| Ayah Dan Wanita |

6 0 0
                                    

drtt...
drtt...
drtt...

Alrm menunjukkan pukul 05.00, Tandanya ia harus bangun pagi itu juga dan bersiap siap untuk sekolah.

Wanita yang masih menggunakan piama tidurnya itu bergegas mengambil handuk yang tak jauh dari kasur nya itu, Ia langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi.

Vallera, Ia setelah mandi dan duduk di meja riasnya itu, ia menggunakan skincare pagi seperti biasa, dan tak lupa ia memakai make up tipis.

Biasa ceweekk.

Vallera hendak sarapan, ia menuruni anak tangga meja makan.

"Ayah, Bunda, Kakak..."

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ•••

"PAGII, VALLERAA!!"

Vallera yang merasa di sapa itu pun menoleh ke arah sumber suara dan tersenyum manis.

"Pagi, ren"

Siren yang menyadari keanehan pada Vallera pun ia insiatif bertanya kepada Vallera.
"Val, Lo kenapa?"

Vallera hanya menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum sebagai jawabannya.

Siren pun memanggut manggutkan kepalanya.

Kenapa Siren tidak bertanya lebih?

Karena Siren tahu sekali, Vallera tipe orang yang tidak mau mengumbar masalahnya, sekalipun itu dengan teman dekatnya sendiri.
Jadi percuma saja jika Siren bertanya lebih banyak.

"Sudah, Ayo ke kelas Ren."

"ayo"

"sel..."

"apa ren?"

Selena penasaran, kenapa Siren berbicara berbisik bisik.

"Vallera sel"

"kenapa dia?"

"masa Lo ga liat si!, dia aneh banget, pasti dia lagi ada masalah"

"Iya juga, pantes dia ga kaya biasanya"

"yakann..."

"udah ren, biar nanti gue yang tanya"

"percuma se-" Belum selesai Siren berbicara, tiba tiba ada seorang wanita berteriak.

"GUEEE TELATTT!!!"

Sontak semua sorotan mata beralih ke Wanita yang berdiri di depan pintu kelas.

"Rara ni kebiasaan ye Dateng Dateng teriak teriak" Ucap salah satu siswa di sana.

Rara cengengesan tanpa merasa bersalah.

"Gue ga telat kan, val?"

"Engga, Ra." Ucap Vallera lembut.

"Lo kenapa dah Val?"

tetap saja Vallera hanya menggeleng sebagai jawabannya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ•••

"Kak tolong rahasiakan ini dari Adikmu ya."

"Tapi Bun... kasian Vallera" Ucap lesu lelaki itu kepada sang ibundanya.

"Velgar... kamu tahu kan adikmu Vallera itu sangat lemah."

"Dia kuat bu-"

Air mata bundanya sudah tak terbendung lagi.

"Dia ga sekuat itu kalau sudah tentang keluarga Vel, Kamu tahu sendiri kan dia banyak memendam masalah, Walaupun dia sangat ceria, saat dia tersenyum saja terlihat cantik, Tapi dia pasti juga punya masalah, dan dia tidak mau berbicara apa masalahnya, Bahkan sama bunda saja dia tidak mau, Jadi tolong ya Vel, kamu rahasiakan masalah ini dari Adikmu, Bunda takut dia mengalami depresi, ataupun tipes lagi."

Bundanya berbicara sambil menahan Isak tangis.

Bundanya memegang pundak Velgar.
"Bunda tahu, Velgar kamu pasti juga sedih kan? kamu ga percaya kan Vel? Bunda juga. Kamu satu satunya harapan Bunda, Kamu anak laki laki kan Vel?"

Velgar mengangguk sebagai jawabannya.

"Maka dari itu, kamulah yang menjadi pelindung di keluarga untuk Bunda dan Vallera setelah Ayahmu, dan kamu jangan mencontoh perbuatan buruk dari ayahmu, contohlah perbuatan baiknya, Bunda tidak pernah mengajarkan mu hal buruk, kalaupun itu kau meniru hal yang sama seperti Ayahmu, Bunda kecewa."

Velgar menundukkan kepalanya.
"dan satu lagi!" Velgar sontak mendongakkan kepalanya.

"Janji kepada bunda ya Vel? kamu buat adikmu Vallera bahagia selalu, Adikmu itu di mata Bunda ia masih anak kecil yang belum tahu apa apa, apalagi tentang masalah seperti ini, ia pasti tak cukup kuat untuk berdiri hidup sampai saat ini."

"Untuk itu Velgar akan usahakan Bun, Karena tadi pagi saja Vallera pergi sekolah dengan keadaan menangis, Kasihan Bun, dia harusnya pergi ke sekolah dengan senang tanpa memikirkan masalah yang buat Vallera stress, tapi Ayah malah membuat anak perempuannya menangis."

Velgar berbicara dengan meneteskan air matanya, Walaupun Velgar laki-laki, Siapa yang tidak sedih jika melihat Bundanya sedih.

"Vel, percaya Bunda, dia kalau ke sekolah pasti lupa sama masalahnya, dia di sekolah kan ada teman temanya, dia kalau sudah bersama temannya pasti masalahnya akan hilang."

Velgar yang mendengar keyakinan Bundanya itu hanya tersenyum tipis.

"sudah, kamu ada jadwal kuliah kan pagi ini?"

"ini masih jam 08.30 Bun, kampusnya jam 10.00"

"Belajar di sipalin Vel, kamu ini sudah besar lohh!"

"hehe iya Bun"


DORRRRRR!!

Kira-kira masalah apa yang di buat Ayah Vallera sampai Vallera termenung di sekolah? padahal Vallera terkenal anak yang sangat ceria, walaupun masih ada Rara yang tantrum nya seperti kucing hendak bergelut.

Rara: Thor yang bener aja Lo! jahat banget, awas aja gue buat plot twist besar nanti di cerita Lo!

author: ih takutnyee

JANGAN LUPA VOTE YA TEMAN TEMANN🙆🏻‍♀️🤍 🤍

Bangku TamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang