Di cafe kenangan indah, terdapat 2 gadis yang tengah menyantap makanan mereka dengan lahap. Kondisi disana begitu ramai, sudah jelas karena hari ini adalah hari weekend. cafe jadi di penuhi oleh makhluk bumi yang kelaparan.
2 sahabat sejati itu mengambil tempat pada posisi paling atas, agar bisa melihat pemandangan yang indah ke jalan raya. Potret sana sini sehingga membuat temen di samping nya berdecak pelan.
"Aish, shel udah dong lama-lama handphone gue penuh wajah Lo semua" kesal Chika pada sahabatnya itu karena kalau dihitung-hitung sudah lebih 40 jepretan foto yang ashel ambil.
Ashel yang di tegur pun semakin jahil. Bukannya berhenti ia malah menjulurkan lidahnya dengan tatapan tengil dan sedikit kekehan kecil. Akhirnya Chika tak menggubris hal itu lagi. Dia kembali fokus pada sushi favorit dirinya.
Di saat asiknya menikmati semilir angin dengan aneka makanan di meja cafe, aksi itu menjadi terhenti kala mereka mendengar suara ricuh bayi yang entah dari mana asalnya.
"Shel, Lo dengar suara bayi nangis ga sih?" Suara chika lulus membuyarkan lamunan seorang gadis yang sibuk dengan ikan salmonnya.
"Ih, iya dengar tapi nangisnya kenceng banget Chik. Ortu nya mana coba kasian gue denger nya" bales ashel.
Satu hal yang tidak mereka sadari. Mungkin tuhan sudah merencanakan ini semua. Tiba-tiba saja mata mereka tertuju pada seseorang dengan topeng putih di wajahnya yang berlari kocar-kacir sambil menopang tubuh bayi kecil lengkap dengan lumuran darah.
Pikiran mereka yang sekejap mata menjadi satu frekuensi, bangkit dari duduk dan perlahan menuruni anak tangga untuk mengikuti lomba orang bertopeng yang mencurigakan tersebut.
Chika yang telah dulu sampai daripada ashel. Hal itu karena Chika Tamara Harlan adalah seorang gadis yang jago bela diri sejak kecil papanya telah melatih itu semua agar bisa menjaga dirinya sendiri dengan baik. Kelihatan sahabatnya yang masih begitu jauh namun tanpa aba-aba Chika menahan orang itu dan melepaskan dua Pukulan langsung pada bagian perutnya.
Bugh!!
Bugh!!
Hanya dengan 2 pukulan saja, aliran darah lolos dari hidung sang pelaku. Tangan Chika mempu membuat orang itu terbaring lemas di jalan. Barulah hal itu disusul oleh kedatangan ashel yang sampai sambil menghela-hela nafasnya karena lelah berlari.
"Ashtahgah kahsianh Chik, gueh gak tegah. Menhding loh bawa pulang deh" pinta ashel yang masih dalam kondisi Nafas terengah-engah. Dia merasa begitu kasian melihat bayi kondisi bayi yang lemas di pelukan Chika.
Dahi chika seketika mengernyit tak terima. Dia membelalakkan matanya dengan heran. "Shel?!, Lo sehat kan lagi ga bercanda kan?. Yang bener aja kalau ngomong udah tinggalin yok ih! jijik gue lagian cara rawat bayi aja ga tau" ketus Chika dan menaruh bayi yang tadi berada pada gendongannya kepinggir jalan raya.
Perasaan sedih melanda tubuh dan pikiran ashel. Hingga matanya lolos mengeluarkan aliran air mata melihat tubuh bayi yang terlihat tak berdaya di letakkan Chika begitu saja pada jalan raya yang terik diiringi abu transportasi.
"Hiks.. Lo tega Chika! Dia baru lahir loh. Jujur gue kalau ga ada callie udah gue bawa nih bayi kerumah. Dengan adanya callie aja gue udah repot masa iya nambah lagi" tangisnya pecah sekaan membuat nyali Chika ciut tak beraturan.
Sebenarnya Chika juga merasa kasian pada bayi itu. Tetapi kerena dia sudah terbiasa tercantum sebagai anak tunggal dalam keluarga harlan mungkin kehadiran seorang adik sedikit membuatnya terkejut tak terima namun dengan terpaksa dia harus membawa bayi itu lagi kedalam pelukannya walaupun amis darah melanda hidungnya.
"ck, sial!!" sentak Chika. Dia membawa masuk bayi tersebut kedalam mobil.
"Huh!!" Ashel sedikit lega dengan keputusan Chika, ia berniat untuk mengajarkan semua hal tentang merawat bayi kepada chika karena adik ashel umurnya pun tak jauh beda dari bayi yang barusan di temukan ini.
***
Rumah megah bernuansa putih, diiringi lapisan corak gold yang membawa suasana suasana kalem di setiap penjuru. Chika, gadis pemilik rumah itu melangkahkan kedua kakinya dengan perlahan menuju kamar pribadinya. Sedikit membungkuk, hati-hati ia menaruh bayi itu keatas kasur berukuran king size agar tidak terbangun.
"Kamu itu ya ngerepotin aja tau gak! Mami gue lagi ga ada dirumah, harus apa coba sekarang" Chika menggumam tak karuan. Perasaan sedih bercampur dengan kekesalan yang memutar pada otaknya. Melihat bayi tak berdaya dengan lumuran darah, ia menangis dalam diam.
"Oek.. oek.. oek.." bayi itu menangis dengan tempo begitu kencang. Seperti nya dia belum meminum sedikit pun asi dari sang ibu yang melahirkannya.
Di tempat lain!!
Flashback on
"Mbak anak saya mau di bawa kemana? Mbak" tangan wanita paruh baya yang berusaha menahan seseorang bertopeng putih.
"Hiks.. anakku hikss" tangisannya pecah menggelegar seisi rumah karena sudah tidak terlihat bayi kecil yang baru saja ia lahirkan terpaksa di rumah karena tak sanggup menahan sakit.
Tiba-tiba tangan kekar berotot menyentuh pundak wanita paruh baya tersebut. "Kamu kenapa sayang? Anak kita anak kita sudah lahir mana dia sayang?" Tanya pria itu yang melihat kanan kiri berharap menemukan wajah bayi yang ia inginkan.
Wanita itu Kembali menangis kencang di dekapan suaminya. "Sayang maafin aku anak kita di culik dukun beranak! Sebenarnya aku ingin melahirkan di rumah sakit, tapi aku sudah ga tahan jadi ada tetangga yang memanggil dukun itu" jelasnya panjang lebar.
"AKU GA TERIMA, AKU AKAN BERJANJI SIAPAPUN DIA AKAN MATI DI TANGAN KU, sayang tenang aja ya anak kita pasti masih bakalan hidup di tangan orang yang tepat" ucap suaminya itu seraya menegaskan kata janjinya di awal.
Flash back of
-TBC-
Gemes amat si Kitty Kitty ini gess😩
Maaf banyak drama soal cerita ini, jadi ini yang benar-benar the real aku up sampai end ya!! Karena setiap aku up cerita masih banyak bingung dengan alur nya. Jangan ngira ini cerita baru ya! Ini cerita yang sama persis dengan "new little sister" cuman agak di ubah dikit ajaaa
Tungguin up cerita si jamet dan si bayi ya!!
Udahlah bay bay see you next part 🧚🧚
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, little baby
Teen FictionDia, Chika Tamara Harlan gadis yang menemukan bayi baru lahir dari tangan seorang penjahat. "Ih, masih banyak darah shel, letak pinggir jalan aja ya!" Pinta Chika pada Ashel yang kini tangannya sudah berlumuran darah bayi tersebut. "Lo gila? Lo teg...