California In Memory Part 1

62 4 0
                                    

Setelah sekian lamaaaa, akhirnya aku posting juga chapter ini. Padahal sebenernya aku pingin agak di akhir-akhir ngepost yang ini, biar lebih seru. Tapi gak apa-apa lah. Soalnya pengin ngerampungin ini secepatnya juga. Haha... Okey, Hope you guys enjoy it! ^_^

****

"Wow !! Sudah 4 tahun aku tidak datang ke sini. Tempat ini semakin indah saja. Ayo, Max kita ke sana" Seorang gadis menarik tangan lelaki bernama Max dengan paksa menuju ke sebuah tempat yang paling memacu adrenalin. Ya, apalagi kalau bukan Roller Coaster. Tak kurang dari 10 menit mereka keluar dari wahana tersebut usai menaikinya.

"Tidak sia-sia kita menghabiskan liburan semester kita di sini, Max!" ujar gadis itu ceria. Max hanya tersenyum menanggapi sambil memegang dadanya, terasa detak jantungnya bergerak semakin cepat sekarang entah akibat Roller Coaster tadi atau hal yang lain, hanya Max yang tahu.

"Kau tidak apa-apa kan, Max? Apa kau ingin muntah?" Tanya gadis itu khawatir. Max hanya menggelengkan kepala dan mengajak meneruskan wahana yang lain untuk di coba.

"Selama itu membuatmu senang. Aku tidak apa-apa, Lee" batin Max melihat gadis di hadapannya berlari menjauh darinya. Tanpa pikir panjang, Max ikut berlari mengejar gadis itu dengan senyum masih tersungging di bibirnya.

****

"Aduh, banyak sekali pengunjungnya di sini. Antriannya masih panjang lagi.." Lee menggerutu tampak kelelahan karena sudah mengantri lama untuk sebuah wahana yang mampu menjungkirbalikkan mereka di udara. Max lalu menatap gadis yang menoleh ke belakangnya ini kasihan.

"Yaiyalah. Hari ini kan hari libur. Kau tidak kuat menunggu lebih lama lagi, Lee?" Mendengar jawaban dari Max, Lee hanya mengangguk-angguk dan menjadikan tangannya sebagai kipas. Tanda udara siang semakin panas saja.

"Apa kita tidak pergi dan beli ice cream saja, Max. Di sini panas sekali. Ayo!!" ajak Lee yang tidak kuat menahan panas lalu kembali menarik tangan Max menuju ke sebuah tempat penjual ice cream yang berada tidak jauh dari wahana itu.

Setelah keduanya membeli ice cream, mereka pun duduk di atas bangku di bawah pohon besar yang cukup rindang. Semilir angin semakin menambah kesejukan keadaan mereka. Lumayan untuk mengusir rasa jenuh yang sempat menghampiri kedua insan manusia tersebut. Ketika sedang asyik menikmati, suara dering ponsel terdengar. Max mengambil ponsel dari saku celananya. Lalu alisnya terlihat berkerut ketika dia memandang sebuah tulisan yang muncul di layar ponselnya. Kemudian ia beranjak bangkit dan menjauh dari Leena. Dia terlihat bercakap-cakap serius sebentar. Lalu kembali duduk di samping Leena.

"Ada apa, Max? Apakah ada sesuatu yang penting?" tanya gadis itu penasaran. Max menatapnya sebentar dan menganggukkan kepalanya lemah.

"Maafkan aku, Lee. Sepertinya kita harus pulang..." sebelum Max menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba ponsel Lee berdering dan ia bercakap-cakap sebentar. Tak lama kemudian ia menutup ponselnya lalu menatap Max lagi.

"Ya, sepertinya aku harus pulang juga, Max. Oh ya, kakakku baru tiba dari Korea dan ia akan menjemputku di sini. Jadi kau pergi duluan saja. Aku akan baik-baik saja di sini. Jangan khawatir." Mendengar penuturan dari Leena dengan berat hati Max meninggalkan Leena yang menunggu jemputan dari kakaknya setelah memastikan Leena untuk segera pulang saja. Max berlari keluar dari taman hiburan dan dengan cepat ia mengendarai sepeda motornya. Ada perubahan rencana. Ya, dia dan rekannya sesama agen MII (Metacenter of Intelligence and Investigation) telah menemukan buronan Kitamura Cs lebih cepat. Identitasnya diketahui ketika mereka melewati perbatasan antar negara meskipun mereka menggunakan paspor palsu dengan sedikit perubahan bentuk di wajahnya. Dan ternyata mereka akan melakukan transaksi di sebuah tempat wisata dekat pelabuhan.

Fate In The High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang