Rora baru sempat menilik perempuan cantik yang dibawa pulang oleh sang kakak selepas makan malam bersama Canny. Ngomong-ngomong tentang Canny, cowok kecil itu sedang tertidur pulas di sofa ruang keluarga setelah kenyang menghabiskan dua piring tadi.
Tentu Rora tak menyangka akan mendapat kejutan semengaketkan ini!
Kakaknya yang dianggapnya anak baik dan polos selama ini, tiba-tiba saja membawa pulang seorang gadis cantik dan mengajaknya bermalam di rumah. Ralat, bukan mengajak, melainkan menyesuaikan keadaan.
Apapun itu, apapun alasannya, hal tersebut berhasil memunculkan cengiran Rora dan membuatnya terburu-buru menuju area belakang rumah untuk memanggil-manggil sang ibu.
Tak peduli bahwa tiap langkah membuat dentuman di kepalanya bertambah. Iya, sejak siang sepulang sekolah, gadis panda itu mendadak sakit kepala dan tidak enak badan.
"IBUNNN!" Seru Rora sambil berlari ke teras belakang, mencari-cari sosok ibunya di taman belakang rumah. Hana memang biasanya berkebun pada jam-jam ini, guna mengabsen satu per satu pot-pot tanaman kesayangannya sebelum tidur. Takut ada yang hilang katanya, maka, harus dipastikan setiap malam.
"BUN, INI GILA, IBUN!"
"Aurora Keev..." Hana, sang ibu, menghela napas, seperti sudah hafal kelakuan anaknya. "Kalau mau ngobrol itu mendekat, sini. Jangan teriak-teriak gitu. Kamu kan juga lagi sakit, Dek!"
"Tapi ini Kak Ruka, Bun. Ini tentang Kakak!"
Rora berhenti sejenak, menyadari bahwa dirinya berlari hanya bertelanjang kaki. Di ujung pintu halaman, tak ada sandal lagi baginya untuk bisa mendekati sang ibu.
Rora memutuskan mengobrol di situ saja. "Mantu Ibun bakal nambah lagi nih, yuhuuuu!"
"Mantu apa?"
Mata bulat Rora berotasi. "Mantu, Bun. Mantu ihh! Yang kayak Kak Jennie itu lho, Bun. Mantu Ibun mau nambah satu lagi nih bau-baunya! KAK RUKA KAN BAWA CEWEK PULANG! ASTAGAH! KAK RUKA LHO, BUN. KAKAKNYA ADEK YANG POLOS ITU! ADEK MASIH NGGAK NYANGKA!!!
"Lihat ini. Lihat, Bun! Adek tadi ngefoto cewek yang Kakak bawa pulang pas lagi tidur!"
"Yaampun, Bun. CANTIK BANGET. Beuhhh cantiknya kayak bidadari, Bun!"
Hana segera berjalan ke arah putrinya itu yang terlihat begitu antusias sambil menunjukkan layar ponselnya. "Mana coba Ibun mau lihat."
Sang ibu memandangi foto jelita di layar ponsel Rora. Senyumnya otomatis merekah tatkala melihat wajah calon menantunya itu tetap ayu walaupun sedang tertidur. Rasa-rasanya Hana tidak akan pernah menyesal telah menjodohkan mereka. Si cantik itu akan bersanding dengan putra tampannya. Cocok sekali.
"Ibun, Kak Ritha, kakaknya Canny itu pacarnya Kakak?" Tanya Rora penasaran. Si bocah panda itu memang belum tahu apa-apa.
Hana menarik napas. "Adek, jangan kepo. Kalau memang kakakmu itu lagi dekat ataupun pacaran dengan Ritha, kita tunggu Kakak sampai berani kenalkan Ritha ke keluarga kita. Biarin aja sekarang mereka saling kenal lebih dulu satu sama lain barulah---"
"---mereka MENIKAH! Ohohohohoho!" Rora tertawa berkacak pinggang, terlihat begitu puas dengan pengambilan kesimpulannya. Namun ketika dia melihat sang ibu hanya menatapnya datar, Rora langsung tersadar. "Eh, kenapa, Bun? Ada yang salah?"
"Kok malah kamu yang excited banget gitu si, Dek?" Herannya.
Lantas, Rora menyengir kuda, lebar sekali. "Kak Ritha tipenya Adek banget, Bun. Masa ada manusia cantiknya kayak Kak Ritha gitu, aduhai anggun banget tuh calon kakak ipar walaupun lagi tidur, Bun. Adek si ACC ya kalo mereka menikah. Makin makin deh keluarga Damanik dimabok visual. Ya meski tetep AURORA KEEV DAMANIK ya yang paling cantik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ToGetHer | RuPha [ABANDONED]
FanfictionKawai Aruka Damanik dipulangkan dari Jepang demi menunaikan titah agung keturunan para Damanik. Anak baru gede itu tiba-tiba diberi tugas perjodohan oleh sang ayah akibat abangnya sendiri yang memberontak tidak mau dijodohkan dan berakhir kabur dari...