[END] Raja Iblis selalu ingin ayahnya lebih berharga daripada putranya [Puishu]

02

Siapa yang berbicara...?

Tidak, tidak mungkin itu orang yang dia pikirkan, kan?

Mungkin untuk mengkonfirmasi tebakannya, sebuah suara yang tidak dapat dijelaskan datang dari atas kepalanya lagi: "Mengapa Anda tidak melanjutkan?"

"Yang Mulia, selamatkan hidup saya!"

Zhili menjatuhkan diri dengan terampil, dan ketika ujung hidungnya menyentuh bahan lembut itu , dia tiba-tiba merasa ada yang tidak beres -

dia baru saja Dia sedang mengunyah ikat pinggang Xie Chen, jadi sekarang wajahnya menghadap... perut bagian bawahnya?

Zhili berkeringat dingin, dan diam-diam mundur, terus berlutut. Tangan kanannya yang terikat pada Xie Chen tetap tidak bergerak, karena takut ketahuan olehnya dan memberinya alasan lain untuk membunuhnya.

"Kultivator?" Suara pria itu terdengar untuk ketiga kalinya. Zhili menelan ludah dalam

diam dan menatap ke tanah yang basah: "...Ya." Setelah waktu yang tidak diketahui, pria itu mencibir.

Zhili tahu apa yang dia cemoohkan. Setelah perang selama tiga ratus tahun, hubungan antara dunia abadi dan dunia iblis memburuk .Kultivator mana pun yang ingin menyelamatkan mukanya tidak akan meminta belas kasihan dari iblis.

Dia hanyalah penjelajah waktu lugu yang ingin hidup! Terlebih lagi, orang-orang itu hanya menghadapi iblis biasa, tapi dia sekarang menghadapi Xie Chen. Terima kasih Chen! Tiga ratus tahun yang lalu, dia hampir memusnahkan para kultivator di dunia keabadian sendirian.

Ketakutan yang dibawanya telah merasuk ke dalam tulang setiap kultivator. Dia mengutuk dan tidak membuang waktu memikirkan bagaimana cara memohon belas kasihan. Ketika dia berpikir serius, dia tiba-tiba menyadari bahwa pria itu sudah lama tidak berbicara. ...tidur lagi? Hati Zhili tergerak, tapi dia tidak berani melihat ke atas, jadi dia hanya bisa terus berlutut di tanah.

Angin dingin bertiup, dan suhu semakin rendah. Setiap hembusan angin akan membekukan tulang manusia. Zhili sudah berkeringat, namun saat angin dingin bertiup, dia kedinginan hingga kulitnya hampir melebar.

Letakkan lutut Anda di tanah, terus-menerus menyerap kesejukan dari kedalaman bumi, dan angin dingin secara bertahap menghilangkan setiap ons panas di tubuh Anda. Sensasi tubuh Zhili berubah dari dingin menjadi nyeri, dan lambat laun menjadi sulit untuk mempertahankan posisi berlutut, namun pria di atasnya tetap tidak mengeluarkan suara apa pun. .

..Sebenarnya, dia disegel oleh Dewa Abadi dan seharusnya tidak bangun secepat ini. Itu normal jika dia tertidur lagi, jadi... apakah kamu ingin melihatnya? Begitu ide ini muncul, dua kata besar terlintas di benak Zhili - jangan berani. Tapi terus melakukan ini bukanlah jawabannya.

Dia berjuang untuk waktu yang lama, diam-diam mengangkat kepalanya satu inci, dan matanya tertuju pada borgol lembut yang terhubung antara tangan kanannya dan tangan kirinya. Dia mengerjap dan memperhatikan tangan kanannya, yang telah lama membeku, tiba-tiba bergetar, lalu jari kelingkingnya diletakkan di punggung tangannya dengan cabul dan hati-hati.

Tangannya tidak bergerak dan tampak tidak responsif. Zhili menjilat bibirnya yang kering dan diam-diam menggaruknya dengan jari kelingkingnya. Masih belum ada respon, sama seperti tadi saat dia sedang tidur.

Zhili menghela nafas lega, menegakkan tubuh bagian atas dan jatuh ke tanah. Di saat yang sama, dia mengangkat kepalanya dan melihat wajah pria itu - saat berikutnya, dia bertemu dengan sepasang mata dingin. Udara seakan terhenti sesaat, bahkan angin pun tidak bertiup.

Wanmo Abyss, yang tadinya sunyi dan berisik sepanjang tahun, hanya menyisakan keheningan saat ini. Mata ini sangat indah, warnanya gelap dan dalam, seperti kedalaman laut yang tak terduga di malam hari. Jelas terlihat kuat, tetapi ujung matanya sedikit terangkat, memberi kesan kecerobohan dan kemalasan.