Teenagers Are Disaster
'Remaja adalah generasi penghancur. Mereka pemberontak, keras kepala, egois, malas, dan berjiwa bebas. Mereka berada di usia bengal yang sulit dikendalikan, rasa penasarannya menyebabkan kerusakan. Banyak kasus kriminal melibatkan remaja akan kenakalannya. Di sekolah pembulian, di luar kelompok perusuh, di rumah menjadi beban perusak harmonisasi keluarga. Mereka perlu dikendalikan, dibina, dan diberi perhatian lebih. Karena selain kehancuran, remaja adalah setumpuk emas yang harus bersiap mewujudkan keberhasilan di masa mendatang.'
E-book berjudul 'Teenagers are Disaster' yang ditulis oleh seorang profesor bernama Gideon Thorn itu menjadi perhatian karena isinya yang kontroversial dengan menyebar pandangan buruk juga kebencian terhadap remaja yang dianggapnya sebagai penyebab kerusakan pada kehidupan sosial juga perkembangan zaman.
Banyak orang tidak setuju dengan isi buku tersebut karena remaja adalah generasi penerus masa depan yang memiliki kelebihan tersendiri di setiap generasi. Namun banyak juga yang setuju dengan tulisan Gideon karena rusaknya budaya di setiap generasi adalah karena perilaku ceroboh para remaja.
Apalagi, di tengah kemajuan pesat teknologi dan manfaat robotik terhadap kehidupan sehari-hari. Remaja mengandalkan kemajuan teknologi sebagai pengganti usaha dan kerja keras, mereka malas dalam segala hal. Teknologi canggih dan robotika untuk melakukan pekerjaan rumah dan kecerdasan buatan seperti AI untuk mengerjakan tes juga tugas sekolah.
Isi otak remaja penuh oleh informasi digital penuh racun dari internet dan sosial media, mempengaruhi emosional dan psikologis. Saat ini, isi tulisan milik Gideon masih terarah pada remaja sebagai persentase terbesar dalam merusak dirinya sendiri dan berpotensi menjadi penyebab kerusakan akibat keberadaannya yang mulai tidak memiliki banyak manfaat untuk keseimbangan sosial.
Kota kecil yang dulu dikenal sebagai kota asap karena keberadaannya yang tidak begitu terlihat akibat letak geografis yang berada sangat jauh dari pusat kota kini telah berkembang pesat menjadi Kota dengan gaya yang cukup futuristik menyusul perkembangan zaman juga kecanggihan teknologi.
Kota itu kini disebut Ashland dan telah menjadi kota yang menarik dikunjungi sebagai destinasi wisata. Namun Ashland kini diambang kehancuran setelah masyarakat sekitar disebut tidak bijak dalam menggunakan teknologi dan hidup berdampingan dengan mesin robotik canggih.
Sejak dua tahun tahun ke belakang mulai muncul anak-anak remaja yang bertingkah tidak normal, mereka mengamuk dan merusak fasilitas kota di tempat umum. Mereka terkadang bersikap tenang namun terlalu tenang, seperti kehilangan kemampuan emosional nya.
Sikap mereka mirip seperti robot, mereka terkadang sangat pintar dan jenius namun itu seperti tidak bisa dikendalikan oleh diri mereka sendiri sehingga mereka akan bertingkah anarkis dan aneh seperti monster atau zombie.
Karena sebagian saraf otak mereka mati, muncul saraf buatan yang dianggap sebagai alasan dari berubahnya fungsi otak serta perilaku normal mereka. Mempengaruhi gerakan refleks hingga merusak organ tubuh, membuat mereka dianggap seperti mayat yang hidup dengan munculnya saraf buatan tersebut.
Para remaja itu disebut Mechrotic, gabungan dari kata Mech atau mesin dan Necrotic 'kondisi kematian dan kerusakan jaringan'. Telah dua tahun berlalu dan para peneliti belum bisa menciptakan obat atau menyimpulkan dengan pasti penyebab dari munculnya Mechrotic selain dugaan-dugaan sementara yang mengubah kebiasaan hidup warga kota.
Ashland diisolasi, tidak boleh ada pengunjung yang masuk atau warga yang keluar dari kota. Ketidakpastian akan teori tentang Mechrotic membuat status kota ditandai sebagai zona merah. Memperkecil penyebaran jika saja kondisi tersebut menular atau dapat menyebar serta mencegah terjadinya kerusakan di kota lain.
Para remaja dipantau ketat, tidak pergi ke sekolah atau berkeliaran bebas di luar izin peraturan baru yang tertulis. Penggunaan teknologi canggih diminimalisir, buku milik Gideon mulai masuk akal dan kini remaja benar-benar dianggap sebagai penyakit.
Hingga muncul organisasi bernama 'da heaven', Organisasi tertutup yang menyediakan tempat para remaja berlindung juga beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Atas izin orang tua dan bekerjasama dengan pemerintahan setempat, organisasi da heaven ikut serta dalam meminimalisir munculnya Mechrotics lain dengan memberi perhatian lebih para remaja yang mereka lindungi.
Namun, seperti apa yang ditulis Gideon Thorn dalam bukunya, bahwa remaja itu sulit dikendalikan dan selalu memiliki rasa penasaran tinggi yang dapat menyebabkan kehancuran.
Mungkin kehancuran dan sulit dikendalikan dalam arti lain, yang mengendalikan dan menghancurkan stereotip orang terhadap remaja dan para Mechrotics.
.
.
.
Original fiction by Piersdemota
- C I T Y O F T H E M E C H R O T I C S -
to be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
City of The Mechrotics
Mystery / ThrillerMechrotic adalah manusia yang telah dianggap monster karena menyebakan kerusakan pada Kota juga perilaku dan tingkah anarkis seperti zombie namun tidak menular. Para Mechrotic diidentifikasi sebagai monster karena otak mereka rusak disebabkan oleh b...