10

734 106 13
                                    

"Hashirama-sama..."

"Hashirama saja, Sakura."

Sakura menutup mulutnya. "Ups.. aku lupa."

"Ada apa, Sakura?"

"Itu.. kenapa kau bilang jika aku salah satu pendiri Konoha?"

"Hmm.. kenapa ya? Mungkin karena kau membantu kami bersatu? Kau punya peran besar dalam hal ini."

Sakura menggeleng. "Itu tidak benar! Walaupun aku tidak ikut andil kalian pasti tetap akan mendirikan desa bersama."

"Walaupun akan seperti itu pada akhirnya, apa kau tidak berpikir jika tanpa ada dirimu maka kejadiannya akan berbeda?"

"Apa maksudnya?" Tanya Sakura bingung.

"Aku memang tidak tahu apa-apa tentang masa depan, tapi aku punya otak," Hashirama menunjuk kepalanya. "Jika kau tidak ada sepertinya kejadiannya akan berbeda, tidak mungkin ada seseorang yang akan datang memohon untuk beraliansi tanpa mengetahui apa-apa. Hanya kau yang melakukannya, mungkin kejadian sebelumnya di masa kini berbeda, kan?"

Sakura terdiam, sepertinya memang begitu, apalagi setau Sakura, Izuna meninggal dunia dan membuat Madara semakin benci dengan klan Senju, terlebih pada Tobirama. Tapi saat ini yang Sakura lihat Madara tak terlalu membenci Tobirama.

Seharusnya setelah kematian Izuna ada perang yang lebih besar lagi, dimana klan Uchiha kalah dan menyerah untuk terus bertarung, dan akhirnya mereka beraliansi. Hanya itu yang Sakura tahu, jadi saat ini cukup banyak yang berubah.

"Lalu, kalian sudah memutuskan?"

Hashirama menggeleng sambil menghela nafas panjang, sebenarnya Hashirama takut jika Madara tidak akan senang dengan hal seperti ini. Walaupun Sakura sudah menjelaskan jika sebelumnya tidak ada hal seperti ini dan bisa saja Madara marah karena tidak menjadi Hokage.

Tapi kini Sakura sudah mengusulkan tentang dua Hokage, usulan Sakura itu diterima karena Sakura dianggap sebagai salah satu pendiri desa Konoha. Senju Hashirama, Uchiha Madara dan Haruno Sakura menjadi orang paling penting di desa sebagai pendiri.

"Tapi nama mu akan berubah jadi klan Senju, kan?" Tanya Hashirama tertawa.

"Kak Hashirama!" Seru Sakura tak terima.

"Tinggal menunggu hari saja chichi-ue akan memanggil kita, aku punya firasat jika chichi-ue akan mengadakan acara pernikahan kita di hari yang sama. Tapi apakah kalian belum menemukan cara untuk kau kembali?"

Sakura menggeleng lesu. "Mungkin karena hal terpentingnya belum terselesaikan..."

"Zetsu hitam, ya?"

Sakura terdiam cukup lama, Sakura melihat dengan jelas saat Zetsu hitam membunuh Madara. Bagaimana ucapan konyol Zetsu hitam mengenai akting yang selama ini dilakukannya, dengan menghasut Madara agar dapat membangkitkan Kaguya kembali.

Sakura tidak akan melupakan hal itu, saat Madara terbunuh. Zetsu hitam menjadi makhluk yang mengambil peran besar dalam perang yang terjadi selama ini, Sakura tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.

"Kak Madara..."

"Hn?"

"Aku tahu kau itu sangat keras kepala."

"Hah?" Muncul perempatan siku pada pelipis Madara. "Kau datang untuk itu?"

"Itu..."

Keringat dingin menetes dari pelipis Sakura, mengingat bagaimana Madara saat perang lalu. Itu cukup menakutkan, Sakura merasa tak berani dengan Madara jika ia mulai kesal.

Gulungan Waktu✓(Tobirama×Sakura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang