🐻Prolog!🐻

5 2 2
                                    

"Jangan pernah macam-macam kamu Virly! Kalau kamu berani melaporkan mami! Maka kamu akan bernasib sama seperti ayah mu!" ucap Iriana. Wanita itu kini tengah di pengaruhi alkohol, bahkan botol wine yg habis dirinya minum masih berserakan di atas meja.

"Kenapa? Mami pikir Virly takut? Engga!! Virly gak takut! Asal Virly udah nge bongkar semua kebusukannya mami!" tegas gadis itu, tatapan nya penuh dgn amarah, tangannya tergepal kuat, bahkan kuku nya sampai menusuk kulit putihnya.

"KAMU!! JANGAN MACAM-MACAM KAMU!! SAYA BISA SAJA MEMBUNUH MU!! DASAR ANAK TIDAK TAHU DI UNTUNG!!" bentak Iriana.

Prank..

Bugh..

Brak..

Botol wine yg tadi nya di meja dgn tidak berperasaan nya wanita itu memukul kepala putri nya. Darah segar mulai bercucuran, wajah putihnya kini berganti dgn cairan merah yg mengalir bagaikan air terjun di wajah gadis itu.

"Senang? Kesenangan mu tidak lama wanita gila!" lirih Virly. Tatapan nya teralihkan ke arah pintu. Terlihat sahabatnya dan empat orang polisi yg terdiam mematung melihat kejadian yg benar-benar membuat gadis dgn rambut sebahu itu syok bukan main.

"VIRLY!!" teriak Hesti, seraya berlari ke arah sahabatnya yg sudah tergeletak dgn mata sayu.

"Vir! Bertahan ya! Kita ke rumah sakit!" ucap Hesti, keringat dingin mulai bercucuran, apalagi saat melihat sahabatnya yg menggeleng seraya tersenyum hangat kepadanya.

"Gak usah Hes! Gua udah puas! Dendam ayah sudah terbalas kan!" lirih Virly dgn suara yg mulai menghilang sedikit demi sedikit.

"Gak! Lo harus kuat! Kalau lo pergi gua sama siapa!!" ucap Hesti seraya menggeleng kuat, bahkan air matanya trus bercucuran dan tepat jatuh di bagian jantung sang sahabat.

"LEPASIN SAYA! ATAU KALIAN BERNASIB SAMA DENGAN GADIS SIALAN ITU!!" berontak Iriana. Namun tak di indah kan dgn kedua polisi itu, dgn kasar polisi itu menarik Iriana untuk keluar, sedangkan dua polisi itu berusaha membantu Virly yg sudah tidak sadarkan diri.

🐻🐻🐻

"Lo kenapa ninggalin gua Vir? Gua sekarang sendiri! Hiks.. Vir! Gua izin ya! Gua mau pindah! Kalau gua tetap di sekolah yg sekarang, gua gak yakin gua bisa lupain lo! Apalagi kenangan kita terlalu banyak! Gua juga bakal milih buat ngontrak! Gua mau mandiri aja! Lagian gua gak mau terus terpuruk! Ini kan yg lo mau? Gua bakal turutin! Sampai ketemu lagi!" setelah nya Hesti meninggal makam sahabat nya. Hatinya hancur berkeping-keping, orang yg telah menemani nya selama ini kini pergi meninggalkan nya.

Entah apa dirinya bisa bertahan saat sahabat yg sudah ia anggap sebagai saudara sendiri kini pergi meninggalkan nya.

Virly Stella Charlotte

Makam gadis itu kini di penuhi dgn bunga mawar putih. Bunga favorit gadis yg telah berpulang itu.

Kupu-kupu hinggap di atas makam tersebut. Hingga langit dgn mudahnya menumpahkan bebannya.

🐻🐻🐻

"Udah sebulan Virly belum sadar! Kenapa gak mati aja sih sekalian! Bisa-bisanya dia selamat padahal udah jatuh dari rooftop!" ucap remaja yg tengah asik menghisap nikotin di bibir nya.

"Lo berharap dia mati?" tanya sahabatnya, bahkan buku di tangan nya ia tutup karena mendengar ucapan sahabatnya.

Remaja itu tidak menjawab melainkan dirinya sibuk dgn nikotin yg terus ia hisap.

𝑻𝒓𝒂𝒏𝒔𝒎𝒊𝒈𝒓𝒂𝒔𝒊 𝑽𝒊𝒓𝒍𝒚 [𝑂𝑛 𝐺𝑜𝑖𝑛𝑔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang