Ritha terus bergumam dan mengucapkan kata-kata tak jelas selama perjalanan. Ruka tak menanggapi, begitu juga Canny dibalik kemudi. Tentu bocah itu fokus berkendara membelah kepadatan jalan kota.
Ruka hanya menatap Ritha sekilas untuk memastikan gadis itu tidak melakukan hal-hal yang aneh. Namun kemudian, Ritha menoleh ke arahnya dengan mata sayu. Ruka menatapnya sepintas. Terheran melihat Ritha yang tak berhenti menatapinya.
"Ri, kenapa?" Tanyanya begitu lembut.
"How can someone be as kind and as atractive as you are? It's not fair."
Kedua alis Ruka terangkat seiring merasa ganjil. Ruka memilih menatap lurus ke depan lagi seraya sesekali mendikte jalur yang harus dilalui kepada Canny agar sampai ke tujuan.
"Tidur aja, Ritha."
"Apa kamu nggak ngerasa kamu begitu atraktif, Ruru?" Ritha mendesah. "I'll call you 'Ruru' anytime. That's my beloved nickname for you."
Ruka memutuskan bahwa Ritha sebaiknya menutup mulutnya. Dan dia berusaha melakukannya dengan cara halus. "Ri, kamu mau makan permen karet?"
"I'd rather eat you, Ruru."
Wrong move!
Racauan Ritha semakin tidak terkendali. Canny yang sedang sibuk menyetir di depan pun terbahak, tak menduga jika sebegitu liarnya sang kakak ketika mode tipsy seperti ini.
"Kak Ritha, sadar woy! Lo bikin anak orang salah tingkah tuh. Ahaha anjir kocak!"
Canny begitu puas tertawa. Apalagi melihat Ruka yang memalingkan muka, berusaha menyembunyikan semburat merah yang mekar di pipinya.
"Adek, diem! Lo nggak diajak!" Sentak Ritha seketika seraya tegak duduk. Lalu meluruh kembali ke sandaran bangku mobil.
Canny melirik Ritha melalui spion, di tengah ambang kewarasannya itu sang kakak masih saja bisa memarahinya dengan penuh kesadaran.
Lantas secara serius Canny menjawab, "SIAP SALAH!" tetapi kemudian terpingkal melihat bibir keriting kakaknya jika sedang kesal. "Penuh pesona emang kakak gue ini. Njirrr!" gumamnya lirih.
Kemudian, bermenit-menit berlalu, gumaman Ritha terus terdengar.
"Uhh Ruru ... kepalaku pusing. Can you rub my head?"
"Dingin ... Ruru, please hug me ..."
"Ruru... hug me hug me..."
"Can we hug each other?"
"Ruru..."
"Aku juga ngantuk. Bisa kamu puk puk-in aku? Please, Ruru..."
Ruka menarik napas panjang. "Ritha, aku mau minta tolong sama kamu, boleh?"
"I would do anything for you, Ruru." Jawab Ritha dengan mata berbinar. Dia... benar-benar dalam mode mabuk berat!
"Tolong, kamu jangan ngomong apapun sampai kita sampai di rumah ya."
Sampai mobil terparkir tepat di halaman rumah, Ruka agak terkejut karena Ritha benar-benar menuruti ucapannya. Gadis itu benar-benar tidak berbicara sepatah kata pun lagi sebelum sampai di rumah Ruka.
Ruka terpaksa membuat keputusan membawa gadis rusa itu pulang ke rumahnya.
Dia tak berani memulangkan Ritha ke rumahnya dalam keadaan kacau seperti ini. Ditambah Canny yang ketakutan setengah mati menghadapi orangtuanya nanti. Biarlah nanti Ruka yang memikirkan alasan apa yang tepat yang bisa dia sampaikan kepada Tuan Manoban. Jadi, dengan penuh kebijaksanaan Ruka membawa Ritha pulang ke rumahnya dan berencana memulangkan gadis Manoban itu esok hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ToGetHer | RuPha [ABANDONED]
FanfictionKawai Aruka Damanik dipulangkan dari Jepang demi menunaikan titah agung keturunan para Damanik. Anak baru gede itu tiba-tiba diberi tugas perjodohan oleh sang ayah akibat abangnya sendiri yang memberontak tidak mau dijodohkan dan berakhir kabur dari...