Bab 2

3.1K 6 0
                                    

Ustazah Syifa tertawa kecil dengan cerita-cerita Azmi tentang tempat kerjanya dan jelas Ustazah Syifa dapat merasakan kalau pandangan Azmi kepadanya seakan dia sudah tidak sabar ingin menerkam. Meskipun dirinya sadar kalau beliau adalah seorang ustazah yang mengajar mata kuliah agama, namun Ustazah Syifa seakan sudah terbiasa dengan pandangan Azmi itu, bisa dikatakan disaat itu Ustazah Syifa juga merasakan nafsu terhadap Azmi.

Alam bawah sadarnya seakan mengontrol Ustazah Syifa, sehingga beliau menghabiskan semua kue yang dipesannya tadi,alam bawah sadarnya seakan berkata bahwa nanti dia pasti akan kelelahan, oleh karena itu beliau harus menyimpan tenaga cadangan.

"iya bagus, makananya memang dihabiskan ustazah, nanti Ustazah Syifa malah tidak kuat melayani saya" Ustazah Syifa mencubit tangan Azmi dan matanya melotot, karena disana ada cukup banyak orang.

"ih kamu ini, dasar"

"maaf ustazah"


"iya, dimaafkan, ngomong-ngomong Azmi ada tertarik dengan orang yang ada di tempat magang itu?" tanya Ustazah Syifa memancing.

Kening Azmi terangkat sedikit. "iya, ada sih satu dua orang... tapi gada apa-apa sih, liat dari jauh aja" jawab Azmi.

"ah masa? Coba ceritakan sedikit" pancing Ustazah Syifa lagi.

Azmi memandang wajah Ustazah Syifa dan terlihat beliau sangat menunggu jawabannya. "sebenarnya... yang saya sukai ini ada di departemen lain, yang satu namanyaaaa... ehm... Syaza, dia sudah menikah, saya suka dia karenaaaa... bool dia besar, lebar, dan bahenol"

Ustazah Syifa menampar perlahan lengan Azmi. "eh ya, dasar kamu gatal" Azmi yang tertawa kecil sambil mengusap tangannya.

"ih kan Ustazah Syifa yang nanya duluan" Ustazah Syifa tertawa kecil setelah itu.

"lalu, setelah itu?"

"ehm... yang satu lagi... ehm... isteri orang juga, yang satu ini cukup sulit dijelaskan, tapi dia lemah lembut dan mengayomi, namanya Ummu"

"hem... sepertinya memang selera kamu ini memang isteri orang lain ya" kata Ustazah Syifa.


Azmi tersenyum segan sebelum menghabiskan kuenya juga. Mereka saling menatap tanpa berkata apapun sebelum akhirnya Ustazah Syifa menggigit bibir bawahnya, walaupun umurnya akan mencapai kepala 4, namun entah kenapa dirinya merasa... terangsang seperti saat masih muda.

"ayah saya sudah pulang ke rumah, baru tau dari Mammy tadi" Ustazah Syifa tersenyum sambil menarik keluar ponselnya. Tadinya beliau akan menelpon suaminya karena beliau akan pulang terlambat, namun niatnya batal karena melihat pesan dari Syazana.

"ummi, Abi don Ana pulang telat ma/am ini, ado meeting dengan client, setelah itu mau jemput abang A/if'

"jangan berkecil hati, rumah saya kosong sampai malam" Ustazah Syifa tersenyum kepada Azmi.

Kodrat Manusia 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang