17. hah

727 20 0
                                    

ini cerita LGBT
↩ sorry for typo

Yg udah read bantu vote sama komentya dong, biar ke up ceritanya 😠

.
.
.
.

Di pagi buta, sekitar pukul 4 subuh, Darwin yang terbiasa bangun lebih awal terbangun di mansion Jason. Merasa nyaman dan tanpa rasa canggung, ia menuju kamar mandi luar untuk membersihkan diri. Di sisi lain, Jason yang terbiasa dengan ketenangan mansionnya, terbangun ketika mendengar suara gemericik air. Belum sepenuhnya terbiasa dengan kehadiran orang lain di rumahnya, Jason merasa terusik.

Melihat Dev yang masih tertidur pulas di sebelahnya, Jason merasa gemas. Dengan lembut tapi penuh godaan, ia memukul pantat Dev, berharap anak itu terbangun. Namun, Dev hanya meringis dalam tidurnya, tidak terganggu sedikit pun. Jason, yang awalnya hanya ingin mengganggu Dev, menyadari bahwa dia harus segera memberikan peringatan kepada Darwin.

Setelah menyelimuti Dev dengan lembut, Jason mengenakan sandal rumahnya dan berjalan keluar kamar menuju kamar mandi luar. Tepat saat Jason tiba di dekat kamar mandi, Darwin baru saja selesai dan terkejut melihat Jason berdiri di sana. Dalam sekejap, Darwin mengira Jason adalah penghuni tak kasat mata yang sedang menunggunya, dan dengan spontan mengumpat karena kaget, "Haaaish sial bikin kaget aja si paman ini."

Reaksi spontan Darwin tidak disukai oleh Jason. Tanpa ragu, Jason mencengkeram leher Darwin dan membalik tubuhnya, menekannya dengan keras ke tembok. Darwin yang terkejut dengan serangan mendadak itu hanya bisa terpaku, tak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Saya peringatkan kepadamu," suara Jason rendah namun penuh ancaman, "jangan pernah membantu Dev untuk berbohong soal apapun. Kamu harus memberitahukan apapun tentang kegiatan Dev kepada saya. Paham?"

Darwin yang masih bingung dan terkejut hanya bisa diam, mengangguk samar sampai Jason melepaskan cengkeramannya dan meninggalkannya begitu saja. Setelah Jason pergi, Darwin bergumam pelan dengan perasaan campur aduk, "Sial... Maksudnya gue disuruh jual temen gue sendiri gitu?"

.
.
.

Pagi mulai menyapa, sinar matahari masuk perlahan melalui jendela mansion, menandakan hari baru dimulai. Jason sudah bersiap dengan rapi mengenakan setelan jas kantornya. Ia melirik jam dinding, tahu bahwa waktu sudah semakin sempit. Dengan langkah ringan, ia menuju kamar di mana Dev masih terlelap, tenggelam dalam mimpi indahnya.

"Dev, bangun sayang... Bukannya hari ini kamu mau berangkat bareng temanmu?" Suara Jason lembut namun penuh dengan nada menggoda. "Atau kamu sudah nyaman diskors sebulan?" Jason menambahkan dengan nada bercanda, mencoba menarik perhatian Dev.

Namun, Dev hanya merespon dengan gumaman tidak jelas, menolak untuk sepenuhnya bangun. Matanya masih terasa berat, dan tubuhnya enggan meninggalkan kehangatan tempat tidur. Melihat itu, Jason mendekat, wajahnya menampakkan senyum usil. Tanpa peringatan, dia menunduk dan mengecup bibir Dev dengan lembut, berbisik dengan nada penuh godaan, "Bangun atau saya makan pantatmu, hm?"

Tindakan Jason tak berhenti di situ. Ia kemudian meremas kuat pantat Dev yang masih tertutup celana, membuat Dev terlonjak kaget. Mata Dev langsung terbuka lebar, rasa kantuknya hilang seketika. "Aaaakhh siaall.. diem bisa gak sih sehari ajaa gituuu!!!" Teriak Dev dengan penuh kesal, sebelum ia menendang dada Jason, berusaha menjauhkan dirinya dari keusilan itu.

Namun, Jason tak tinggal diam. Dengan cepat, dia membalik tubuh Dev, menempatkannya dalam posisi rawan dan dengan tegas memukul pantat Dev. "Bangun sekarang!" Perintahnya disertai pukulan yang cukup kencang, memaksa Dev untuk benar-benar terjaga.

"Uuuhh sakiiiittt..." Dev merengek kesakitan sambil mengusap-usap pantatnya yang kini terasa perih. Rasa kesal bercampur dengan rasa sakit membuat Dev tidak punya pilihan lain selain segera bangun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Sambil menggerutu, ia mulai bersiap untuk mandi dan mempersiapkan diri untuk kuliah, memikirkan cara untuk menghindari keusilan Jason di masa depan.

Hire a Host 🔞 ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang