He's The Devil 🔞 (Part 1)

1.1K 77 11
                                    

Badai salju menderu-deru menerjang kota Chaisang di tengah malam, menciptakan pemandangan mengerikan yang tak bisa diabaikan, bahkan dari balik jendela kamar rumah bordir tempat Baili Dongjun berdiri.

Merasa terganggu oleh keganasan badai itu, Baili Dongjun memilih untuk menutup jendela. Senyum menyeringai perlahan muncul di wajahnya saat dia berbalik, melihat pria yang lebih tua darinya berdiri tegap di belakang.

Pria dewasa itu, dengan ketampanan yang memukau dan kekayaan yang melimpah, adalah gambaran sempurna dari seorang bangsawan kerajaan—sosok yang selama ini didambakan Baili Dongjun.

"Sangat keras, besar pula. Ingin aku memuaskannya, Tuan?" bisik Baili Dongjun dengan suara rendah penuh hasrat, sambil mengelus benda keras di balik celana hitam pria itu. Dengan sengaja, ia meremasnya sesekali, hingga desahan berat terdengar jelas di telinga Baili Dongjun, memperkuat ketegangan yang menggantung di antara mereka.

"Silakan. Tapi ... lebih baik kamu siapkan tubuhmu sendiri, terutama di sini," ujar Ye Dingzhi dengan nada dingin sambil mengelus belahan pantat lelaki cantik nan nakal itu. Tangan kuatnya tak segan menampar bongkahan kenyal yang ia remas sebelum akhirnya beranjak pergi dan duduk santai di kursi dekat jendela.

Baili Dongjun kembali menyunggingkan senyum seringai, menanggapi tantangan itu dengan penuh keberanian. Tanpa rasa malu, ia mulai melepaskan setiap helai pakaian dari tubuhnya dan dengan elegan duduk mengangkang di atas tempat tidur. Entah sudah berapa kali tangannya yang dulu sering melonggarkan lubang milik orang lain, kini harus ia gunakan untuk mempersiapkan lubangnya sendiri dengan tujuan yang sama.

Ini adalah pengalaman baru bagi Baili Dongjun-selalu berada di pihak atas, tetapi kali ini, ia rela menyerahkan diri di bawah kendali seorang pria dewasa, demi memuaskan rasa penasaran yang tak tertahankan.

Ia tertawa kecil, menyadari betapa aneh dan beraninya keinginan ini. Tak lama, suara desahan perlahan mengalun ketika satu jari lentiknya mulai menyelami kedalaman tubuhnya sendiri. Meskipun ia sudah menggunakan banyak cairan pelicin, rasa sakit tetap menyapa, membuat wajahnya sedikit meringis saat menjelajahi lubang yang belum pernah terjamah sebelumnya.

"Butuh bantuan?"

Baili Dongjun refleks membuka mata, menatap tak percaya ketika melihat Ye Dingzhi yang entah sejak kapan sudah duduk di sampingnya.

Aneh, pikirnya.

Namun, sebelum ia sempat menjawab, Ye Dingzhi sudah mendekat dan tanpa basa-basi memasukkan dua jarinya ke dalam lubang yang sudah diisi oleh jari-jari Baili Dongjun sendiri.

"AKH! P-pelan-pel-AKH!"

Jeritan rasa sakit tercipta dari mulut Baili Dongjun, meskipun sesaat sempat diiringi desahan halus. Tubuhnya menggeliat, berusaha keras untuk menahan diri dan menghentikan jari-jari kasar yang mengobrak-abrik lubang sempitnya tanpa belas kasih.

"Diamlah, kamu terlalu lama."

Ye Dingzhi dengan tegas mendorong tubuh Baili Dongjun yang memberontak agar terbaring di atas tempat tidur. Dalam satu gerakan cepat, ia menunduk, mencium bibir Baili Dongjun yang penuh keluhan, sambil tetap menggerakkan jarinya tanpa henti di bawah sana.

Ye Dingzhi benar-benar mengabaikan perlawanan tubuh Baili Dongjun yang semakin lemah di bawah rasa sakit, perih, dan sensasi geli yang bercampur aduk. Ini adalah pertama kalinya Baili Dongjun berada di posisi bawah, dan tubuhnya berjuang untuk menerima kenyataan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Suara jeritan kesakitan kembali menggema di udara, menciptakan nada pedih yang memenuhi ruangan. Jari jemari tangan dan kaki Baili Dongjun kini menekuk pucat, mencengkeram keras kain di bawahnya, berusaha melawan rasa sakit yang begitu intens, seolah setiap saraf dalam tubuhnya disayat oleh pisau tajam.

Our Story | Ye Dingzhi x Baili Dongjun | He Yu x Neo Hou | DingJunWhere stories live. Discover now