Happy reading
--------
Siang ini semua anggota keluarga berkumpul diruang makan untuk melaksanakan makan siang mereka. Avin yang ingin duduk sendiri didudukkan di kursi khususnya,baby chair.
Hari ini Minggu dan mereka semua libur dari pekerjaan dan sekolah.
Si bayi makan dengan khusuk tanpa peduli sekitar yang sedari tadi menatapnya gemas.
"Mama mau blokoli lagi." Avin memberikan piring makannya yang sudah kosong pada mamanya yang duduk di sampingnya.
Mereka tersenyum lega,biasanya sebagian anak-anak jika di beri makan dengan sayuran mereka akan menolak mentah-mentah namun berbeda dengan bungsu mereka yang sudah maniak sekali dengan sayuran terlebih brokoli.
Mama menyendokkan brokoli itu masuk ke dalam piring Avin. "Makan yang banyak sayang."
"Telimakasih mama~"
"Sama-sama sayang."
Avin kembali makan,sesekali mama mengawasi makan si bayi. Anak itu jika makan sendiri pasti belepotan dan masih termasuk berantakan. Mama sudah menawarkan untuk menyuapi,namun si bayi dengan kekeh ingin makan sendiri dengan dalih karena sudah besar dan sudah mandiri.
Dari seberang meja,Sora menatap tajam Avin tanpa si empu ketahui.
'Aku benci anak itu.'
Dania menatap Avin penuh arti
'Lihat saja nanti,mereka semua pasti akan membencimu dan akan mengusirmu dari sini.' senyum miring tercetak jelas di bibir gadis itu tanpa di ketahui yang lainnya terkecuali satu orang yang duduk di samping Avin,papa Max.
Makan siang telah usai dan kini Avin tengah menikmati puding jeruk pemberian dari Amma tadi diruang keluarga.
Puding yang berada di sendok kecil itu dia masukkan ke dalam mulut mungil itu. Mata nya terpejam menikmati betapa manis dan enaknya puding jeruk yang kini menyapu lidahnya.
"Eummm manissss~"
Mereka terkekeh gemas melihat Avin yang menikmati puding itu.
"Enak dek?Abang boleh minta sedikit?" Rico duduk di karpet bersama para saudaranya yang lain.
Tanpa kata Avin segera menyuap puding itu. Pasha yang yang sedang mengerjakan tugas segera menoleh menatap Avin.
"Abang mau juga dong."
Saat Avin ingin menyendokkan puding untuk Pasha,Rico mencegah dengan memegang tangan si kecil.
"Jangan dek,nanti puding adek habis." Pasha mendengus mendengar ucapan Rico lalu melempar pulpen ditangannya dan berhasil mengenai dahi mulus itu membuat Rico meringis mengusap dahinya.
"Ihh iya puding adek tinggal dikit." Avin tidak jadi menyuapi puding pada Pasha dan memilih memakannya sendiri.
Tidak lama puding habis,tanpa sepengetahuan yang lainnya Avin beranjak menuju dapur untuk mengambil puding lainnya.
Saat sampai,dirinya dibuat tercengang melihat kejadian di depan. Tangan mungil itu terkepal,dadanya naik turun dengan gurat wajah emosi yang tak terbendung. Alis itu menukik tajam pertanda dirinya marah. Dengan perasaan jengkel sendok bekas dia makan puding dilemparkan dan mengenai tepat pelipis orang di depannya.
"Aduhh" Orang itu memegang pelipis yang terkena lemparan sendok dan menatap Avin yang masih ada gurat emosi.
Melangkah dengan kaki yang dihentakkan mendekat kearah orang yang dilempar tadi.
Orang itu yang tak lain Sora tersenyum miring kemudian dengan sengaja menjatuhkan diri tepat di depan Avin. Saat ingin pura-pura menangis,dirinya terdiam melihat tingkah Avin.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LITTLE ANGEL (END)
HumorSaat ingin memberi makan seekor kucing dipinggir jalan,Gavin tertabrak motor sehingga para warga membawanya kerumah sakit. saat terbangun,dia dibuat bingung mendapati tubuhnya menyusut dan terdampar disebuah tempat yang tidak dia ketahui.