ZIWA 01

16 3 0
                                    

Happy reading










Dikamar yang bernuansa abu abu dan beraroma mint terdapat gadis yang sedang duduk di meja belajar sambil membaca buku.

"Assalamu'alaikum dek ayo turun" panggil buna Lia dari depan kamar gadis tersebut.

"Iya buna ila bentar lagi turun" saut gadis yang berada di dalam kamar tersebut

Setelah gadis itu di panggil oleh buna nya ia Langsung turun kebawah menyusul kedua orang tuanya.

Gadis itu menuruni tangga sambil bersenandung sholawat.

"Assalamu'alaikum ayah, buna" salam gadis tersebut.

" Wa'alaikumussalam wr.wb. sayang" ucap kedua orang tuanya.

"Ayo sarapan dulu sayang, nanti setelah sarapan ayah mau bicara sama adek" ucap ayah Zain.

"Iya ayah" jawab gadis tersebut.

Selama acara sarapan tersebut tidak ada yang membuka, hanya suara detingan sendok yang terdengar. Karena ketika makan tidak boleh berbicara karena itu tidak sopan.

Selesai makan gadis itu menghampiri ayah nya yang sedang duduk di ruang keluarga "ada apa ayah, apa ada yang mau di bicarakan?" tanya gadis tersebut yang bernama Syalwa.

"Gini dek  ayah sama buna mau memasukkan adek ke pesantren milik sahabat ayah" ucap ayah Zain

"Hah!! kenapa?" Ucapnya Syalwa

"Karena ayah sama buna ingin kamu masuk ke pesantren, untuk melanjutkan pendidikan mu ke pesantren" ucap ayah Zain.

"Kasih adek waktu ya yah,Bun " ucap Syalwa

"Iya sayang, waktu nya sampai nanti malam ya" ucap buna Lia

" Kalo begitu adek pamit ke kamar ya yah,bun assalamu'alaikum " ucap Syalwa

"Wa'alaikumussalam wr. wb." Jawab kedua orang tua Syalwa.
 
                                         *****

Kini hari sudah malam, Syalwa sudah menemukan jawaban nya bahwa ia siap untuk melanjutkan pendidikan nya ke pesantren milik sahabat ayah nya

tok tok tok

Suara ketukan dari luar kamar

"Assalamu'alaikum dek"

Syalwa yang hendak membereskan alat sholat nya, mendengar ketukan pintu tersebut langsung menuju ke pintu tersebut.

"Assalamu'alaikum dek"salam pemuda tersebut

"Wa'alaikumussalam wr.wb." jawab nya sambil mencerna pikirannya.

Dalam 123 " Abang? Ini beneran Abang, adek tidak sedang bermimpi kan?" Ucapnya sambil menampar pipi dengan pelan.

" Iya dek ini Abang, jangan di pukul itu pipinya nanti sakit" ucap Abang nya tersebut yang bernama Alfin.

Raditia Alfin Nur Rahman, Putra sulung dari ayah Zain dan buna Lia.

"Yasudah ayo kita turun udah ditungguin di bawah" ucap bang Alfin

"Tapi adek gendong ya" ucap gadis tersebut membuat abang nya gemes sendiri

" Iya cantik" setelah mengucap kan kata tersebut bang Alfin langsung mengendong Syalwa di belakang

Setibanya mereka berdua di bawah, Syalwa melihat perempuan yang tidak asing bagi dirinya

"mb Jihan?"ucap Syalwa

"Iya ini mb dek"ucap mb Jihan yang tak lain istri dari Abang nya tersebut

Sabila Jihan nur Aulia, istri dari Raditia Alfin Nur Rahman lebih tepat nya kakak ipar Syalwa

"Kok Abang nggak ngasih tau adek kalo mb Jihan ikut kesini" ucap Syalwa dengan nada kesal

"Maaf ya princess nya abang" ucap bang Alfin

tok tok tok

Suara ketukan pintu dari depan

"Assalamu'alaikum"ucap seorang pemuda

"Adek aja ya yang buka pintu nya " ucap Syalwa

Setelah mengucapkan kata tersebut Syalwa langsung menuju kedepan untuk membukakan pintu tersebut

"Wa'alaikumussalam wr.wb. " jawab Syalwa setelah membuka pintu tersebut

"Halo princess nya abang " ucap pemuda tersebut sambil mengusap kepala adek nya

"Lho Abang kok bisa disini? "Tanya Syalwa

"Siapa dek kok lama banget "ucap buna Lia

"Assalamu'alaikum buna" ucap pemuda tersebut langsung memeluk sang ibu

"Wa'alaikumussalam wr.wb. kapan pulang bang, kenapa nggak kasih ayah atau buna kabar?"ucap buna Lia

"gapapa kok Bun, biar surprise " ucap pemudanya tersebut yang tak lain kakak dari Syalwa yang bernama Nazriel Rahandika Alfariq .

"Buna doang yang di peluk nih" ucap sang adek

"Ututu princess nya ngambek "ucapnya sambil memeluk sang adek

"Yasudah yok masuk" ucap buna Lia

"Tapi adek maunya di gendong Abang"ucap gadis itu

"Princess Abang mau nya di gendong ya, yasudah sini gendong" ucapnya lalu menggendong adek nya

Kini di ruang keluarga, sang ayah melihat anak keduanya pulang dari pendidikan nya di Al Azhar Kairo terkejut sama halnya dengan putra sulung nya

"lho kamu udah pulang aja, kenapa nggak ngabarin ayah sama buna?"tanya sang ayah kepada anak keduanya

"Hehe biar surprise ayah" jawabnya sambil tersenyum

"Dek dek itu nggak kasihan sama Abang nya baru pulang udah di tempelin kayak gitu" ucap bang Alfin

"Kenapa iri ya" ucapnya masih berada di gendongan bang Azriel

"Udah udah kalian ini seperti anak TK aja ribut mulu kerjaan nya "ucap mba Jihan

"Yasudah sekarang kita makan malam bersama, dek udah ada jawabannya? "Tanya ayah Zain

"Alhamdulillah sudah ayah"ucap Syalwa

"Alhamdulillah,sekarang kita makan" ucap buna Lia

Selama acara makan malam berlangsung tidak ada yang membuka suara,hanya detingan sendok yang terdengar.

Setelah makan buna Lia dan menantunya membersihkan tempat makan, sedangkan ayah Zain, bang Alfin, bang Azriel dan Syalwa berada di ruang keluarga

"Jadi gimana dek jawabannya?" Tanya sang ayah

"Adek mau yah masuk ke ponpes " ucap nya sambil tersenyum

"Alhamdulillah, sekarang kamu istirahat ya dek jang bergadang ga baik untuk kesehatan " ujar bang Azriel

"Siap Komandan, kalo begitu adek pamit keatas dulu ya, assalamu'alaikum semuanya " ucap gadis itu lalu berlalang pergi.




Maaf jika alurnya tidak nyambung, soalnya author nya masih pemula

Jika ada kesamaan dengan cerita lain mohon maaf.














14 Agustus 2024

Assalamu'alaikum, Humairah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang