"Udah sampe nih Dim."
"Ohh ya bener juga... Makasih ya udah mau jemput dan nganterin sampe hotel. Btw, sorry ya aku ngajak ribut. Ga ada maksud sama sekali kok, orang kamu aja udah baik banget ke aku kan."
"Iyaaa gapapa, Dim, aku juga mau say sorry karena udah mancing tadi."
"Aku boleh bilang ini sebelum kita ketemu di hari h ga?"
"Hmm bilang apa?"
"Lucu aja sih, dulu aku bilangnya ke kamu mau nyamperin kamu buat ngelamar kamu. Eh, sekarang aku nyamperin kamu buat ngeliat kamu dilamar orang."
Ada sedikit jeda disitu sampai suara tertawa Dimas yang nampaknya ingin menutupi suasana canggung antara mereka berdua.
"Hahahhaahah lucu banget ya hidup."
Tasya walaupun sempat terdiam, akhirnya memutuskan untuk mengalir mengikuti suasana.
"Hahahahah iya, tapi gitu kan hidup. Kita ga bisa prediksi apa yang bakal terjadi kedepannya."
"Iya bener."
"Makanya kamu juga cepat nyari dong biar bisa nyusul. Sama jangan lupa ngundang aku ya. Aku pasti bakal ngajak suami aku datang kok."
"Iya pasti kok aku undang. Tapi ga semudah itu juga kan nyari yang cocok."
Perbincangan serius itu langsung terpotong akibat telfon dari mama Tasya.
"Eh, sorry ya Dim, kayaknya aku harus pergi deh, udah ditelfon mama nih disuruh buat ngurusin catering."
"Yaudah, makasih ya Sya skali lagi."
"yoo." Ucap Tasya meninggalkan Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loss Of My Life
Short StoryDimas bertemu Tasya, wanita yang sudah lama dikenalnya untuk pertama kali secara langsung. Mereka pun terlibat perbincangan antara masa lalu, masa sekarang dan masa lalu.