【Chapter 12】

1.2K 65 1
                                    

saat ini angkasa sedang berada di rooftop ia membolos Angkasa masi termenung dengan keluarga barunya ia masih memikirkan bagaimana bisa dunia terlalu sempit untuk dirinya.

"huft gua harus apa"lelah nya

"xy"

ya tuan

"sampe mana mereka mengetahui tentang anaknya yg hilang?"tanya kasa

mereka masih mencurigai anda tuan

"huft gua belum siap xy"frustasi nya

Apa anda akan pergi tuan meninggalkan kota ini?

"gak, gua gak bisa ninggalin dia"Di akhiri suara lirihh, xy langsung terdiam

Tuan

panggil xy pada kasa yg melamun

"hmm"dehem nya

atasan saya pernah bilang, bahwa di dunia ini tidak di perbolehkan memakai perasaan dengan kata lain kita harus tetap menjaga perasaan agar tidak jatuh cinta pada salah satu tokoh, antagonis, protagonis, maupun figuran, jika anda melakukan itu orang tersayang di dunia anda akan tersiksa tuan.

deg

kasa langsung mengingat seseorang yg cukup berharaga dan berperan apik di masa hidup nya dulu, orang itu adalah Darez teman seperjuangannya ia sangat berharga melebihi apapun ia juga menganggap darez sebagai adik nya sendiri

flashback

Di sebuah taman terdapat banyak nya anak-anak yg bermain di temani kedua orang tuanya terlihat sangat harmonis, beda dengan dua anak kecil yg hanya bisa melihat tanpa bisa merasakan

"darel kapan kita merasakan kasih sayang dari orang tua, seperti mereka"liri anak itu, sedangkan anak yg di panggil darel langsung menoleh dan menjawab

"mungkin belum waktunya,sabar aja"jawab darel

"aku selalu sabar,tapi sudah 5 tahun mereka mengabaikan ku apa aku benar anak pembawa sial"polos anak itu

"darez gak boleh ngomong kaya gitu gak baik tau, mereka kan sibuk,lebih baik kita bermain bersama ayo"ajak darel pada darez, tanpa menunggu jawaban darel langsung menarik yang darez.

mereka bermain dengan canda tawa, seiring berjalannya waktu darel dan darez sudah memasuki masa dewasa mereka sudah berumur 17 tahun

mereka masih di taman yg sama melepas masa penat nya dengan bermain berdua, mereka masih terus bersama membuat orang-orang mengira bahwa mereka kembar pada nyatanya tidak

"rel kita udah 17 tahun, apa masih harus bersabar? orang tua kita bahkan sudah memiliki kehidupan baru melupakan seorang anak yg menunggu kasih sayang nya hahhaha hidup kita lawak ya"ucap darez sambil memejamkan mata menikmati suasana di iringi tawaa hambar

"gak ada gunanya berharap lebih baik kita kejar impian kita"jawab darel dengan santai

darez terdiam sejenak

"rel lo janji gak akan ninggalin gua kan"ucap darez tiba-tiba membuat darel bingung sehingga mengerutkan dahinya

"maksud?"tanya nya bingung

"gua ngerasa kita akan jauh nantinya,kalo lo pergi siapa yg jadi penguat gua abang??"di akhiri ucapan lirih pada akhir kalimat nya

"pfff abang tidak akan meninggalkan mu dek hahahha"di iringi tawa renyah dari darel

Angkasa transmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang