destiny?

120 12 2
                                    

Seorang pemuda bersurai biru muda menatap fokus layar laptop didepannya, sesekali pekikan kecil terdengar dari mulutnya. Khun Aguero Agnes, salah satu anak Khun Eduan yang cukup populer. Seorang pemuda yang katanya galak dan tidak bisa didekati siapa pun. Tapi ada sedikit rahasia kecilnya yang tidak semua orang tahu.

"Hoi Khun, mau berapa lama lagi kamu menonton Vtuber tercintamu itu? Cepatlah. Kita akan terlambat. Kau sendiri yang minta ditemani kan?" Decakan malas terdengar pemuda dengan setelan olahraga berwarna ungu nyentrik, Shibisu namanya. 

"Diamlah sebentar. Aku tidak bisa mendengar jelas suara Bam kalau kau terus mengeluh Isu. Sebentar lagi dia akan selesai. Tunggulah sebentar lagi."

Shibisu mengerang tanpa suara. Jengkel setengah mati. Sudah hampir dua jam ia hanya bisa duduk dan menunggu sahabatnya itu menonton Vtuber yang begitu disukainya. Sebenarnya Shibisu juga tidak begitu paham kenapa Khun bisa sampai tergila-gila pada si Vtuber. Setaunya Vtuber itu hanya mereview beberapa game dan terkadang bercerita sedikit mengenai dirinya sendiri. 

Ia tidak mau bertanya lagi alasannya. Terakhir ia bertanya pada Khun ia malah harus mendengar celotehannya sejam penuh. Tidak lagi, terima kasih.

"Next stream harusnya minggu depan. Lama sekali. Baiklah ayo pergi Isu. Cepatlah, lama sekali!"

Tolong tahan Shibisu sekarang, ingin sekali rasanya melempar sendal ke arah sahabatnya itu.

*****

Khun menggeram kecil, bisa-bisanya Shibisu menghilang begitu saja sekarang. Ia sama sekali belum mendapatkan merch Bam sama sekali, tidak mungkin ia pulang sekarang. Tapi membayangkan harus berdesak-desakan sendirian itu menyebalkan sekali.

Tolong tahan Khun sekarang, ingin sekali ia memukul orang yang menabraknya. Itu sakit tahu. Matanya melotot merasakan tangannya ditarik orang itu, hei mau di bawa kemana dia?! Sialan ia jadi harus ikut berlari.

Nafas Khun hampir putus kalau mereka tidak berhenti di sebelah booth yang berada di pojokan. Siapa sih orang ini? Enak sekali main tarik-tarik saja.

"Hei... apa maksudmu?" Alis Khun terangkat sambil menatap tajam pemuda di depannya.

Jujur ia agak takut sekarang. Pemuda di depannya ini terlihat seperti habis melakukan kejahatan. Ia hanya takut okay bukan bermaksud menuduh. Habisnya lihat saja tampilannya. Hoodie yang di pakai tudungnya belum lagi ada topi lalu jangan lupakan poninya yang begitu panjang. Ia sampai kagum bisa-bisanya dia tidak menabrak ketika berlari tadi.

"Ah.. maafkan aku. Aku tadi refleks menarikmu karena buru-buru. Aku sungguh minta maaf yang sebesar-besarnya." Pemuda itu menundukkan badannya mencoba meminta maaf.

Tapi tunggu... kenapa suaranya begitu familiar? Dimana pernah mendengarnya ya. Oh?!

"Aku tidak mau hanya menerima maaf, waktuku jadi terbuang sia-sia tahu." Khun melipat tangannya di depan dada sambil menatap lekat pemuda yang tampak gugup itu. Mencoba peruntungan sekali-sekali itu boleh kan?

"Belikan aku salah satu merch Vtuber Bam baru aku akan memaafkanmu." 

Pemuda itu tampak menghela nafas lega lalu merogoh saku celananya sebelum terdiam sejenak. Khun sendiri hanya memandanginya sambil menahan tawanya. Sudah menebak sebenarnya. Saku celananya tidak terlihat setebal itu jadi kemungkinan dompetnya tertinggal.

"Anu... tapi dompetku tertinggal. Aduh... bagaimana kalau begini saja aku berikan tanda tangannya saja bagaimana? Temanku itu salah satu staffnya loh." 

Tolong beri Khun sebuah tepuk tangan karena bisa menahan tawanya melihat idolanya itu terlihat begitu gugup. Menggemaskan sekali.

"Temanmu yang salah satu staffnya atau kamu memang Bam itu sendiri?" Khun berucap pelan dengan nada menggoda. 

Bamkhun OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang