One

6 2 0
                                    

600 Tahun yang lalu,
Hutan Zuraida-

Zuraida adalah hutan yang masih menjadi misteri bagi para penghuni desa pinggir, para penduduk desa tersebut percaya bahwa ada seekor Pegasus yang menjadi penghuni Zuraida sejak masa kejayaan Olympus. Sampai sekarang belum ada yang berani untuk melintas di hutan itu pada malam hari, semua orang lebih memilih untuk berkeliaran di hutan pada saat matahari terbit sampai terbenam.

Ada sebuah kisah, yang menceritakan seorang prajurit yang terpaksa untuk melintasi hutan Zuraida pada saat matahari sudah tak bersinar. Dengan perasaan yang was-was prajurit itu terus menyusuri hutan yang sangat lebat itu. Namun malang, prajurit yang melintasi hutan itu dikabarkan telah meninggal dengan keadaan kulitnya tercabik-cabik.

Warga desa Zuckerberg percaya bahwa itu perbuatan dari Pegasus yang telah menjadi penguasa dari hutan Zuraida.

Namun tak sedikit orang yang menyangkal adanya keberadaan seekor Pegasus dalam hutan itu, banyak orang yang melakukan perjalanan untuk menemukannya. Tetapi nihil hasilnya, mereka semua hanya membawa kematian saja.

Pegasus yang diceritakan ini bukan binatang biasa, melainkan sebuah kesakitan dan kematian. Semua orang yang tak sengaja menatap matanya akan menjadi gila seketika, entah dalam hal apa. Iris nya seperti tombak tajam yang siap meluncur kapanpun.


IRIS

Selene Lithuania, seorang gadis yang sangat terkenal akan keramahannya kepada penduduk desa Zuckerberg. Banyak Pangeran yang ingin mempersuntingnya karena aura kecantikan yang dipancarkan Selene terbilang seperti Dewi-Dewi Olympus. Namun Selene menolak mentah-mentah tawaran para pangeran kepadanya dengan alasan masih ingin menikmati masa perawan nya saja. Dari situlah banyak wanita di desa Zuckerberg mulai membencinya hanya karena Selene menolak tawaran para pangeran yang hendak mempersunting Selene.

Selene Lithuania hanya berjalan dengan santai dihadapan orang-orang yang memandangnya jijik, dia tetap melanjutkan langkahnya hingga yang tadinya ramai menjadi sunyi dan hanya ada pepohonan rimbun menyambut kedatangannya. Selene menghela nafas lega, jujur ia sudah muak dengan sikap labil penduduk desa Zuckerberg. Kadangkala baik, kadangkala juga buruk. Sangat membingungkan.

Selene duduk di atas batu yang menjadi spot terbaik untuk melihat sebuah telaga. Mulai sekarang mungkin Selene akan membiasakan diri untuk menghadapi tatapan elang yang ditujukan pada Selene.

Selene hanya menatap sekeliling, tak berniat untuk beranjak dari duduknya.

Suara hembusan nafas membuat mata Selene terbuka sedikit demi sedikit, memastikan apa yang terjadi di sekelilingnya. Selene bangkit dari duduknya dan mencari sumber suara itu, jantungnya terpacu dengan cepat. Keranjang buah dia tinggalkan dan memilih untuk pergi menjauh dari telaga itu.

Selene berjalan tanpa arah, sampai menemukan sebuah bangunan kuno ditengah hutan Zuraida. Aneh sekali. Selene membuka gerbang untuk memasuki kawasan bangunan kuno itu. Terlihat Megah namun tidak terlalu. Interiornya terlihat seperti bangunan pada masa Olympus, Terlihat ukiran-ukiran yang menghiasi dinding dalam gerbang bangunan itu.

Langkah Selene terhenti saat mendengar suara dengusan dari belakang tubuhnya, dengan penuh keberanian dia memalingkan wajahnya menghadap suara itu.

Selene terkejut melihat seorang pria dengan pakaian Classic yang menghiasi tubuh kekarnya, kulit eksotis menambah kesan tampan.

"Siapa kamu?? Bagaimana caramu masuk kesini..." Selene merasa jantungnya terpacu dengan cepat, melihat mata tajam itu teringat dengan sesuatu.

"Seharusnya aku yang bertanya denganmu, Nona." Pria itu terus mengikis jarak diantara mereka, Selene dibuat gelagapan olehnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Lost in Your Iris : PegasusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang