✔ Going on a trip with your boyfriend's brother five years later

Bab 36-40

Novel Pinellia

Bab 036

Matikan lampu kecil sedang besar

Bab sebelumnya: Bab 035

Bab selanjutnya: Bab 037

Bab 036

Ji Qingyu menolak mengizinkan Feng Chengze menyalakan lampu.

Dia bahkan tidak perlu melihat ke cermin untuk menebak betapa malunya dia sekarang.

Bahan gaun hari ini halus dan lembut, dan tidak mudah kusut, tetapi dia tetap khawatir, karena riasannya mungkin terlalu berlebihan, dan dia benar-benar tidak ingin menyalakan lampu dan menatap Feng Chengze, yang mungkin berada dalam situasi yang lebih buruk.

"Oke."

Dia menjawab dengan suara rendah dan temperamen yang baik, "Ada kamar kecil di kantor tempat kamu bisa mencuci tangan."

Setelah dia secara tidak sengaja menjatuhkan bingkai foto yang dia letakkan di atas meja, dia memegangnya dan bergerak dia lagi.

Saat ini, dia setengah berbaring di sofa dan bernapas dengan tenang. Dia bersandar di meja dengan punggung menghadapnya. Mereka jelas dipisahkan oleh jarak, tapi sepertinya mereka masih bisa mendengar napas satu sama lain dengan jelas.

Beberapa orang saling melempar dan berciuman selama lebih dari setengah jam. Akhirnya, hati nurani mereka sadar dan mereka menyadari dengan melihat ke belakang bahwa mereka datang ke Yisheng larut malam ini, bukan untuk main-main, tapi untuk menyelesaikan masalah camilan tengah malamnya.

Feng Cheng tidak memakai kacamata.

Dia mengangkat tangannya, melihat arlojinya dengan bantuan cahaya redup, dan mengingatkan dengan suara rendah, "Makan malam belum berakhir."

Setiap kali dia menghadapi Feng Chengze, dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, dan sebagian besar kewarasannya sepertinya hilang.

"Bolehkah aku mengemasnya untukmu?" Feng Chengze bertanya, "Apa yang ingin kamu makan?"

Meskipun Ji Qingyu sangat puas dengan postur tubuhnya saat ini, ini tidak mencegahnya untuk memberinya masalah, "Terserah, kamu sudah memikirkannya keluar."

Feng Chengze mengerutkan kening dalam kegelapan.

"Terserah" maksudnya kamu mau makan apa?

Dia ingin bertanya lebih spesifik, tapi dia masih menelan kata-kata, "Oke."

"Aku akan keluar dulu."

Dia mengaku, "Ruang tunggunya benar..."

Setelah jeda, "Di belakang meja, ada pintu tersembunyi. Dorong saja. Hubungi saya jika Anda butuh sesuatu."

Ji Qingyu bahkan tidak muncul, dan hampir memerintahkan dia untuk tidak menyebutkan kata "meja" lagi setidaknya untuk malam ini, setidaknya selama setengah jam. .

Dia tidak bisa mendengarnya. "Hal-hal kotor".

Feng Cheng pergi dengan tenang, tanpa sedikit pun kehilangan ketenangan.

Setelah dia pergi, Ji Qingyu menyalakan layar ponselnya dan mencari-cari di ruang tunggu. Saklarnya ada di dinding. Melihat sekeliling, dibandingkan dengan gaya kantor yang mewah dan nyaman, tempat ini hampir kumuh.

Area wastafel dan shower terpisah dari area basah dan kering. Selain itu, hanya terdapat tempat tidur yang hanya mampu menampung satu orang.

Luasnya diperkirakan tidak lebih dari dua puluh meter persegi.