Prolog

7 0 0
                                    

"Aku sudah melupakannya." Sebuah kebohongan yang dilontarkan oleh bibir ranum seorang gadis berkacamata itu. Mungkin raut wajahnya meyakinkan, namun matanya tak bisa berbohong. Sepasang mata yang selalu menatap pemuda yang sama dimanapun ia berada. Sepasang mata yang setiap saat selalu bertanya, "Dimana dia?" Dan sepasang mata yang selalu berkaca kaca begitu melihat pemuda yang selalu ia rindukan.

...

Hanya sekedar bertemu setiap hari tentu tidak cukup untuk mengobati rasa rindunya. Tapi sebuah senyuman dapat membuat hatinya bergetar, walau senyum itu bukanlah untuknya. Suara yang menghangatkan hatinya, walau hanya sekedar suara tawa. Ia menganggap pemuda itu istimewa, sedangkan ia hanya sebatas teman, atau bahkan orang asing untuk pemuda itu? Entahlah.

...

Semua hanya berawal dari...

Bima

Membalas status anda :
Lo lanjut sekolah dimana?

Dan sialnya, hati gadis itu mulai bergetar disaat itu juga. Disaat pemuda yang awalnya hanya sebatas teman sekelas, berlanjut menjadi pemuda menarik yang membuat matanya selalu tersenyum, walau hanya sekedar menatap tulisan namanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putih BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang