BAB 04. PERTEMUAN

187 31 0
                                        

“Kenapa kita selalu dipertemukan, apakah ini tandanya kita?”
— RYDER VALENTINO VINCENT.

Pagi yang cerah, seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah, seperti biasanya. Aktivas masing-masing yang dilakukan oleh warga sekolah. Geby dan Oliv sedang berada di tengah koridor sekolah menunggu Key yang sebentar lagi akan datang.

Geby yang bosan akhirnya membuka Handphone lalu melihat foto-foto yang di kirim oleh seseorang untuknya. Namun entah kenapa ada sesuatu yang membuat Oliv salah fokus.

"Serius amat?" kata Oliv, dingin seperti biasanya. Geby yang tahu jika Oliv curiga dengan nya dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya yang  ceria.

"Ini, gue lagi liatin foto Canva, behhh ganteng banget sumpah," ucap Geby  seraya memeluk handphone yang sejak tadi ia genggam.

Oliv hanya bisa geleng-geleng kepala, tau kan kalo Geby itu anak wattpad jadi nggak usah di ragukan lagi ia juga bukan siswa yang berwajah lagu ia tidak polos.

Dari ujung koridor, seorang wanita yang memakai seragan SMA sama seperti yang lain, tengah berjalan ke arah Geby dan Oliv. Dia yang sedang mereka tunggu.

Keynara Florencia. Perempuan yang sudah satu minggu tidak ke sekolah karena kecelakaan yang telah menimpa nya.

"Akhirnya lo datang juga, Oliv cape tau nungguin lo, Key!" seru Geby langsung nyosor memeluk Key. Begitupun dengan Oliv. Key yang sedang dipeluk hanya tersenyum. Ia sangat senang dengan kedua sahabatnya.

"Jangan jual nama gue," Oliv melepaskan pelukan nya dari Key dengan menatap tajam Geby.

Haruskah namanya yang selalu dijual.

"Udah-udah, yuk ke kelas. Btw gimana satu minggu tanpa gue?" tanya Key lalu berjalan beriringan ke kelas. Mereka berdua tentu sangat senang menceritakan semua aktivitas mereka berdua tanpa Key.


****


Di lain sisi, suasana kelas Ryder yang begitu berisik, diisi oleh anggota dan juga teman seangkatannya yang datang hanya untuk mencari keributan.

Di lain Sisi Ryder sedang duduk bersama Lintang, Elang dan Afkar. Sedangkan Adivan masih di hukum oleh Pak Dodit karena terlambat lagi tadi pagi hingga di suruh membersihkan toilet sekolah.

"Boseni nihh ngapain yahh?" celetuk Elang yang tengah duduk pinggir jendela. Begitulah sifat Elang yang tak mau di atur, walaupun dirinya seorang ketua tim basket sekolah.

"Curi mangga aja gimana?" tiba-tiba Adivan datang dengan cengirnya yang khas. Semua langsung tertuju padanya termasuk Elang dan Ryder.

"Anjirr nih anak, gabutnya brutal banget, mau di gebukin lo sama warga!" Elang tak bisa berkata-kata.

Afkar malah melemparkan penghapus ke arah Adivan. "Arghhh, sakit bangsat!" umpat Adivan mengelus kepalanya yang terkena penghapus.

Semua yang berada di kelas hanya terkekeh melihat Adivan. Lintang, sejak tadi dia hanya terdiam mendengarkan percakapan teman-temannya.

S.M.A (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang