Disclaimer ;
Bagi para pembaca tercinta kuhh ini hanya sebuah short story this can be one shoot or two chap, and others. So enjoy the story, btw disini IC nya Caine lumayan keluar jalur yak, heheheh.•'•'•
Ib; pict add from pinterest ;)•••
October 20 -- Bandung, Indonesia.
***
"Bro, Lo pernah denger nama Caine Chana gak sih?"
Kerutan bingung muncul diantara keningnya, pria bersurai deep purple itu menggeleng. Didepannya ada handphone yang menampil kan mode video call WhatsApp dari salah satu temannya.
"Kagak, siapa tuh?" Tanya pria itu balik. Pasalnya tiba-tiba saja teman satu jurusannya itu membahas orang lain yang tidak ia kenal. Apalagi dia bukan type orang yang tertarik pada orang asing.
"Buehhh anjir lah cok, Lo kenal kan Makomi kating Management dan Bahasa? Yang pernah berantem sama Lo? Njir tuh orang, ini yang lagi gue ceritain ini, pacarnya tu kating cok. Sumpah ya gue gak ngada-ngada tu orang njir body nya mantap banget anjir, mana suaranya lembut begitu. Terus Lo kalo liat dia langsung ya, behh belok Lo belok kaya tu tiang Telkom si Makomi, serius dah kaga bohong gue! Kok bisa ya dia mau ama Makomi?"
Rion Kenzo yang biasa disapa Kenzo si anak konglo, anak jurusan bahasa dan sastra itu hanya menatap malas pada temannya. Tumben sekali seorang Gin Geheboi, anak yang cuman tertarik sama yang lucu-lucu dan cantik itu tiba-tiba membahas pacar orang, apalagi pacarnya kating.
Dih, kalo Rion sih anti banget yak.
"Yeyeye, secantik apa sih pacarnya tu kating homo? Lagian Lo ngapain sih bahas tu orang bikin males banget njing, meninggalkan Lo kesini ke kosan gue kita main PS. Gue ada game baru ni, ajak anak-anak yang lain sono!" Ucap Rion.
Tangan pria itu menaruh buku tebal sastra yang tengah ia pegang keatas meja. Bersiap mematikan tombol off untuk mengakhiri perbincangan mereka. Sementara itu, Gin dari sebrang mendecak kesal.
"Anjing lo gue masih mau cerita njing, awas lo gue sumpahin lo digebukin Makomi gegara naksir pacarnya terus ngajak nganu-nganu si Caine. Mampus lo gue sumpahin lo homo ama tu Caine Chana!"
Seruan dari gin malah justru membuat Rion tambah kesal dan segera mematikan panggilan mereka. Dalam hatinya dia beristighfar, anjir serem lah kalo beneran tu ucapan bocah tolol jadi kenyataan, yakali gue homo! Anjing gak mungkin!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.October 23 -- Bandung, Indonesia.
***
Hari ini Caine berdandan lebih santai dari biasanya, pria dari jurusan seni rupa itu mengenakan sweater rajut cream dengan dilapisi kaos hitam dan juga celana hitam yang senada dengan kaosnya.
Sedikit menyemprot perfume sebelum mematikan lampu kamar miliknya dan berjalan keluar mambawa sepatu ngampus miliknya.
Didepan pintu kos nya dia melihat salah satu teman kampusnya, dan menyapa singkat sebelum benar-benar pergi dari kosannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caine Short Story
FanfictionDisclaimer ; All Genre (BxB Area!) --- @anandhalisee_ the writer.