4.

410 28 2
                                    

Ume membuka pintu kosan, pemandangan pertama yang ia lihat adalah ruang tamu yang tampak kosong juga sunyi, di tambah lampu yang sudah dimatikan menandakan ia pulang cukup larut.

capek banget batin Ume.

bukan meranjak ke kamar tapi Ume mendudukan diri disana, kepala nya menunduk lalu mengelus dan sedikit memijat tekuk lehernya, ia sungguh lelah dengan kejadian hari ini.

"aishhh benar benar ngeselin." keluhnya.

TING!!

lampu menyala.

"maaf mas, saya ga tau kalo ada mas." Sakura terlihat kaget juga kikuk karna melihat Ume yang sepertinya sedang frustasi di sana, merasa tidak di tanggapi Sakura memilih mematikan lampu kembali dan berniat meninggalkan Ume.

"permii— ahh." belum sempat menyelesaikan ucapannya Sakura dibuat terkejut, lengannya dengan tiba tiba di tarik oleh Ume, membuat badan mungil Sakura tepat berada di depan wajah Ume kini.

"tolong sebentar aja" ucap Ume memendamkan wajahnya mendekat pada badan Sakura, dengan posisi ia masih terduduk di sofa dan kedua tangannya yang memeluk pinggang Sakura dengan erat.

"tapi hanya se menit aja ya"

"haha makasih Raa" Ume terkekeh mendengar jawaban Sakura lalu ia tersentak ketika merasakan surai rambutnya di elus lembut oleh Sakura. dan pada akhirnya mereka melakukannya melebihi dari 5 menit. dengan tanpa sadar bahwa ada beberapa pasang mata yang memperhatikan mereka dengan diam.



.
.
.
.



Hari ini jadwalnya anak anak Kos pemeriksaan gigi rutin dua minggu sekali, iya siapa lagi kalo bukan Kiryuu yang kekeh minta untuk dibuat jadwal tersebut. selain ini bakal ngebantu dia banget sebelum nanti dia lulus dan membuka praktiknya sendiri.

"okey, lanjuttt bang Joe" Kiryuu mempersilahkan Joe duduk di bangku yang sudah disiapkan, ia pun melanjutkan kegiatannya dengan step by step seperti biasanya, namun ada sedikit yang aneh, tapi ini bukan perihal kondisi gigi Joe melainkan perilaku Abang Kos nya satu ini berbeda.

"tumben" ceplos Kiryuu, ia juga kaget ucapan tersebut keluar dari mulutnya.

"kenapa beb?" Kiryuu mengendus, ucapan tersebut bukan dari Joe melainkan makhluk yang selalu menjadi pengganggunya ketika ia sedang memeriksa kondisi gigi anak anak Kosan.

"nyamber mulu heran." ketusnya menjawab.

"lah ko galak? aku salah apa?"

"MASIH TANYA LAGI, GIGI LU GUE BOR MAU?"

"Kaji, jangan usil" Sakura yang baru datang langsung melerai, mambuat Kaji mengiris karna melihat wajah Sakura seperti kucing yang sedang marah.

"udah kan Yuu?"

"Aaa- iya bang, kondisi gigi abang aman"

"okey, makasih yaa" Joe pun meranjak tersenyum tipis pada Kiryuu lalu meninggalkan orang orang yang tersisa disana.

"lah tumben dia kalem gitu, ga biasanya" celetuk Kaji.

"nah itu yang gue maksud, biasanya dia tu bawel setiap gue periksa" Kiryuu agak sedih, biasanya celoteh Joe itu banyak banget sampe di luar nalar.

"tinggal siapa aja Yuu?" Ume datang langsung mendudukan diri di samping Sakura yang sedang membaca majalah sambil menunggu gilirannya. "dua lagi bang." jawab Kiryuu yang sekarang sedang memeriksa kondisi gigi Kaji.

Ume yang sadar Sakura hanya diam, ia pun memandangi Sakura dengan jail tangannya merapihkan pucuk rambut Sakura yang sedikit berantakan.

ini apalagi anjir batin Kiryuu.

dilihatnya Sakura merasa baik baik aja dengan perlakuan Ume, berbeda kalo itu Joe yang ngelakuin.

pasti langsung ngamuk batin Kiryuu.

ah Kiryuu jadi kepikiran lagi sama Abang Kos satu itu.

tapi perhatian Kiryuu terfocus lagi, saat ia melihat Ume menyenderkan kepalanya di bahu Sakura. membuat rasa ingin tau Kiryuu memuncak. Kaji yang sangat peka dengan ekspresi wajah pujaan hatinya pun akhirnya bertanya.

"bang, ka Sakura tunangan lu yak?" ungkap Kaji asal, karna anak kosan udah tau kalo Ume bertunangan tapi mereka ga tau siapa tunangannya.

"WHAT? TUNANGANNYA?" Kiryuu kaget, melongo dengan mulut berbuka.

"bukan heheh" Ume terkekeh.

"lah anjir bang, jangan baperin ka Sakura lah kalo gitu" Kiryuu mengangguk sejutu dengan Kaji, karna Ume ini sangat manis sikapnya ke Sakura, juga perhatian sekali.

berbeda dengan Suo yang selalu ada disaat Sakura dalam keadaan ga baik baik aja, tapi Ume merasa ga bisa ikut andil dalam masalalu Sakura, ia hanya ingin ada di sisi Sakura dengan memberi perhatian khusus yang membuat Sakura selalu tersenyum.

Ume ingin membuat Sakura bahagia dengan caranya sendiri.

"hm jadi gini, gue tunangan karna bisnis keluarga" terang Ume menjelaskan dengan perlahan. "tunangan gue pun punya pacar" ucapnya sedikit menekan.

"tapi lo ada perasaan?" tanya Kaji.

"ke siapa? tunangan gue?" Kaji dan Kiryuu kompak mengangguk.

"engga, kita berdua ga pernah punya perasaan lebih dari abang dan adik"

"jadi dia lebih muda?" Ume menggangguk.

"dan sekarang gue lagi berusaha untuk batalin pertunangan ini tapi tetep manjalin kerjasama bisnis perusahaan" Ume jadi teringat kejadian kemarin, dimana dia baru aja ngebatalin pertunangannya.

"tunangan lo tau bang?"

"engga, tapi gue lakuin ini demi dia bisa bebas" Ume tersenyum singkat.

"tunggu dulu" Kiryuu mengintrupsi, membuat yang lain jadi terfocus padanya.

"jadi hubungan abang sama ka Sakura itu apa?" tanya nya dengan hatihati.

"hmm, hubungan yaa?"

"gue belum bisa bikin ini jadi sebuah hubungan, karna ada yang belum selesai" jelasnya diawal.

"tapi, setelah ini selesai jelas gue bakal perjuangan Sakura, karna orang yang gue sayang ini Sakura." jawab Ume memandang Sakura dengan lekat dan menarik wajah Sakura untuk melihat dirinya.

"ANJIR ANJIR, INI LU CONFESSS BANG???" Kiryuu pun heboh membuat Ume tertawa.

"ka Sakura jawab itu bang Ume" Kaji dengan jail ikutan heboh.

"apa sih kalian, ini ini kapaan giliran saya" Sakura mengalihkan pembicaraan dengan raut wajahnya yang jelas memerah. padahal setengah jam tadi ia masih kepikiran orang lain tapi karna terkejut mendengar ungkapan Ume ia jadi merasa malu tersipu.

dengan perasaan tercampur aduk, Sakura bergumam kurang jelas merutuki hati maupun pemikirannya yang ga sejalan. juga kenapa lagi lagi ia harus terjebak di keadaan yang sama meski dengan orang yang berbeda kali ini.

.
.
.
.
S K Y

Kos - Kosan Wind Breaker🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang