Aktifnya Adela

1 2 0
                                    

"Gue nggak perlu takut. Kita sama sama manusia kan?. Gue akan jadi diri gue sendiri, Apa salah? "_ Adela Bhayangkara.
__________________________________

Kantin sudah mulai terpenuhi oleh semua siswa begitu juga dengan Citra and genk.

Sesekali Citra menyeruput kan es teh. "Panas, nggak sih? " Citra dan Dini mengangguk. "Eeeh Cit, liat tuh Adela. Iya itu Adela!! " Heboh Dini. Citra dan Lea melihat dimana arah telunjuk Dini.

Mata Citra menunjukkan aura kemarahan yang sangat terlihat jelas. Ia mendobrak mejanya sendiri lalu melangkah kan kakinya menuju ke arah Adela dan Sindi berada.

Citra mendorongnya hingga ia mendudukkan bokongnya di atas lantai. Semua orang menyaksikan semua itu. Adela berdiri dengan santainya lalu sedikit mengibaskan roknya yang berdebu menurutnya.

Adela tersenyum miris. "Apa salah gue? " Kalimat yang keluar dari mulutnya sontak membuat Citra kaget dan bercakar pinggang. "Jelas jelas lo udah deketin dia. Jelas jelas lo udah nempelin dia,, lo masih nanya letak kesalahan lo?? Bego emang yah jadi cewek" Citra menunjuk ke arah Algerian yang hanya santai memakan makanannya.

"Lo yang bego,, gue deketin dia. Gue nempelin dia,,, karena dia juga santai aja. Bukan kaya lo yang kek cacing kepanasan" Citra sangat kesal sekarang bisa bisanya babunya dulu sudah berani melawannya sekarang.

Melihat Citra yang ingin mengucapakan sesuatu Sindi langsung mengucapakan nya seakan mengetahui maksud Citra. "Lo mau ngancem Adela lagi?? Hanya itu, kekuatan lo?? Ancem aja!! Kita nggak takut kok sekarang!! ".

"Woy kalo lo ngomong gitu lagi kepala lo gue copot" Lea hendak menambah rambut Adela namun Citra menahannya. "Udah mulai sok jago sekarang, mau gue jadiin babu gue lagi yah nih anak" Ucapan Citra mulai membuat seisi kantin tertawa dan berhasil membuat Adela dan Sindi lekas pergi, namun sebelum itu Adela membisikkan sesuatu di telinga nya Citra.

"Gue nggak takut lagi sama lo. Gue akan jadi diri gue sendiri. Lo cuman nunggu aja balasan dari gue. Apapun itu!!! " Citra hanya tersenyum miris. "Gue tunggu, mantan babu gue, hahahaha".

Selepas dari kepergian Adela dan Sindi Citra berbalik menatap Algerian. "Lo kenapa sih biarin dia nempel aja di dekat lo?? " Kesal Citra namun tak dipedulikan Algerian. Kini Citra dan kedua temannya bergabung bersama Algerian dan kedua temannya.

"Maaf yah Cit, Algerian emang gitu!!" Ujar Angga. "Iya gue tahu!!" Kata yang dikeluarkan Citra membuat Vino menertawai Angga. "Hahh, sweet banget!!! " Gumam Lea ketika melihat tawa lepas dari sang pujaan hati.

"Lo naksir yah sama Vino? " Angga membisikkan Lea, dan ia mengangguk. "Nggak usah yah, playboy dia!! " Lea mendengus kesal ketika mendengarkan perkataan Angga. Sedangkan Dini hanya sibuk mengotak atik ponselnya.

"Al?? Gue mau nanya sama lo!! " Algerian tetap fokus pada makanan nya. "Al?? Lo denger nggak sih?? " Algerian menatapnya sesaat hingga membuatnya tersenyum. "Kenapa lo biarin Adela dekatin lo? " Citra tak sabaran mendengarkan jawaban dari Algerian. "Engga" Citra berusaha sabar untuk berbicara dengan cowok satu ini.

"Ok fine. Gue nggak nanya soal lo lagi!! " Algerian tetap diam tak merespon hingga membuat Angga, Vino serta kedua temannya menahan tawanya. "Apaan sih kalian?? " Citra dibuat kesal hingga ia melangkahkan kakinya pergi dari kantin menuju rooftop.

Dini ingin menghampiri Citra namun tangannya ditahan Lea. "Kalo Citra lagi kesal kek gini, dia butuh sendiri beberapa saat dan dia bilang orang orang tertentu yang bisa nemenin dia!! " Dini mengkerut kan dahinya dan kembali duduk.

"Jadi kita nggak termasuk orang orang tertentu yang Citra maksud?? " Lea mengangguk dan sesekali menyeruput minumannya. "Terus siapa?? " Lea menggeleng. "Gue juga nggak tahu!! " Lea kembali fokus pada makanan dan minuman nya yang tak kunjung habis.

"Kalian, temannya Citra?? " Perkataan dari Vino membuat Lea menghentikan segala aktivitas nya. Lea dan Dini mengangguk namun tak kalah semangat dari Lea. "Gue mau pergi bentar!! " Setelah mendapatkan anggukan dari Vino dan Angga, Algerian meninggalkan area kantin.

"Nggak usah terlalu semangat!! " Sindir Angga pada Lea. "Iih, urusan banget yah jadi cowok,, entar benconk jadinya!!! " Lea tak mau kalah. Kini pertengkaran yang terjadi, mengisi keheningan di antara mereka berempat, Dini dan Vino hanya tertawa melihat tingkah keduanya.

                   ★★★★★

Citra sedang menikmati indahnya siang dari atas rooftop dengan tangan yang membentang seakan menerima dan memeluk angin. Udara segar, dan angin yang menusuk kulitnya, menerbang nerbangkan rambut hitamnya menambahkan aura kecantikannya.

"Tetaplah bertahan matahari, nggak usah gantiin tugas lo pada bulan. Gue benci bulan, gue sukanya sama lo!!!!!! " Teriaknya dari atas sana. Sedekah ia menghirup udara segar. Ia menutup matanya seakan menikmati suasana pada saat itu.

"Jadi, yang nemenin lo cuma matahari?? " Kalimat itu sontak menghentikan aktifitas Citra, ia membalikkan tubuhnya menatap seseorang dari belakangnya. Matanya tambah berbinar, senyuman nya semakin lebar. Ia berlari menghampirimu sosok itu, sedikit mengangkat kan kepalanya akibat ketinggian dari sosok itu.

"Algerian? " Algerian tersenyum tipis bahkan tak Citra sadari. "Kenapa lo disini?" Algerian tak menanggapi. "Gue nggak peduliin saat Adela deketin gue. Jika gue tambah respon dia bakalan tambah nempel" Citra tersenyum bahkan sangat lebar.

"Lo mau jelasin itu?? " Algerian mengangguk. Citra terus tersenyum. "Gue nggak percaya liat lo kek gini!! " Algerian terus menatap nya seksama. "Yaudah kalo gitu gue balik aja!!"

"Eeehh, nggak gitu maksud gue!!!" Citra menahan lengan Algerian hingga membuat langkahnya terhenti.

"Ini, nggak mimpi tenyata" Gumam Citra.

                    ★★★★★

VOMENT dan BAGIKAN itu perlu. Semoga suka yay sama cerita ini. Yuk next part👇👇.

I'm and You and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang