bab 2: badut

48 1 7
                                    

      Para bofu kini berada di depan pagar rumah yang berjulang tinggi. Di lihat dari luasnya perkarangan rumah dan rumahnya yang mewah, di pastikan kalau toro anak kalangan atas. " gentar, coba tekan bel." Perintah supra yang langsung di turuti gentar. Setelah menekan bel cukup lama, seoeang pria paruh baya berseragam satpam datang menghampiri mereka.
" maaf, siapa ya dan ada perlu apa ya?" Tanya satpam itu lembut. " kami teman kak toro. Bolehkah kami masuk?" Tanya glacier lembut. " sebentar, saya tanya nyonya saya dulu." Seru satpam itu. Satpam itu lalu berlari masuk kedalam rumah dan tidak lama kemudian, dia keluar dan membuka pintu. " masuklah, nyonya menunggu di dalam." Serunya. Para bofu lalu menaiki motornya dan memasuki pekarangan rumah yang sangat luas itu. Di depan rumah, seorang wanita paruh baya menunggu kami sambil tersenyum ramah. Kami lalu memberhentikan motor kami dan berjalan ke arah wanita itu. " saya adalah ibunya toro. Toro belum pulang sekolah. Bagaimana jika kalian menunggu di kamarnya?" Seru wanita itu ramah.  " baiklah, tante." Seru frostfire ramah. Mereka lalu masuk ke dalam rumah yang tidak kalah mewah dan berjalan menuju lantai 2. Wanita itu lalu membuka pintu kamar toro dan berdiri depannya. " silahkan menunggu di sini. Aku akan membuatkan teh dan kue." Seru wanita itu. " terima kasih, tante." Seru glacier. Mereka lalu masuk dan pintu terkunci, menyisakan mereka di dalam kamar. Mereka lalu duduk di lantai di tengah kamar. " kamar orang kaya memang beda, ya." Seru glacier menganggumi kamar toro yang cukup luas dan berisi barang barang mahal.
       " supra, buka... buka buku itu..."
       Supra melihat sekelilingnya. " ada apa, supra?" Tanya sopan. " tidak, aku hanya merasa ada yang memanggilku." Seru supra. " mungkin hanya perasaanmu? Kami tidak mendengarnya." Seru gentar.
       " aneh, aku yakin ada yang memanggilku tadi." Gumam supra. Tidak sengaja, supra melihat meja belajar di depan. Entah kenapa, firasatnya menyuruhnya untuk membuka buku di atasnya. Ia lalu mengikuti firasatnya. " su... supra apa yang..."

Tanggal 1 januari
Ketika aku, umami, sho, kiki, upi dan amu anggota osis sekaligus club jurnalistik sedang memikirkan untuk memuat artikel di koran sekolah, tiba tiba saja amu mengusulkan untuk menyelidiki rumor aneh di sekolah. Rumor yang mengatakan tidak boleh di dalam sekolah setelah pukul 5 sore. Kami semua lalu menyetujui usul amu dan mulai membagi tugas. Aku dan umami bertanya kepada kakak kelas, upi dan sho bertanya pada guru dan kiki dan amu mencari di perpustakan.
Semakin kami mengumpulkan informasi, kami semakin penasaran. Di tambah lagi ucapan bu kuputeri yang berkata, " semakin kamu tidak tahu, semakin baik."

20  januari
Menurut pak irvine, dulu sekitar 5 bulan lalu ada 5 murid yang menghilang secara misterius. Itulah awal dari rumor ini. Kami lalu mencari identitas murid itu dan mendapatkannya. Murid itu ternyata kakak kelas kami bernama cloud, tifa, aerith, barret dan cid mantan anggota OSIS dan MPK yang baru di ganti. Kami yang semakin penasaran lalu mulai menyelidiki tentang kakak kelas kami.

30  januari
Menurut info, kakak kelas kami menghilang saat pulang jam 05.20. Kami lalu memutuskan untuk datang lagi secara diam diam kesekolah untuk menyelidikinya. Kami berkumpul sekitar pukul 05.20 sore dan secara diam diam memasuki area sekolah. Awalnya kami masuk, perasaan tidak enak mulai merasuki kami. Seolah olah perasaan ini mengatakan kalau sebaiknya kami mundur dan membatalkan misi ini. Tapi, rasa penasaran dan tanggung membuat kami enggan pulang. Kami melihat kearah lantai 3 di sebuah ruangan lampunya terlihat kedap kedip. Kami lalu diam diam menaiki lantai 3 dan melihat mengintip di salah satu jendela yang lampunya terbuka. Kami sangat terkejut saat melihat 4 kakak kelas kami sudah bersimbah darah di lantai. Kami juga terkejut dengan kedatangan sesosok manusia berambut panjang dan berjubah merah berada di dalam ruangan sekolah. Di sebelahnya terdapat seekor anjing berwarna hitam dengan ekor api dan codet di mata kanannya. Terkejut, kami lalu berusaha pergi diam diam, tapi gagal. Tidak sengaja, kami menabrak tong sampah hingga menimbulkan suara keras. Begitu melihat kami, orang itu langsung memerintahkan anjing setan itu untuk menyerang kami. Bersamaan dengan kaburnya kami, sosok itu bersiul dan dalam waktu singkat sesosok manusia mirip zombie datang menghalangi kami.
Kami akhirnya berhasil kabur, tapi kami bersumpah kami melihat sosok itu menyeringai melihat kami dan dengan tangannya mengambar sesuatu di udara

5 febuari
Aku yang awalnya takut untuk membocorkan masalah ini menjadi berani setelah melihat teman temanku meninggal. Aku bertekad, jika seandainya aku juga menyusul teman temanku mati, paling tidak aku harus meninggalkan sesuatu agar tidak ada lagi jatuh korban. Aku sudah menyimpan foto foto dan dokumen penyelidikan kami dan aku berencana memberitahukan kepada supra, hali atau gempa. Entah kenapa, aku merasa sangat percaya kepada mereka kalau mereka mampu memecahkan kasus di sekolah ini.

      Setelah membaca buku herian itu, mereka semua saling berpandangan. " kak toro dan lainnya menyelidiki sekolah?" Gumam gentar. " sekolah... menyimpan sesuatu? Tapi, apa?" Tanya sori.  " itu bisa kita pikirkan nanti, sekarang kita harus memotret buku harian ini untuk di tunjukkan kepada teman teman. Mungkin saja mereka ada menemukan petunjuk. " teman temannya menurut. Mereka lalu memotret halaman buku itu sampai habis. Bersamaan dengan selesainya tugas, ibu toro datang membawa nampan berisi teh dan camilan. " aku membawakan kalian camilan dan teh untuk menunggu. Entah kemana anak itu pergi, padahal biasanya jam segini toro sudah pulang." Seru ibu toro.
    " tidak apa, bu. Kami juga sudah mau pulang. Sudah sore, kami belum mengerjakan PR." Seru glacier sopan.  " baiklah kalau begitu." Seru sang ibu ramah. " oh ya, saya ingin bertanya. Maaf, tapi apakah kak toro terlihat aneglh akhir akhir ini?" Tanya supra. Wanita itu terdiam. Wajahnya terlihat sedih. " sebenarnya, entah kenapa belakangan ini toro lebih pendiam dari sebelumnya. Dia selalu takut pergi ke sekolah dan menurut para guru dia juga terlihat tidak fokus saat belajar." Cerita sang ibu di sertai anggukan kepala supra. " baiklah kalau begitu. Kami permisi dulu." Seru supra.
      Jam baru menunjukkan pukul 5 sore, tapi langit sudah terlihat sangat gelap. Lampu jalan yang baru di nyala sedikit membuat para bofu menjalankan motornya dengan pelan karena pendeknya jarang pandang mereka.
    " apa itu?"
    Para fusion ikut melihat ke arah yang di lihat glacier. Jarak dan pencahayaan yang kurang membuat jarak pandang mereka menjadi berkurang.
     " tinggi, besar dan warna warni..." seru sopan.
     " gentar kali yak?" Seru sori yang langsung di geplak sama gentar. " sembarangan. "
     " sebentar... bukankah itu... gergaji mesin?" Tanya supra.
      " huh?" Mata mereka terbelalak saat mendengar ucapan supra. Benar juga, Itu gergaji mesin! Di tambah lagi cairan merah apa yang di ujung gergaji?  Apakah itu... darah? " bang, cairan merah itu bukan darah, kan?" Seru gentar gemetaran. " kayaknya emang darah, deh." Seru frostfire kikuk. Karena takut, mereka lalu berlari kabur dari tempat itu.
Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

teror organisasi hitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang