Enjoyed
Tak ada yang tau
Tak ada yang tau
Katanya setiap orang itu berpasangan
Tapi tak ada orang yang tau
Ujung nya kita di kubur sendiri - sendiri.Di penghujung lirik yang berjudul 'Sendiri' itu di beri riuh tepuk tangan teriakan nyayian oleh banyak orang. Lagu terakhir yang ia bawakan sebagai penutup konser yang ia gelar kan di Jakarta.
" Terima kasih" Ujarnya di atas panggung menunduk hormat pada ratusan orang yang rela datang untuk dirinya di atas panggung.
" Yasmine lo keren banget"
" Pround of you Yas."
" Yasmine cantik banget kalau senyum"
" Yasmine cantiknya gue. "
" Terima kasih Yasmine"
Suara itu hilang di saat gadis itu berlalu meninggalkan panggung.
"Good job Yas. Lo nggak pernah gagal bikin fans lo nangis." Seseorang datang menepuk punggung Yasmin dari belakang.
Yasmine gadis itu hanya tersenyum kecil lalu kembali ke aktivitas sebelumnya tertunda.
" Mau?" Tanya Yasmine memberi sebungkus malboro merah pada lawan bicaranya.
" Boleh deh. Tapi untuk lo jangan keseringan yah Yas. Kasihan tubuh loh." Ucapnya lagi lalu mengambil satu batang rokok dari tangan gadis itu.
Yasmine hilmy Inaya gadis berkulit putih langsat selalu membuat orang memuji kecantikannya. Gadis berlesung pipi dan multitalenta itu selalu membuat orang di sekitarnya menatap iri gadis itu.
Yang hanya orang tau dia itu terlalu hampir sempurna tetapi tak banyak orang tau pun bahwa di balik itu semua dia terlalu banyak kekurangan.
Dan tak ada orang yang tau itu.Apa mereka tau? Dia tak sesempurna itu.
" Woy ngelamun apa sih Yas. Gini ni kalau udah pegang rokok, pikiran lo udah nggak tau kemana."
Dipikir-pikir managernya ini sangat cerewet sekali. Padahal baru dua minggu gadis itu di rekrut oleh Yasmine.
Tapi menurut Yasmine gadis berambut pendek itu sepertinya cocok dengan dirinya. Dan semoga gadis di sampingnya ini betah untuk berkerja sama ke depan dengannya.
" Jadi kan malam ini?" Tanya salah satu gitaris yang mengiringi konsernya hari ini.
" Yas menurut lo gimana?" Tanya Gistara manager nya itu.
" Gue ikut gimana kalian aja." Mendengar itu, Gistara berseru senang.
" Kalau gitu gue kabarin anak-anak yang lain, kita cobain tempat clubing yang baru di buka itu."
" Oh iya yang lagi hybe sekarang itu kan, gue nggak sabar banget." Ujar Gistara semangat tak sabar pergi ke club itu.
" Katanya club itu punya pengusaha yang baru pulang dari Landon." Ujar sang Gitaris yang bernama Rama itu.
Gistara tersadar menatap Yasmine, "lo jangan mabuk yah nanti gue yang repot lagi." Yasmine mengangguk mengerti sambil membuang asap rokok pada wajah Gistara membuat gadis itu terbatuk-batuk.
" Sialan lo." Ujar Gistara mengikuti langkah Yasmine menuju tempat parkir mobil mereka.
Ia akui teman-temannya itu brengsek, setiap kali selesai konser mereka akan mabukan- mabukan di club dan berujung tidur dengan perempuan sewaan di sana hingga pagi.
Tapi tidak dengan Yasmine ia hanya minum lalu pulang kembali ke hotel.
🐧
Yasmine itu memiliki tingkat toleransi alkohol yang tinggi mau minum sebanyak apapun tetap tak akan membuat ia mabuk. Teman- teman bandnya entah tak tau dimana seperti nya sudah pergi mencari mangsa yang akan menemani malam sepi mereka.
Matanya mengedar mencari keberadaan Gistara, matanya berhenti di satu tujuan yang dimana gadis itu sedang menari di bagian dance floor membuat mata para lelaki hidung belang berusaha mendekatinya.
Yasmine kembali pada segelas bir di hadapnya tak peduli apa yang Gistara lakukan.
Entah berapa banyak gelas yang sudah ia minum tapi tak cukup membuat gadis itu mabuk.
" Saya boleh ngerokok di sini mas?" Tanya Yasmine pada bartender di depannya ini.
"Boleh mbak."
Gadis itu meneguk alkohol di gelasnya hingga kandas, lalu menuangkan kembali sisa bir itu kedalam gelasnya.
" Mbak, are you okay? Mbak udah habisin 5 botol loh." Ujar bartender di depannya ini.
Yasmine menatap bartender di depannya ini lalu tersenyum kecil. "Saya nggak pa-pa ko mas. "
" Kayaknya wajah mbak nggak asing deh. Kayak pernah lihat dimana gitu." Ujar pria itu menatap Yasmine lama. Mengingat-ngigat apakah apakah dia pernah bertemu dengan gadis di depannya ini atau tidak.
" Oh ya? Kayaknya emang muka saya yang pasaran deh mas. " Kata Yasmine jenaka.
" E-eh nggak gitu maksud saya mbak. Wajah mbak nggak pasaran ko, cantik banget kayak artis gitu." Yasmine tertawa kecil mendengar itu membuat pria di depannya ini bertambah terpesona meilihat Yasmine.
" Dia emang secantik itu Ben, lihatnya biasa aja dong. Orange jus satu yah ." Pria bernama Ben itu mengaruk leher nya yang tidak gatal itu lalu berlalu membuat orange jus pesanan Bosnya.
Senyum di wajah Yasmine hilang saat mendengar seseorang ikut duduk di samping. Tanpa menoleh pun, Yasmine sudah tau siapa di balik suara itu.
Tanpa mempedulikannya Yasmine kembali membuka handphone nya mengirim pesan pada Gistara. Mereka berdua duduk dalam keheningan.
Sekitaran jam 3 pagi akhirnya Gistara kembali dengan tubuhnya yang sedikit oleng, masih dengan sisa kesadarnya ia menghampiri Yasmine yang duduk berdua dengan seorang pria.
" Yas ayo pulang." Yasmine tersadar saat Gistara menepuk pundaknya.
Belum sempat Yasmine mengambil tasnya Suara besar Gistara membuat orang di sekitarnya menoleh pada gadis itu." Loh Mas Mada kenal sama teman saya?" Tanya Gistara pada pria yang duduk di samping Yasmine tadi.
Baru saja pria bernama Mada itu ingin membuka suara, Yasmine menyela dengan cepatnya, "gue dan dia nggak saling kenal. Ayo balik ke hotel Gis." Ujar Yasmine yang mulai tak nyaman di berikan tatapan tajam oleh pria di depannya." Bentar dulu Yas. Kenalin ini temannya ipar gue, namanya Hamada Dewangga. Dia yang punya clubbing ini. "
" Ayok Gis pulang, gue juga nggak peduli dia siapa." Ujarnya lalu menarik Gistara keluar dari tempat ini. Tanpa mempedulikan Jayden yang menatap dirinya lama.
Membuat tatapan mata pria itu tak berhenti pada Yasmine sampai gadis itu menghilang di balik kerumunan orang.
Ia berpikir sejenak.
" Mengapa orang-orang dari masa lalunya kembali?"
🐧🐧🐧
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimana Rumah ku?
ChickLitselama ini ia selalu mencari di mana rumahnya. Apa di sana? Apa disitu? Atau di bagian mana? Atau kah rumah ku sebenarnya itu memang tidak ada?