"Gimana tindakan lo buat ini, Faheer?"
Frostfire tampak sedikit cemas dan marah. Perihal Gentar yang jatuh dari motor adalah ulah anak Grisson. Padahal Panthera selama ini tetap diam setelah kejadian hampir 3 tahun yang lalu.
"Panthera diem aja loh, tapi tetep disenggol. Bahkan sekarang Ages targetnya," kata Supra.
"Gue bakal temuin dia secara langsung."
Supra mengangkat alisnya. "Dia ... ketua Grisson?"
Frostfire mengangguk yakin.
"Gue ikut," ucap Supra.
Frostfire langsung menatap tajam pada Supra. "Gue bisa sendiri, San."
"Let me be next to you, Heer. Gue gak mau lo kayak dulu lagi."
Frostfire menepuk-nepuk pundak Supra dan mencengkeramnya sedikit kencang. Frostfire menatap serius pada Supra.
"Dan gue gak mau lo ataupun yang lain keseret lagi."
Frostfire langsung berlalu dari hadapan Supra.
Supra menghela napas panjang. Ia memutuskan untuk membuntuti Frostfire nanti.
***
Gentar tergesa-gesa dalam mengendarai motornya. Ia mengendarai motor dengan kecepatan 80 km/jam.
Gentar merasa panik sebab hari mulai malam. Terakhir kali ia melihat jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 22.30 malam.
Ia terlambat pulang dengan keadaan ponsel mati dan lupa kabari orang rumah, biasanya ia kabari Sopan juga, tapi ia kelupaan ketika sore tadi.
Gentar mengetuk-ngetuk pintu rumahnya. Tak butuh waktu lama, pintu itu terbuka menampilkan wanita berdaster biru navy dengan khas batik naturalisnya.
Gentar melemparkan senyuman canggung. "Hehe Mamah belum tidur."
"AHH! AHH! MAMAH AMPUN, AMPUN!"
Gentar meringis ketika telinganya ditarik, Mamah menyeretnya untuk ke ruang tamu menemui kepala keluarga mereka yang asik menonton movie di televisi.
"Jam berapa ini, Jo?!"
Gentar mengusap-usap telinga kanannya. "Jam se-sepuluh," lirihnya.
"Setengah sebelas! Bisa liat jam gak sih kamu?!"
"Iya maaf Mah, tadi aku liatnya jam sepuluh," ucap Gentar.
"Bagus kamu ya, gak kabarin bakal pulang malem, biasanya juga kabarin nak Ivan tapi ini sama sekali gak kabarin siapa-siapa! Mamah khawatir tau! Kamu 'kan habis jatuh, bukannya istirahat malah makin hectic sama latihan kamu itu!" cerocos Mamah panjang lebar dengan wajah yang memerah padam akibat emosi meledak-ledak.
Gentar melirik pada Papahnya yang masih mengabaikan keberadaannya yang dimarahi oleh Mamah. Papah selalu begini, dasar suami takut istri.
"Kamu tuh salah, gak usah minta tolong Papahmu itu!" Mamah kembali menjewer telinga Gentar, tetapi sebelah kiri.
"Iya iya ampun, Mah! Aku gak minta tolong kok."
"Pah! Anak mu ini, dibilangin jangan pulang malem. Kalau mau pulang malem harusnya kabarin, ini sama sekali enggak ada kabar, jantung Mamah mau copot rasanya," ucap Mamah yang melipatkan kedua tangannya.
Papah menghela napas panjang. "Udah lah Mah, Jo udah pulang, selamat tuh buktinya."
"Papah gila, Papah gila!" seru Gentar dengan suara yang kecil sekali, menatap Papahnya dengan panik.
![](https://img.wattpad.com/cover/256967102-288-k252541.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA [OG]
Short StoryAsmaraloka artinya dunia kasih sayang. Dunianya Frostfire itu Glacier, begitupun Glacier yang menganggap Frostfire itu segalanya. • Frostglace SIBLINGS AREA • NOT BL • BROTHERSHIP • MURNI BUATAN SENDIRI • DON'T COPY MY BOOK (alias gua ngintai ya) St...