"Jonathan?""Kamu.."
"Siapa itu?!"
Langkah Eliza terhenti di belakang Jonathan ia melihat kedua insan yang sedang saling bertatapan
"Siapa dia?" tanya Eliza
Namun Jonathan tidak membalas pertanyaannya"Kemana saja kau?" ucap Jonathan
Isabella tiba-tiba memeluk Jonathan "aku kangen.." ucapnyaEliza yang melihat kelakuan gadis itu melongo dan terkejut.. Apa maksud nya?..
"E-eh.. Apa ini?" tanya Eliza
Jonathan memaksa Isabella untuk melepas pelukannya dengan mendorongnya.."Lo siapa?.." tanya Eliza pada Isabella "gue pacar Jonathan!" jawab Isabella dengan percaya dirinya
"P-pacar??"
"Engga, dia mantan gue waktu SMA" ujar Jonathan"Mantan? Kita bahkan belum putus!" ucap Isabella sembari menaikan nada bicaranya
Jonathan tersenyum kecut. "Maaf nyonya, anda yang meninggalkan saya terlebih dahulu." ucap Jonathan yang langsung membanting pintu
"Eh Jo–"
"Pacar?.." tanya Eliza
"Engga, itu mantan gue" ucap Jonathan"hm.. Terserah gue ga peduli itu pacar lo kek, mantan lo kek, yang penting kalau lo mau selingkuh lo harus bayar" ucap Eliza dengan percaya dirinya
"Lo matre juga, ya?"
"Hm.. Sebenernya gue sih ga matre ya.. Tapi ini harga diri gue! Emangnya lo pikir gue mau dijodohin sama lo? Cih.." oceh Eliza yang langsung meninggalkan Jonathan"𝘊𝘦𝘸𝘦 𝘢𝘯𝘦𝘩.."
~•~
"𝘐𝘺𝘢, 𝘡𝘢𝘩𝘳𝘢.. 𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘢𝘪𝘯.."
"𝘐𝘺𝘢.. 𝘌𝘭𝘪𝘻𝘢 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘴𝘰𝘬"
"𝘈𝘱𝘢? 𝘗𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢?"
"𝘉𝘪𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩.. 𝘋𝘪𝘢 𝘨𝘢𝘮𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘑𝘰𝘯𝘢𝘵𝘩𝘢𝘯.."
"𝘠𝘢𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯.. 𝘎𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘤𝘶𝘤𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘨𝘪𝘯𝘪 𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢.."
"𝘈𝘬𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘪𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨.. 𝘌𝘭𝘪𝘻𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪.. 𝘋𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪"
"𝘡𝘢𝘩𝘳𝘢..𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘦 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨.. 𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘤𝘦𝘨𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘱𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩"
"𝘉𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩.. 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘦𝘮𝘱𝘶𝘵 𝘺𝘢.."
"𝘠𝘢.."
𝘛𝘶𝘵
"Huh.. Liat aja Jonathan.. Kamu akan memberikanku seorang cucu!" ucap sarah yang langsung pergi menuju mobilnya
~•~
"Gimana? Udah bilang ke seller nya?" tanya Eliza
"Udah, tapi katanya baru bisa liat minggu depan, karna ada sedikit perbaikan" jawab Jonathan sembari memainkan laptopnya"Oh.."
𝘛𝘪𝘯𝘨 𝘯𝘰𝘯𝘨
"Siapa lagi tuh.." ucap Eliza sembari menghampiri pintu
Eliza melihat Zahra dan Sarah berada di depan pintu apartemen mereka..
"Mama? Mama ngapain kesini?" tanya Eliza
"Eliza, ada yang mau kami omongin sama kalian berdua.." ucap Sarah"O-oh.. Yaudah,, ayo masuk!" ujar Eliza
Saat Zahra dan Sarah masuk.. Menampakan Jonathan yang sedang bekerja dengan laptopnya..
Sarah dan Zahra segera duduk di sofa..
"Fokus banget kerja nya" ucap Sarah
"hmm" Jonathan hanya berdehem dan tidak merespon kembali.."Mama denger.. Kalian mau pindah, ya?" ucap Sarah membuat Eliza membulatkan matanya
"𝘋𝘶𝘩 𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳.. 𝘗𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘨𝘢 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩" batin Eliza
"Iya, kita udah survei tempatnya minggu depan kita kesana" ucap Jonathan
"Tapi mama kan sudah nyewa ini apartemen ini selama setahun.. Kenapa kalian memutuskan untuk pindah? " tanya Sarah kembali
"Eliza yang mau ma! Disini.. Tetangga nya kan satu tembok.. Jadi kita sedikit ragu kalau mau ngapa-ngapain.." ucap Eliza
"M-mama mau cucu kan?!" lanjut Eliza dengan nada tinggi sontak membuat Jonathan menoleh
"𝘈𝘯𝘫𝘪𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘦 𝘯𝘨𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨 𝘢𝘱𝘢𝘢𝘯 𝘴𝘪.."Sarah dan Zahra sedikit terkejut dengan apa yang diucapkan Eliza..
"O-oh.. Maksudmu kamu akan langsung melakukannya setelah pindah?" tanya Zahra
"eum.. M-mungkin?"
"Baiklah.. Tunjukan rumah yang ingin kalian tinggali" ujar Sarah
"I-ini.."Setelah melihat keterangan rumah tersebut.. Tertulis bahwa ada dua 𝘮𝘢𝘴𝘵𝘦𝘳 𝘣𝘦𝘥𝘳𝘰𝘰𝘮 di rumah itu..
Zahra tau persis bahwa anaknya itu tidak mau sekamar dengan suaminya..
"Bagus.. Tapi mama punya referensi rumah yang lebih baik!" ujar Zahra
Lalu Zahra menunjukan referensi rumah yang cukup besar.. Namun hanya ada satu kamar
"Wah.. Mending yang ini aja" ujar Sarah
"T-tapi kita udah ngehubungin penjual rumah nya.." ucap Eliza"Bisa dibatalin kan? Udah.. Mama beli sekarang juga rumah itu.. Jadi kalian bisa tinggal disana mulai besok!" ujar Sarah
"Dan.. Jangan lupa kasih kita cucu!" lanjutnya
Eliza membeku.. Ia tak bisa melawan mama dan mertuanya itu.. Ia sesekali melirik Jonathan namun ia tak peduli
"𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘭 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘴𝘪 𝘨𝘶𝘦.."
KAMU SEDANG MEMBACA
forced marriage [ HIATUS ]
Romancesebuah keluarga dengan anak tunggal yang memiliki banyak hutang, merelakan anak perempuan satu-satunya untuk menikah dengan orang kaya untuk melunasi hutang-hutangnya.