Tobatnya Presiden Ilhaehwe (LOOKISM X HOW TO FIGHT)

2.

Yoojin yang sudah pergi ke salon dan merequest potongan rambutnya pun kini sudah rapi dengan rambut barunya.

"Cukup bagus. Satu hal lagi.."

Setelah bergumam sendiri di depan cermin, dia segera menghubungi Mandeok.

"Deok, tolong hubungi kenalan para dokter-dokter terbaik dalam masalah mata."

'ASTAGA PRESIDEN???!!! MATA ANDA KENAPA??!!!'

"Gapapa. Hubungi saja dulu."

'SEGERA SESUAI PERINTAH ANDA!!!'

Yoojin mengacak rambutnya sekilas dan segera keluar dari toko itu lalu kembali bertemu dengan Jungoo yang terperangah melihat penampilannya yang baru.

Yah dia sudah ganti model rambut jadi pangling Jungoo. Merasa aneh dia.

"Siapa Kau?!" Tanya Jungoo menodong Yoojin dengan sumpit. Abis makan ramyeon Dia. Sekalian dia maling sumpitnya.

"Eugene Break. Eh? Nggak, Aku Yoojin." Yoojin menutup mulutnya karena reflek menyebut nama aslinya.

"Wah!! Kau mau menghancurkan apa Yoojin?! Menghancurkan dunia ya?!"

"Omong kosong apa.. hah.. terserah padamu.."

"Waahh~! Yoojin ingin menghancurkan duniaa~!"

Jungoo terus berjalan mengiringi Yoojin sambil mengucapkan hal yang sama. Sedangkan Yoojin sendiri mengacuhkannya karena menurutnya Jungoo sudah gila.

"Kim Jungoo." Yoojin menghentikan langkahnya dan memanggil Jungoo tanpa menoleh ke belakang.

"Apasih Jinnie???? Panggil Aku Goo saja laahh~" Jungoo protes karena Yoojin memanggilnya dengan nama lengkap.

"Lupakan apapun yang Kau dengar tadi. Ini demi kebaikanmu." Ujar Yoojin tak ingin Jungoo mengingat nama 'Eugene Break' itu.

"Yahh yaahh~ Aku akan melupakan kalau Kau berniat menghancurkan dunia~" Sahut Jungoo main-main.

Yoojin melirik sekilas ke belakangnya dan kembali berjalan seolah tak terjadi apa-apa.

Sementara itu Jungoo sudah merubah ekspresinya menjadi serius. Dia merasakan nama Yoojin Break tadi ada sangkut-pautnya dengan sesuatu yang Yoojin berusaha sembunyikan.

Disclaimer, nama Eugene dan Yoojin itu pelafalannya sama. Jadi Jungoo tak tahu tulisan nama Eugene sebenarnya bagaimana.

Kembali lagi ke Mandeok, dia sudah siap dengan kenalan seorang dokter asal Italia yang terkenal sangat ahli di bidang kesehatan mata.

Meski dia terkenal di Italia, nyatanya dia orang Indonesia yang bernama Pak Sugeng.

Dan Yoojin sudah siap di apartemennya bersama Mandeok, Yooseong dan entah kenapa Jungoo masih mengikuti juga. Mereka menyimak interaksi Yoojin dan dokter itu.

"Hallo, nice to meet you Mr. Doctor. Can you help me with LASIK surgery?" (Halo, senang bertemu denganmu Pak Dokter. Bisalah Kamu membantuku melakukan operasi LASIK?)

LASIK Surgery atau operasi LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) adalah prosedur bedah yang populer untuk memperbaiki penglihatan mata yang buruk.

Dalam prosedur ini, laser digunakan untuk mengubah bentuk kornea mata, sehingga cahaya dapat difokuskan secara akurat pada retina.

Dengan kata lain, tujuan Yoojin adalah lepas dari kacamata. Dia ingin penglihatannya jadi lebih bagus.

Tak ada alasan khusus sebenarnya. Hanya saja dia ingin tampil beda saja. Menggunakan kacamata membuatnya seperti menjalani kehidupan sebagai Eugene Break kembali.

Sebenarnya Eugene dulu tidak menggunakan kacamata. Penglihatannya juga sangatlah tajam bahkan mampu melihat tikus yang bersembunyi di balik meja dari jarak 100 meter.

Namun karena memang terjadi suatu insiden, jadilah dia harus memakai kacamata. Operasi LASIK seperti ini tidak mempan untuk cedera yang dia alami.

"Tak apa Nak. Bapak bisa bahasa Korea. Jadi Kamu ingin operasi LASIK? Kamu sudah tahu resiko-resiko yang akan Kamu hadapi kedepannya, Nak?" Ujar Dokter Sugeng tersenyum lembut.

"Iya Pak, Saya tahu. Jangan khawatir. Saya sudah berpikir matang-matang soal ini. Mohon bantuannya Pak." Ujar Yoojin tersenyum tipis.

"Kapan kamu siapnya Nak?"

"Secepatnya Pak."

"Baiklah. Mari kita lakukan operasi Minggu depan. Kamu siap-siap ya. Jangan sampai matamu terkena infeksi nanti."

"Tentu. Jangan khawatir. Saya tidak akan membebani Anda."

"Tidak membebani kok. Sampai bertemu Minggu depan Nak."

"Iya Pak. Terima kasih."

Percakapan mereka berakhir, Yoojin mengantar Dokter Sugeng sampai ke mobilnya, dan menunggunya sampai benar-benar pergi dari sana sambil melambai pelan.

Ketiga orang yang sedari tadi menyimak hanya saling pandang karena tidak mengerti pembahasan mereka.

Sementara itu Yooseong menatap Yoojin dengan ekspresi wajah memelas ingin menangis.

Yoojin sendiri tidak sadar karena dia fokus untuk kembali ke masa terbaiknya dimana dia, Eugene Break dalam keadaan sempurna tanpa celah.

"Seminggu ya.. tidak buruk.." Gumam Yoojin melihat ke arah langit.

Setelahnya dia segera pergi dari sana untuk melakukan sesuatu hal yang penting. Tentunya pamit pada ketiga orang yang sedari tadi menyimak.

Awalnya mereka ingin mencegahnya dan berbicara tentang operasi yang dia katakan tadi. Tapi Yoojin lebih dulu pergi dari sana dengan terburu-buru.

Kemana dia pergi? Dia pergi ke tempat berlatih taekwondo atau biasa disebut Dojang. Ngapain? Ya latihan taekwondo.

Karena setelah operasi nanti, selama sebulan lebih dia harus vakum dari olahraga berat dan seminggu lebih vakum dari olahraga ringan. Jadilah dia bersiap-siap berlatih sebelum operasi nanti.

Mana tubuh ini lemah sekali. Berbeda dengan tubuhnya yang seperti tubuh Superman. Sangat kuat yah meski tertembak peluru mati.

Tapi itu bukan salah dia okay? Itu karena dia tertembak di kepala dan di jantung beberapa kali. Ya kalau tidak mati berarti dia monster dong?

Memikirkan pikiran konyolnya, Yoojin tertawa kecil dan menatap bangunan di depannya ini. Sebuah Dojang taekwondo.

Tapi entah kenapa dia merasa tertekan saat hendak masuk ke sini. Seakan nanti dia akan terseret masalah menyebalkan dan merepotkan.

Saat hendak berbalik pergi, tiba-tiba ada orang menyebalkan yang seenaknya menyeretnya masuk ke dalam.

"Hei! Apa-apaan Kau?" Yoojin hendak memprotes namun setelah melihat orang yang menyeretnya, dia tersenyum pahit. Itu Seong Taehoon.

Sial.. masa iya dia harus terseret masalah komik sebelah nanti? Yang benar saja? Masalah komik ini saja sudah sama merepotkannya dengan masalah Silence dan musuh-musuh ayahnya.

Sungguh sial sekali nasibnya rasanya. Padahal dia ingin hidup damai..

TBC
SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT GES
SEE YA

MAAP KEMAREN MALAM AUTHOR KETIDURAN