P-Pertemuan pertama kita🍂

4 2 2
                                    

SEBELUM LANJUT CERITANYA MOHON KEMUDAHANNYA UNTUK DUKUNG AKUN WP INI DENGAN VOTE DAN KOMEN..
TERIMACASH GAK TERIMABON🙃









"Lik, ini masih jauh ya pantat gua pegel anjir kelamaan duduk" Cerocos Anin dari jok belakang "mana panas banget lagi. plis lah Lik besok baru awal puasa anjir, Lagian gua abis ini masih harus ke RS cok, ipar gua lahiran" Imbuhnya dengan nada sedikit berteriak agar terdengar oleh Lika.

"Sabar dong, udah deket kok lagian kan gua udah janji nanti bakal ikut lu juga ke RS buat liat kondisi kak nuri sama dedek bayi" Jawab Lika dengan nada yang tidak kalah tinggi.



Tidak butuh waktu lama Lika dan Anin sampai di tempat abang Lika yaitu Regan Bergwyn Raynard yang kerap di panggil Regan (Maklum guys namanya ke Inggris inggrisan soalnya maknya suka artis Hollywood)

"Buset, serem amat nih tempat kek tempat jagal daging" Celetuk Lika melihat tempat abangnya.

"Heh kunyuk, ini tempat abang lu?. Sampek merinding bulu kuduk gua, Lik., dari saking seremnya. nih tempat lebih serem dari pada kuburan" Balas Anin dengan gaya celoteh khasnya.

"Lebih serem dari muka abang gua., ya kan, Nin?" Tanya Lika seraya turun dari motornya.

Dengan gerakan cepat tangan lentik Anin tiba tiba meng-geplak pelan kepala Lika. "Aneh lu anjir, gua mana tau muka abang Lu kek mana malah nanya sama gua sereman mana. Tapi bisa jadi sih, Lik. " Lanjutnya setelah berhasil meng-geplak pelan kepala Lika.

"Yeuuu si memun. " Ucap Lika.

Disaat dua gadis itu sedang sibuk dengan percakapan dan dunia mereka sendiri, tanpa di sadari di belakang mereka ada dua cowok jangkung yang tengah memperhatikan mereka. Terlihat keduanya sesekali tersenyum mendengar isi obrolan antara Anin dan Lika.

Perlahan kedua cowok tersebut mulai mendekati Anin dan Lika. Hingga akhirnya salah satunya menyapa Lika dengan sapaan yang sangat tidak sopan.

"Heh, bocil bogel,. Ngapain lu kesini cil" Sapanya seraya menyentuh rambut Lika lalu mengacak-acaknya.

Mendengar suara yang amat sangat akrab menyapa indra pendengarannya, Lika pun dengan cepat menoleh ke arah suara tersebut dan benar saja dugaannya, suara ini milik orang yang Lika cari hingga ia jauh jauh ke tempat ini karena permintaan bundanya.

"Ih abang, iiiiihhh. Ngapain di acak acak anjir, gua styling rambut gua berjam jam tau gak, malah di acak acak. Awas aja kamar lu gua acak acak balik ya anjir" Sungutnya dengan wajah cemberut yang menggambarkan rasa kesalnya. "Gua kesini mau anterin barang lu disuruh bunda tuh" Lanjutnya lagi seraya merapikan rambutnya dengan bercermin di spion.

"Kirain bunda bakal nitip ke ojol dek, taunya lu yang di suruh nganterin" Ucap Regan. "Makasih ya adek bogel. Btw, lu gak mau mampir dulu ke dalam?" Tanya nya seraya mengambil barangnya.

"Boleh, tapi beliin gua boba dulu, gua haus tau bang" Jawab lika pada abangnya, sementara Anin hanya bisa menonton perdebatan kakak beradik di hadapannya.

"Itu... Temen lu, lik? " Tanya Regan lagi pada adiknya.

Lika hanya berdehem sebagai jawaban atas pertanyaan yang di lemparkan kepadanya. "Namanya Anindita, panggil aja Anin. Oh iya sekalian beliin Anin lemon tea ya bang" Lanjutnya di iringi dengan cengiran khas Lika.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA dari GADIS PENGEMISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang