat hingga habis terkadang di saat memakan resep ayah ini kami teringat kembali beliau.Setiap pagi ayah akan menyuruh aku,Mbak Andin,Mas Yusuf untuk keluar lalu melaksanakan lari pagi kata ayah itu sangat baik untuk kesehatan lagi pula ayah tidak suka seseorang yang tidur setelah sholat subuh kata ayah itu mubazir karena setelah subuh itu waktu yang tepat untuk memulai aktifitas.Setelah puas lari pagi maka ayah akan segera menuju dapur untuk memasak sarapan,ayah akan senang hati memasak nasi goreng udang karena tau anak-anak kesayangannya itu sangat menyukai nasi goreng buatanya.Dia akan mulai mengambil nasi yang masi mengepul dari magic com lalu mulai menumis segala perbumbuan,bawah merah,bawang putih lalu setelah semua tercium wangi maka ayah akan memasukan nasi menambahkan sedikit cabe giling,lalu kecap asin dan sedikit saus tiram lalu ayah juga akan menambahkan daun bawang dan seledri sebagai penambah nikmatnya,setelah mengoreksi rasa seperti menambahkan penyedap atau garam maka ayah akan memasukan udang yang telah di goreng sebelumnya,udang itu sudah terkelupas kulitnya dan terpotong-potong kecil.Ketika nasi sudah matang maka aku,Mas Yusuf dan Mban Andin akan berebut mendapatkan nasi goreng itu yang tentunya ayah pasti akan adil pada kami.
Mas Yusuf selesai dengan sarapan nya ia lalu menengguk kopi yang telah di buatkan bunda dan mulai mengecek ponselnya mungkin saja ada pesan penting yang akan masuk.Aku ikut membereskan peralatan makan yang sudah kotor bersama bunda mencuci dan meletakkannya kembali pada rak-rak.Aku kembali duduk di dekat Mas Yusuf sambil menikmati susu coklat panas yang baru saja aku buat.Mas Yusuf meletakan ponsel dan mulai berbicara.
"Dek,kamu ingat Annisa pasien Mas yang sakit kanker darah itu?"Mas Yusuf.
"Annisa yah.Aku ingat kok Mas aku kan sering main sama dia kalau ke rumah sakit,emangnya kenapa?"Ucapku
"Alhamdulillah dia udah bisa pulang hari ini"Mas Yusuf.
"Yang bener Mas,dia sudah sembuh toh?"seruku penuh semangat.
"Bukan sembuh Dek,tapi sudah lumayan.setelah beberapa kali kemoterapi kanker nya mulai membaik"Mas yusuf
"Alhamdulillah.Semoga dia lekas sembuh"ucapku
"Kamu nanti sekalian ikut Mas ke rumah sakit?"tawar Mas Yusuf.
"Emangnya Mas mau berangkat jam berapa?"tanyaku
"Habis minum kopi Mas langsung pergi"
"Yah kepagian Mas.Aku nanti aja deh.Oh iya Annisanya pulang jam berapa nanti?"ucapku pada mas Yusuf yang masih sibuk dengan kopinya.
"Jam sepuluh dek"jawab singkat Mas Yusuf
"Oke,nanti sebelum jam sepuluh aku udah sampai ke sana"Aku kembali menyeruput coklat panas takut akan segera dingin dan tidak enak lagi,Mas Yusuf sudah selesai dengan kopinya lalu bersiap-siap untuk ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PULAU-PULAU BIRU (Beda Agama)
RomanceSinopsis :Ayura tidak pernah membayangkan jika dia akan jatuh hati kepada Arcell,anak tuhan yang begitu taat.Kisah mereka yang di mulai dengan ketidaksengajaan itu perlahan menumbuhkan rasa yang tak mungkin bisa dipersatukan,Namun gejolak hati tidak...