2. Tetangga Hot

451 10 0
                                    

Rea sudah satu bulan menjadikan tetangga barunya sebagai fantasi sex nya. Itu bermula saat dia tidak sengaja melihat siluet dari tengga barunya yang kebetulan kamarnya berhadap-hadapan dengan kamarnya. Saat itu waktunya malam hari, niat hati ingin mencari angin di balkon malah dirinya mendapatkan hadiah yang tak terduga. Apalagi batang panjang yang berada di tengah-tengah masih terus berputar di kepalanya. Rea ingin sekali mengengam benda panjang itu kemudian memanjakannya. Sialan, Rea yang emang dasarnya mesum lansung saja meluci bajunya sendiri, dia berjalan menuju rak kemudian mengeluarkan dild*. Langsung saja Rea melancarkan aksinya, ia naik ke atas tempat tidur kemudian mengangkang. Ia memasukan ke tiga jarinya ke dalam mulut kemudian mengeluarkan nya kembali. Ketiga jarinya sudah di banjiri air liur, Rea lansung memasukan ke selangkangannya sendiri. Perempuan itu memainkanya sambil membayangkan bahwa Bram---tetangga barunya itu yang sedang memainkannya. Rea merem melek menikmati hasil ulah nakalnya sendiri.

Setelah puas dengan permainan tanganya dia memasukan dild* kemudian menyalakan dengan tegangan cepat. Deru nafas dan lengguhan kenikmatan memenuhi kamar Rea. Suara yang keluar dari mulutnya sangat kencang seakan tidak takut kalau ada orang yang akan mendengar nya. Lagipula siapa juga yang akan mendengar desahannya karena rumah yang ia tinggali hanya di huni oleh dia sendirian. Pelayan pun hanya bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 4 Sore jadi Rea bebas mau ngapain saja tanpa takut ketahuan sama orang lain.

"Ahhhh... Brammm.... Aku keluar..." Cairan orgasmenya keluar cukup banyak sampai mengotori seprai miliknya. Langsung saja Rea beranjak masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya kembali. Namun tanpa di sadari Rea seorang laki-laki menyaksikan semua apa yang di lakukan Rea tadi sambil ikut memainkan miliknya sendiri yang sangat tegang. Laki-laki itu mengocok miliknya sambil mendesah. Cukup lama bermain akhirnya pelepasannya tiba. Cairan orgasmenya muncrat ke lantai.
"Sialan, apa perempuan itu sengaja melakukannya?" Gumam Laki-laki itu yang tak lain Bram. Yah, orang itu Bram yang di buat terkejut dengan tingkah tetangganya yang sedang berhasrat tanpa menutup pintu terlebih dahulu.

Satu minggu berlalu, dan tiga kali Bram mendapati tetangganya sedang col*ek di hadapannya walau terpisah jarak yang lumayan jauh tapi Bram bisa melihat apa yang sedang di lakukan tetangganya itu. Bram yang sudah di buat terangsang langsung mendatangi rumah perempuan itu. Sebelumnya Bram sudah mencari tahu latar belakang tetangganya. Kalau beliau masih single dan belum memiliki seorang kekasih.

Bram menekan bell beberapa kali namun pintu tidak dibukakan.

Kembali dengan Rea. Rea yang sedang menyenangkan hasrat sexualnya di buat geram dengan bell rumahnya yang terus berbunyi. "Siapa sih yang bertamu malam-malam gini? Paling males nerima tamu malam-malam kayak gak ada hari esok aja. Udah gitu ganggu kesenangan aku aja," Gerutu Rea namun tetap beranjak dari rebahannya. Dia langsung memakai celananya kembali setelah dia lembar ke sembarangan tadi.

Rea menuruti anak tangga dengan menggerutu. Ia membuka pintu yang terkunci kemudian membukanya. Rea yang baru membuka pintu langsung di serang---bibirnya langsung di lahap oleh pria yang selama ini menjadi bayangan liarnya. Bukanya menyudahi Rea malah semakin memperdalam ciuman itu. Tangan Bram lansung menutup pintu rumah Rea kembali. Ciuman itu semakin liar karena tangan Bram mulai mengrayangi bukit kembar milik Rea membuat Rea semakin kenikmatan. Bram menggiring Rea ke arah sofa. Ia menduduk Rea di pangkuannya jadi posisi Rea mengangkangi tubuhnya. Ciuman semakin menuntut bahkan lidah masing-masing mulai bermain nakal. Dan Rea semakin memperkeruh suasana dengan menggoda milik Bram yang persis banget di bawah pantatnya. Ia menggoyang kan pinggulnya ke kanan dan ke kiri. Hal nakal itu membuat Bram melengguh di sela-sela ciuman di antara kedua nya. Saat nafas keduanya habis mereka menyudahi ciumannya dan berlomba meraup udara untuk mengisi paru-paru.

Rea yang dari tadi berhasrat dia langsung melepas celananya dan mulai mensejajarkan miliknya di hadapan Bram. Untuk masalah malu bisa ia pikirkan nanti yang penting apa yang ia inginkan dari dulu bisa terwujud, Rea ingin sekali mulut Bram memanjakan miliknya yang sangat bersih karena selalu dia rawat seperti anak sendiri.

"Jilat," ujarnya memerintah dan langsung di kerjakan oleh Bram tanpa ada penolakan. Bram bagai anjing peliharaan yang selalu menuruti apa yang di perintahkan oleh majikannya.

Bram mulai menjalankan aksinya. Dia mulai bermain menggoda belahan vagi*a Rea dengan mulutnya dan saking gemasnya mengecup vagina itu beberapa kali.

"Ahhhh, ahhhh... T-terus Bram. Yah lebih dalam lagi," racau Rea sambil berpegangan di sofa. Sepuluh menit berlalu Rea mulai merasakan kalau kenikmatan akan segera datang. Crott, orgamse nya di lahap oleh Bram tanpa rasa jijik. Rea yang kelelahan terduduk di atas pangkuan Bram. Nafas perempuan itu tidak teratur setelah mendapati orgamse nya. "Kok kamu gak jijik lahap cairan aku?" ujarnya.

"Ngapain jijik? Untuk yang tadi gimana sama service saya? Puas?"

Rea yang kelelahan hanya mengangguk.

"Mau yang lebih enak lagi gak? Tapi... Sebelum itu gantian manjain punya saya." Bram menyuruh Rea bersimpuh di bawahnya. Kemudian Bram yang sedang membuka gesper seakan gaya slow motion yang sangat lama. Karena Rea sudah tidak sabar melihat isi di dalamnya yang mana selama ini selalu dia lakukan di berbagai aktifitas sexualnya.

Rea di buat melongo dengan ukuran pisang alias peni* milik Bram yang mana sangat besar dan cukup panjang persis seperti yang ia bayangkan. Apa gak robek vagina aku nantinya? Gumam Rea.

"Kenapa diam? Terpesona?" tegur Bram membuat Rea kembali tersadar dari lamunannya.

"N-nggak kok,"

"Ngaku aja kali. Udah lah jangan kelamaan, saya sudah nggak tahan. Tolong puasin saya," Bram menyandarkan tubuhnya ke sofa. Dia menyerahkan semua tugasnya kepada Rea. Rea yang di suruh mulai menjalankan aksinya. Ia menggengam batang peni* itu dengan kedua tangan mungilnya. Rea mulai menaik turunkan tanganya untuk memuaskan Bram yang saat ini bergaya seperti boss sedangkan dirinya pelacur. Lama bermain dengan tangan Rea mulai berani memasukan milik Bram ke dalam mulutnya.

Bram di buat merem-melek dengan servis darinya. Saking panjang nya milik Bram membuat Rea tersedak. "Uhuk.. Uhuk," Bukannya kasihan Bram malah tertawa melihat Rea yang tersedak miliknya. "Baru mulut aja udah bikin enak apalagi yang di bawah."

"Kalau kamu mau tinggal masukin," ujar Rea dengan entenganya. Bram yang seakan mendapat lampu hijau dari Rea langsung menjalankan aksinya. Dia menarik Rea untuk kembali duduk di atas pangkuan nya kembali. Ia mengarahkan miliknya menuju lubang sengama Rea yang sudah basah dan sedikit membengkak. "Kalau sakit gigit pundak saya saja," Setelah itu Bram mengarahkan miliknya dalam satu percobaan penisnya sudah tertanam full di dalam vagina Rea. Rea tentu saja berteriak karena baru kali ini dia memasukan penis asli ke dalam vaginanya karena sebelumnya hanya dildo mainan yang ukuran nya tidak sebanding dengan penis Bram yang membuat vaginanya sakit seakan terbelah dua.

Bram menyeka air mata yang keluar dari pelupuk mata Rea. "Sakit ya? Maaf ya,"

"It's oke, sakitnya udah mulai mereda kok."

"Kalau saya mulai bisa?"

Rea mengangguk sebagai jawaban. Bram mulai menjalankan aksinya. Ia mulai mengerakan pinggulnya sambil menahan pantat Rea agar jalan keluar masuknya gampang. "Ahhh, ahhh... Ahhhh...," Rea sangat puas dengan servis Bram walau sedikit membuat perutnya ngilu.

"Bramm... Fasterrr..."

Bram mulai bergerak dengan liar sesuai keinginan Rea. Tidak lama kemudian dia merasakan kalau Rea sudah orgamse sedangkan dirinya belum. Bram sudah mencoba banyak gaya namun dia masih belum juga keluar. Emang kalau Bram bisa menahan gelombang orgamse nya lebih lama agar dia puas dengan permain yang sedang ia mainkan. Tanpa meminum obat kuat pun Bram bisa bermain 5 kali kalau ceweknya bisa. Bram yang sudah mencoba banyak gaya kini saatnya untuk melepaskan cairan mani nya di dalam. Karna menurut nya enak di buang di dalam daripada di luar.

"Lain kali, kalau butuh kepuasan tinggal datang ke rumah saja, jangan pakai dildo sekala. Dildo sama penis saya mah gak sebanding buktinya bikin kamu orgamse beberapa kali."

Sialan! Jangan bilang selama ini Bram tau kalau aku suka gitu

End.

Jangan lupa ramaikan!🥰

Minggu, 18 Agustus 2024
Yupimaniez

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Shoot 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang