6

10.7K 22 0
                                    

Sita mendesah tidak karuan, kepala kontol Adi terus menggesek memeknya.

"Ah, ah, ah ... adek ...."

Lagi-lagi Sita mengejang, entah sudah berapa kali dia squirting. Adi tentu saja belum puas, kontolnya semakin keras saat melihat raut wajah Sita.

Adi mengecup pentil Sita, membuat kakaknya benar-benar diterpa rasa nikmat yang teramat-sangat.

"Hah ... hah ... Dek, aku udah gak kuat, plis. Udah ya. Takut banget itu kontol kamu masuk ke memek kakak."

Adi mengabaikan ucapan kakaknya dan karena Adi yang terlalu bersemangat untuk menggesekkan kontolnya, membuat Sita kini menjadi benar-benar sange. Dia pasrah. Yang terdengar dari mulutnya hanya sebuah lenguhan-lenguhan.

Jleb!

Melesat, kontol Adi belum bisa masuk. Sita yang sudah memejamkan matanya itu pun lantas membuka matanya. "Adek!" sentaknya yang ingin menjauhkan diri dari adiknya agar tidak kebablasan.

Tujuan Adi yang memang ingin mengambil jatah ngentot dari Sita itu pun tidak hanya tinggal diam, dia memegang pinggang Sita agar kakaknya tidak bisa berganti posisi sedikit pun.

"Adek, katanya gesek aja. Jangan ya, Dek."

"Mbak udah keluar sampai muncrat beberapa kali, masa aku gak ke luar?"

"Kontol kamu diemut sama kocok aja ya? Gimana?"

Adi menggeleng dengan kuat. "Mau ngewe!" ucapnya dengan menusukkan kontolnya kembali ke memek Sita.

Jleb!

Kali ini kontolnya tidak meleset, dia berhasil memasukkan miliknya ke milik kakaknya.

"Kakak udah gak prawan?!" pekiknya sedikit kecewa. Suta diam, dia bingung harus menjawab apa?

"Udah gak prawan aja sok-sokan nolak gak mau diewe. Huh!"

"Dek, mau aku masih prawan atau enggak, itu bukan urusan kamu kan? Terlepas dari itu semua, kamu adik kandungnya kakak. Cepet selesein dan kakak yakin, hal ini gak akan pernah terjadi lagi."

"Oh ya? Kalau gitu, akan aku buktiin biar Kakak yang mohon-mohon disodok sama kontol adiknya ini."

Adi menggenjot Sita secara perlahan, dia membungkukkan badannya dan mengecup kedua pipi Sita.

"Jangan cium bibir," ucap Sita yang menghentikan kegiatan Adi saat itu.

Sebelah alis Adi terangkat. "Kenapa?"

"Kamu cuma boleh cium orang yang kamu cintai."

Adi mengangkat kedua tangan Sita, menguncinya di atas kepala Sita.

Cup.

Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy

{Tamat} Adikku kok nakal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang